Frekuensi dan Durasi Menyusui Bayi yang Ideal
:strip_icc():format(webp)/hb-article/TUV6wGax62lSTI1VmZPEh/original/5vipzekk1cl31gcz33xp7w7t1x3zmi0r.png)
Menyusui bayi yang baru lahir adalah momen paling penting untuk setiap Ibu dalam mendukung proses tumbuh kembangnya. Sebab, ASI merupakan sumber nutrisi utama bagi Si Kecil, khususnya pada 6 bulan pertama kehidupannya.
Namun sayangnya, masih banyak Ibu baru yang belum paham mengenai frekuensi dan durasi menyusui yang ideal sesuai dengan kebutuhan Si Kecil. Maka dari itu, kita akan membahas informasi lengkapnya pada artikel berikut ini.
Artikel lainnya: Mitos dan Fakta Seputar ASI dan Menyusui
Mengapa Penting Mengetahui Frekuensi dan Durasi Menyusui?
Mengetahui frekuensi dan durasi menyusui ideal sangat penting untuk memastikan kebutuhan ASI harian bayi terpenuhi untuk mendukung tumbuh kembang optimalnya, sekaligus membantu Mama memahami ritme menyusui yang tepat. Selain itu, menyusui secara teratur juga bisa membantu lancarkan produksi ASI Mama, lho! Sebab, semakin sering Mama menyusui, semakin banyak juga ASI yang diproduksi.
Kebutuhan ASI Bayi Baru Lahir
Bayi yang baru lahir memiliki kapasitas lambung yang masih kecil, sehingga mereka membutuhkan ASI dalam jumlah yang lebih sedikit tapi sering, Ma. Namun, seiring dengan bertambahnya usia, jumlah kebutuhan ASI-nya juga akan terus meningkat. Sebagai gambaran, berikut adalah tabel informasi kebutuhan ASI bayi 0-6 bulan:
Usia Bayi | Kebutuhan ASI | Frekuensi Menyusui |
0-1 minggu | 30-60 ml (2-4 sdm) | 2-3 jam sekali |
2-3 minggu | 80-150 ml (5,5-10 sdm) | 2-3 jam sekali |
3-5 minggu | 90-120 ml | 3-4 jam sekali |
3-4 bulan | 120-180 ml | 3-4 jam sekali |
5-6 bulan | 240 ml | 4-5 jam sekali |
Memasuki usia 6 bulan ke atas, jumlah kebutuhan ASI Si Kecil biasanya akan berkurang karena ia mulai mendapatkan asupan nutrisi tambahan dari MPASI.
Artikel lainnya: Manfaat ASI Eksklusif untuk Bayi dan Ibu yang Perlu Diketahui
Berapa Kali Bayi Perlu Disusui dalam Sehari?
Banyak Ibu baru yang bertanya-tanya mengenai berapa kali sebaiknya bayi disusui dalam sehari. Jawabannya bervariasi, tergantung dengan usia dan kondisi Si Kecil, Ma. Berikut penjelasan lengkapnya.
Frekuensi menyusui bayi baru lahir
Mama disarankan untuk menyusui bayi yang baru lahir sekitar 8-12 kali dalam sehari dengan durasi selama 10-15 menit pada setiap sesinya. Waktu menyusui tersebut hanya berlaku pada satu sisi payudara aja, Ma. Sementara untuk sesi menyusui berikutnya, gunakan sisi payudara yang lain Untuk membantu Mama dan Si Kecil yang baru lahir beradaptasi dengan jadwal menyusui, berikan jeda di antara setiap sesi menyusui selama 1,5-3 jam.
Frekuensi menyusui berdasarkan usia
Seiring bertambahnya usia Si Kecil, biasanya frekuensi menyusuinya akan lebih berkurang. Berikut adalah jadwal menyusui bayi berdasarkan usianya:
Usia Bayi | Frekuensi Menyusui |
0–1 bulan | 8-12 kali/hari |
1–2 bulan | 7-9 kali/hari |
3-5 bulan | 7-8 kali/hari |
6 bulan ke atas | 4-6 kali/hari |
Durasi Menyusui yang Ideal
Gak hanya frekuensi menyusui aja yang perlu Mama ketahui, durasinya juga. Sebab, kalau terlalu sebentar Si Kecil bisa kekurangan nutrisi, sedangkan jika terlalu lama bisa bikin Mama kecapekan. Jadi, berapa lama waktu ideal untuk menyusui Si Kecil?
