Artikel/Kehamilan/Cara Menyusui Bayi Baru Lahir Yang Benar

Cara Menyusui Bayi Baru Lahir yang Benar

Diterbitkan pada 16 Desember 2020
Bagikan
Facebook
Twitter
WA
Menyusui bayi dengan benar akan memaksimalkan asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh si Kecil. Oleh karena itu, penting bagi Mama untuk mempelajari cara menyusui bayi yang baik.
cara-menyusui-bayi-baru-lahir-yang-benar

dr. Indira Dewi Iriani

Setelah melahirkan, aktivitas selanjutnya yang ditunggu-tunggu oleh Mama adalah menyusui. Menyusui merupakan proses pembelajaran yang berkesinambungan bagi Mama dan Si Kecil.

Sebagai seorang ibu, Mama perlu mengetahui bagaimana cara menyusui Si Kecil dengan benar supaya bisa mencukupi kebutuhan ASI Si Kecil. Tentunya dengan tetap memperhatikan kenyamanan Mama.

Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
IMD adalah proses membiarkan bayi baru lahir mencari sendiri puting dan menyesap ASI tanpa bantuan. Mama disarankan melakukan IMD dalam satu jam pertama sejak Si Kecil lahir.

IMD merupakan langkah yang sangat baik untuk memudahkan Mama dan Si Kecil dalam memulai proses menyusui, serta memiliki berbagai macam keuntungan, baik bagi Mama maupun Si Kecil.

Kenyamanan
Kenyamanan Mama dan Si Kecil merupakan hal yang penting dalam proses menyusui. Sebaiknya menyusui dilakukan dalam suasana yang tenang dan rileks.

Posisi tubuh Mama juga harus tepat supaya tidak pegal. Mama bisa menggunakan bantal menyusui untuk membantu menemukan posisi yang nyaman. Kalau perlu, tambahkan sandaran punggung dan injakan kaki.

Ada beberapa posisi menyusui yang bisa dilakukan, seperti posisi membuai, menyilang, memeluk football, menyender, atau berbaring menyamping. Mama dapat mencoba masing-masing posisi tersebut dan menemukan mana yang paling nyaman untuk Mama.

Pelekatan
Posisi Si Kecil yang tepat saat menyusu adalah jika kepala, leher, dan badan (punggung dan pantat) Si Kecil dalam satu garis lurus. Si Kecil menghadap ke payudara dengan hidungnya menjauhi puting. Dekap Si Kecil sedekat mungkin, pastikan lengan dan tangan Si Kecil tidak menghalangi. Dekatkan Si Kecil ke payudara, bukan sebaliknya.

Cara pelekatan yang benar adalah dengan memegang kepala Si Kecil dengan sedikit mendongak sehingga arah puting tertuju ke langit-langit mulut Si Kecil. Sentuh sedikit bibir Si Kecil dengan puting sampai mulutnya membuka lebar.

Tanda-tanda pelekatan yang baik, yakni jika mulut Si Kecil membuka lebar, dengan bibir mengarah keluar. Areola payudara lebih banyak terlihat di bagian atas dibanding di bagian bawah. Posisi dagu Si Kecil juga menempel ke payudara.

Jika pelekatan sudah tepat, seharusnya proses menyusui tidak menyakitkan. Kalau terasa sakit, Mama bisa mengulang proses pelekatan dengan cara menyelipkan satu jari ke ujung mulut Si Kecil untuk melepas pelekatan, dan secara perlahan melepaskan mulut Si Kecil dari payudara. Rehatlah sejenak, kemudian coba lagi sampai berhasil.

Lalu, bagaimana tanda-tanda Si Kecil telah tercukupi kebutuhan ASI-nya? Jika dia mulai menyusu dengan beberapa isapan cepat, dilanjutkan dengan isapan yang lebih panjang. Pipinya membulat, dan Mama bisa mendengar dia menelan.

Selain itu, Si Kecil akan tampak tenang selama menyusu, kemudian melepas payudara dengan sendirinya saat sudah kenyang, dan tampak puas setelah menyusu. Setelah berusia beberapa hari, Si Kecil mengalami popok basah paling sedikit enam kali. Setelah 5-6 hari, tinja Si Kecil tidak lagi berwarna hitam melainkan berubah menjadi kekuningan.

Sendawa Bayi
Setelah menyusu, Si Kecil mungkin perlu bersendawa untuk mengeluarkan udara yang bisa saja masuk saat menyusu. Untuk melakukan ini, posisikan berdiri atau gendong Si Kecil ke bahu Mama dan secara perlahan tepuk atau usap punggungnya.

Rutinitas dan Kebiasaan bayi
Bayi perlu disusui secara on demand. Artinya, kebutuhan menyusui ditentukan oleh Si Kecil sendiri.

Nah, Mama perlu mengenali kebiasaan Si Kecil mengenai hal ini. Bayi baru lahir biasanya perlu menyusu sebanyak 8-12 kali dalam 24 jam. Pada hari-hari pertama, Si Kecil menyusu bisa sampai satu jam. Seiring pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil, waktu untuk menyusui akan berkurang, biasanya cukup sekitar 20-30 menit.

Mama juga akan tahu mengenai payudara mana yang lebih sering disusui oleh Si Kecil. Apa pun itu, dalam menyusui, selesaikan dahulu satu payudara sampai ASI terasa kosong, baru kemudian pindah ke payudara yang lain jika Si Kecil masih ingin menyusu.

Konsultasi
Jika Mama masih merasa ragu dengan teknik menyusui yang sudah Mama coba lakukan, konsultasikan dengan dokter atau konselor laktasi. Mereka akan membantu Mama mengidentifikasi masalah yang dihadapi untuk kemudian mencari solusinya.

Tetap semangat untuk menyusui Si Kecil, ya, Ma!

Baca lewat aplikasi lebih mudah loh, Ma
Dari artikel kehamilan hingga parenting, semua ada di aplikasi Hallo Bumil. Yuk, Download Ma
26
9
Bagikan
Facebook
Twitter
WA
AK

mau tanya dok, bagaimana jika asi belum keluar setelah melah tampilkan selengkapnya

  • 0
Admin MIMA

Hai Ma, biasanya payudara sudah memproduksi ASI sejak usia kehamilan 16-22 minggu. Tapi, ada juga yang produksi ASInya terjadi saat menjelang persalinan atau setelah persalinan, yang terpenting mama kontrol kondisi cemas saat ini ya Ma. :) ^sr

  • 0
RA

makasih infonya๐Ÿค—

  • 0
Admin MIMA

Hai Mama, sama-sama dan semoga informasinya bermanfaat ๐Ÿ˜Š ^ak

  • 0
M

Jdgdhdgd

  • 0
Admin MIMA

Hallo Mama, ada yang dapat Mima bantu ? ๐Ÿ˜Š ^ak

  • 0
M

Jdgdhdgd

  • 0
Admin MIMA

Hallo Mama, ada yang dapat Mima bantu ? ๐Ÿ˜Š ^ak

  • 0
M

Jdgdhdgd

  • 0
Admin MIMA

Hallo Mama, ada yang dapat Mima bantu ? ๐Ÿ˜Š ^ak

  • 0

Nikmati Perjalanan Kehamilan Bersama Bumil Lainnya

Gabung dan temui teman, tips, dan cerita inspiratif di komunitas Hallobumil untuk lewati masa hamil dengan penuh dukungan
image