Artikel/Pasca Kehamilan/Masalah Menyusui Yang Sering Dialami Dan Cara Mengatasinya

Masalah Menyusui yang Sering Dialami dan Cara Mengatasinya

Tim Ahli Hallobumil | Diterbitkan pada 19 Mei 2025
Ketahui berbagai masalah menyusui yang sering terjadi pada Mama baru, mulai dari ASI seret hingga puting lecet, dan cara mengatasinya dengan tepat.
masalah-menyusui-yang-sering-dialami-dan-cara-mengatasinya

Ditulis oleh: Redaksi Hallobumil

Setiap Mama pastinya ingin memberikan yang terbaik untuk si Kecil, termasuk dalam pemenuhan kebutuhan nutrisinya dengan ASI eksklusif. Namun, menyusui bukanlah hal yang mudah karena banyaknya lika-liku yang harus dihadapi. Artikel ini akan membahas seputar masalah menyusui dan cara mengatasinya.

Artikel lainnya: 6 Tips Memompa ASI

Kenapa Menyusui Bisa Menjadi Tantangan

Bagi seorang Mama baru, menyusui bisa menjadi hal yang sulit. Prosesnya tidaklah otomatis, jadi Mama juga perlu beradaptasi dengan perubahan jam tidur, posisi pelekatan yang tepat, serta tantangan-tantangan lainnya.

Masalah Menyusui yang Paling Sering Terjadi

Setiap Mama pasti punya cerita menyusui yang unik dan beragam. Yuk, pahami sejumlah masalah menyusui pada masa nifas yang sering dialami dan cara tepat untuk mengatasinya.

1. Payudara bengkak (Engorgement)

Payudara bengkak terjadi saat payudara terlalu penuh oleh ASI, darah, dan cairan limfatik. Biasanya terjadi pada awal menyusui (2–5 hari setelah melahirkan) ketika produksi ASI meningkat drastis. Payudara terasa keras, tegang, nyeri, dan terkadang Mama demam ringan.

Mama bisa mengatasinya dengan menyusui si kecil sesering mungkin, minimal setiap 2–3 jam, jangan menunggu payudara penuh. Pompa ASI jika bayi belum menyusu dengan optimal. Mama juga bisa gunakan kompres dingin setelah menyusui untuk mengurangi bengkak dan lakukan pijatan lembut pada payudara untuk melancarkan aliran ASI.

2. ASI tidak keluar

Efek ibu menyusui yang paling terasa adalah stres dan kelelahan pasca melahirkan yang menyebabkan ASI tidak keluar. Nah, untuk mengatasinya, Mama bisa coba menyusui atau memompa ASI sesering mungkin untuk menstimulasi payudara, dan pastikan Mama cukup istirahat, ya.

3. Puting lecet saat menyusui

Pelekatan yang salah pada payudara Mama adalah salah satu penyebab puting lecet. Tapi tenang, Mama bisa mengoleskan salep atau pelembab puting untuk mempercepat penyembuhan, serta memperbaiki posisi dan pelekatan saat menyusui kok.

4. Mastitis

Mastitis ini kerap terjadi karena penyumbatan saluran ASI atau infeksi bakteri. Cara mengatasinya adalah dengan melakukan pijat payudara, kompres hangat pada payudara, dan apabila Mama mengalami demam, segera konsultasikan ke dokter.

5. Infeksi jamur (Kandidiasis Payudara)

Infeksi jamur disebabkan oleh jamur Candida albicans. Biasanya terjadi jika Mama atau bayi baru mengonsumsi antibiotik, atau jika area payudara sering lembap. Gejalanya termasuk puting merah muda terang, nyeri tajam saat menyusui, dan sensasi panas terbakar.

Mama bisa lakukan bersihkan puting dengan air hangat dan keringkan setelah menyusui. Hindari penggunaan breast pad basah atau lembap, ganti secara berkala. Cuci semua perlengkapan menyusui (pompa, dot) dengan air panas. Mama juga bisa oleskan antijamur topikal yang tentunya 

6. Bayi menolak menyusu

Ini adalah salah satu pertanda si Kecil kurang nyaman, Ma. Penyebabnya bisa karena puting datar atau si Kecil yang mudah terdistraksi oleh lingkungan sekitar. Mama bisa coba menggunakan pompa ASI, dan bila memungkinkan, ciptakan suasana yang tenang saat menyusui, ya.

Artikel lainnya: Bayi menolak menyusu

7. Khawatir bayi tidak cukup ASI

Masalah dalam menyusui ini terjadi ketika Mama merasa si Kecil selalu terlihat lapar sehingga khawatir ia tidak mendapat asupan ASI yang cukup. Dari sini, Mama bisa pelajari tanda-tanda si Kecil cukup ASI, seperti frekuensi buang air si Kecil yang teratur minimal 6 kali sehari, dan juga penambahan berat badan.