Berapa lama bayi menyusu di satu sesi?
Secara umum, durasi menyusui bayi baru lahir dalam satu sesi berkisar 10-15 menit untuk setiap sisi payudara. Menyusui dengan durasi yang terlalu singkat atau kurang dari 5 menit, bisa menyebabkan bayi kekurangan nutrisi.
Sebab, Si Kecil hanya akan mendapatkan foremilk atau ASI yang keluar pada awal sesi menyusui yang lebih encer, bukan hindmilk yang lebih kaya lemak dan kalori.
Tanda bayi sudah cukup menyusu
Sebenarnya, Mama gak perlu terlalu terpaku pada jadwal menyusui di atas saat memberikan ASI untuk Si Kecil. Karena setiap bayi akan minum ASI sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Namun, ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa Si Kecil sudah mendapatkan cukup ASI sebagai berikut:
- Berat badan bayi akan meningkat seminggu setelah menyusui.
- Suara menelan bayi terdengar semakin pelan.
- Payudara Mama terasa kosong dan lebih kempis.
- Dalam 24 jam setelah menyusui, feses pertama bayi (mekonium) sudah keluar.
- Bayi jadi lebih sering buang air kecil dan buang air besar setelah menyusu.
- Bayi jadi lebih aktif setelah bangun tidur.
- Bayi tertidur lelap sekitar 2-3 jam setelah menyusu.
Artikel lainnya: Masalah Menyusui yang Sering Dialami dan Cara Mengatasinya
Tips Membuat Jadwal Menyusui yang Efektif
Menyusun jadwal menyusui Si Kecil memang gak mudah, terutama di minggu-minggu awal setelah persalinan. Namun dengan memahami sinyal tubuh bayi dan menciptakan kondisi menyusui yang nyaman,rutinitas menyusui bisa jadi lebih mudah dan teratur.
Kenali sinyal lapar bayi
Berikut adalah tanda-tanda yang menunjukkan kalau Si Kecil sedang lapar:
- Mencari puting Mama dengan menggerak-gerakkan rahang, mulut, atau kepala.
- Membuka dan menutup mulut secara berulang.
- Terlihat lebih waspada.
- Jadi lebih sensitif.
- Mengemut tangan atau benda lain ke dalam mulut.
- Menjulurkan lidah dan menjilat bibir.
Perhatikan kenyamanan posisi menyusui
Supaya proses menyusui berjalan dengan lancar, pastikan posisi Mama sudah benar dengan mengikuti tips berikut ini:
- Posisikan tubuh bayi menghadap tubuh Mama (perut ketemu perut).
- Pakai bantal menyusui jika diperlukan.
- Pastikan pelekatan bayi saat menyusu sudah benar.
Apakah Menyusui di Malam Hari Diperlukan?
Walaupun bisa mengganggu waktu tidur Mama, ternyata menyusui di Malam hari sangat dianjurkan, lho Ma. Sebab, hormon prolaktin yang berperan dalam produksi ASI meningkat pada malam hari. Selain itu, ASI yang diproduksi pada malam hari lebih tinggi kandungan asam amino triptofan yang dapat membantu hasilkan melatonin untuk bantu Si Kecil tidur dengan lebih lelap.
Artikel lainnya: Nutrisi Saat Menyusui
Kapan Harus Konsultasi ke Dokter atau Konselor Laktasi?
Jika Mama mengalami kendala menyusui berikut ini, segera konsultasikan ke dokter atau konselor laktasi terpercaya:
- Payudara terasa sakit saat menyusui.
- Bayi enggan menyusu.
- Susah menemukan posisi menyusui yang tepat, terutama setelah operasi caesar.
- Mengalami masalah fisik ataupun emosional seperti baby blues dan depresi setelah melahirkan.
- Berat badan bayi tidak kunjung naik.
- Tubuh mudah lelah saat menyusui.
- Pasokan ASI tidak mencukupi.
Perjalanan menyusui memang penuh tantangan, tapi tenang Mama gak sendirian. Yuk, gabung ke komunitas HalloBumil untuk dapatkan dukungan dari pada Mama lainnya. Ikuti kelas seputar menyusui dan parenting bersama para ahli, baik online maupun offline. Cek jadwal lengkapnya di halaman event Hallobumil, ya Ma. Jangan lupa juga untuk download aplikasinya di sini!