8. Bayi tersedak

Jika si Kecil tersedak saat menyusui, biarkan ia batuk untuk mengeluarkan ASI berlebih yang masuk ke saluran napasnya, lalu letakkan si Kecil di pangkuan Mama dalam posisi tengkurap, kemudian tepuk punggungnya perlahan. Jangan lupa istirahatkan si Kecil jika ia menyusu terlalu cepat ya, Ma.

9. Puting datar

Puting datar adalah kondisi di mana puting Mama tidak bisa menonjol atau tegak. Namun, ada beberapa upaya untuk mengatasinya, yaitu dengan menggunakan alat seperti nipple shield atau merangsang puting dengan memompa ASI.

10. Bayi menggigit saat menyusui

Biasanya, si Kecil menggigit puting Mama jika dalam fase tumbuh gigi. Cara menyikapinya adalah dengan tidak bereaksi berlebihan karena akan membuat si Kecil kaget, lalu lepaskan puting perlahan dengan menyelipkan jari di sudut mulutnya.

11. Ukuran payudara ibu

Ukuran payudara (besar atau kecil) tidak menentukan banyaknya produksi ASI. Produksi ASI ditentukan oleh jaringan kelenjar dan stimulasi, bukan lemak pada payudara. Namun, ukuran bisa memengaruhi kenyamanan posisi menyusui.

Mama dengan payudara besar bisa menyusui dengan posisi berbaring atau menggunakan bantal penyangga agar bayi lebih mudah menjangkau. Mama dengan payudara kecil tetap bisa memproduksi ASI secara cukup bila menyusui rutin dan pelekatan bayi baik. Gunakan bra menyusui yang tepat agar payudara tetap tertopang dengan nyaman dan fokus pada respons bayi, bukan ukuran payudara ya Ma.

12. Payudara besar sebelah

Perbedaan ukuran payudara adalah hal normal dan bisa makin terlihat saat menyusui karena satu sisi mungkin lebih sering digunakan atau lebih responsif dalam memproduksi ASI. Usahakan Mama untuk menyusui dari kedua sisi secara bergantian agar produksi ASI seimbang. Jika satu sisi lebih sering ditolak bayi, pompa sisi tersebut untuk menstimulasi produksi. Gunakan bra menyusui yang mendukung kedua sisi secara merata.

13. Produksi ASI sedikit

Produksi ASI yang rendah bisa disebabkan oleh kurangnya stimulasi payudara, posisi menyusui yang tidak tepat, stres, dehidrasi, atau kondisi medis seperti hipotiroidisme. Tingkatkan frekuensi menyusui atau memompa ASI (minimal 8–12 kali/hari). Pastikan pelekatan si kecil benar, agar stimulasi optimal.

Jangan lupa untuk mengonsumsi makanan bergizi dan cukup minum air putih. Istirahat cukup dan kelola stres. Bila perlu, konsultasikan dengan dokter mengenai laktagog (obat peningkat ASI).

14. Produksi ASI terlalu banyak (Oversupply)

Overproduction dapat menyebabkan bayi tersedak karena aliran ASI yang deras, dan membuat payudara sering terasa penuh atau bengkak. Ini juga dapat menyebabkan sumbatan saluran ASI. Mama bisa susui dari satu payudara setiap kali sesi agar produksi bisa menyesuaikan. Lakukan teknik block feeding, yaitu menyusui dari satu sisi selama beberapa jam.

Mama bisa gunakan kompres dingin setelah menyusui untuk mengurangi produksi dan hindari memompa terlalu sering, kecuali untuk meredakan nyeri ringan.

Dukungan Emosional dan Peran Keluarga

Nah, di sinilah pentingnya support system, baik itu dari pasangan, keluarga, bahkan teman dekat Mama. Dengan adanya dukungan emosional, seperti mendampingi Mama, memberi semangat, membantu pekerjaan rumah tangga, hingga mendengarkan keluh kesah, Mama tidak akan merasa menanggung beban sendirian.

Menghadapi kesulitan menyusui bayi baru lahir bukanlah tanda kegagalan, melainkan bukti bahwa perjuangan Mama sungguh luar biasa. Semangat ya, Ma! Jangan ragu untuk mencari bantuan konselor laktasi, dan temukan juga tips-tips menarik seputar menyusui di aplikasi Hallobumil.

Gabung komunitasnya bersama Mama lainnya dan Mama bisa mengikuti kelas menyusui atau talkshow seputar kesehatan bayi? Cek event seru Hallobumil, jangan sampai ketinggalan ya, Ma! Yuk, download aplikasinya di Google Play atau App Store sekarang

Baca lewat aplikasi lebih mudah loh, Ma
Dari artikel kehamilan hingga parenting, semua ada di aplikasi Hallo Bumil. Yuk, Download Ma
0
0
Bagikan
Facebook
Twitter
WA

Tumbuh Bersama di 1000 Hari Pertama Si Kecil

Komunitas hangat untuk dapatkan tips, cerita inspiratif, dan teman baru pada 1000 hari pertama si kecil bersama Hallobumil
image