Perbedaan Keputihan Mau Haid dan Hamil
:strip_icc():format(webp)/hb-article/KFqUvAeCU3lhYC4rWOpCT/original/jigk0j00ctnqbtz8uznc3q76bz0r5m0d.png)
Banyak perempuan mengalami keputihan secara rutin, baik menjelang haid maupun saat awal kehamilan. Namun, sering kali perbedaan antara keduanya sulit dikenali.
Padahal, perbedaan keputihan mau haid dan hamil ini bisa membantu Mama mengenali kondisi tubuh dan mengambil langkah yang tepat, terutama jika sedang merencanakan kehamilan atau menjaga kesehatan reproduksi secara umum. Yuk, simak penjelasan berikut ini, Ma!
Artikel lainnya: Infeksi Vagina Saat Hamil, Berbahayakah?
Mengapa Penting Membedakan Keputihan Haid dan Hamil?
Membedakan keputihan menjelang haid dan kehamilan penting untuk membantu Mama memahami sinyal tubuh. Keputihan bisa menjadi pertanda perubahan hormonal yang normal, tapi juga bisa menjadi tanda awal kehamilan. Dengan memahami perbedaannya, Mama bisa:
- Mengidentifikasi tanda awal kehamilan lebih cepat.
- Menghindari kebingungan yang bisa menimbulkan stres.
- Lebih waspada terhadap tanda-tanda keputihan yang tidak normal atau berisiko.
Ciri-Ciri Keputihan Menjelang Haid
Menjelang haid, tubuh Mama mengalami perubahan hormon, khususnya peningkatan hormon progesteron. Hal ini menyebabkan munculnya keputihan menjelang haid dengan ciri-ciri:
- Warnanya putih susu atau kekuningan.
- Teksturnya kental dan agak lengket.
- Jumlahnya biasanya tidak terlalu banyak.
- Memiliki bau yang ringan atau bahkan tidak berbau.
- Muncul beberapa hari sebelum haid.
Ciri-Ciri Keputihan Tanda Awal Kehamilan
Saat terjadi kehamilan, tubuh Mama memproduksi hormon estrogen dalam jumlah lebih tinggi, sehingga produksi lendir juga meningkat. Berikut ciri-ciri keputihan tanda hamil:
- Warna keputihan tanda hamil biasanya putih susu atau bening.
- Tekstur keputihan tanda hamil lebih encer dan licin.
- Jumlahnya lebih banyak dibandingkan keputihan menjelang haid.
- Tidak berbau.
- Bisa berlangsung sejak awal kehamilan hingga trimester pertama.
Keputihan ini dikenal dengan istilah leukorea dan biasanya tidak menimbulkan rasa gatal atau perih. Kapan keputihan tanda hamil muncul? Biasanya, keputihan ini mulai muncul sekitar 1–2 minggu setelah pembuahan, bahkan sebelum Mama menyadari telat haid.
Artikel lainnya: Waspadai Keputihan pada Ibu Hamil
Tabel Perbandingan Keputihan Haid vs. Hamil
Supaya Mama tidak bingung, berikut tabel perbandingan ciri keputihan menjelang haid dan ciri keputihan tanda hamil:
Ciri | Menjelang Haid | Tanda Awal Kehamilan |
Warna | Putih susu atau kekuningan | Putih susu atau bening |
Tekstur | Kental dan lengket | Encer dan licin |
Jumlah | Sedikit | Lebih banyak |
Bau | Tidak berbau atau ringan | Tidak berbau |
Durasi | Beberapa hari sebelum haid | Sejak awal kehamilan |
Walaupun keputihan saat hamil muda maupun hamil tua umumnya normal, Mama tetap perlu waspada terhadap jenis keputihan yang bisa menjadi tanda infeksi atau kondisi yang memerlukan penanganan medis. Berikut ciri-ciri keputihan yang patut diperhatikan:
- Warna kehijauan, keabu-abuan, atau kuning pekat.
- Bau yang tajam, amis, atau menyengat.
- Tekstur menggumpal seperti keju.
- Disertai rasa gatal, nyeri, atau panas di area kewanitaan.
Keputihan seperti ini bisa mengindikasikan infeksi jamur, bakteri, atau bahkan penyakit menular seksual. Sebaiknya Mama segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala-gejala tersebut.
Penyebab Keputihan Saat Hamil
Selama masa kehamilan, perubahan hormon dan kondisi fisik Mama bisa memicu produksi keputihan yang meningkat. Berikut beberapa penyebab umum keputihan saat hamil:
- Peningkatan hormon estrogen: Merangsang produksi lendir di serviks.
- Peningkatan aliran darah ke area panggul: Menyebabkan lebih banyak cairan diproduksi.
- Perubahan pH vagina: Bisa menyebabkan ketidakseimbangan flora alami
- Infeksi: Jamur atau bakteri yang lebih mudah berkembang akibat perubahan kondisi tubuh
Artikel lainnya: Ini Dia Mengapa Keputihan Harus Segera Ditangani dengan Serius
Tanda Hamil yang Mirip Haid
Gejala awal kehamilan kadang sulit dibedakan dengan tanda-tanda menjelang haid. Hal ini bisa membuat Mama bingung dalam menentukan apakah sedang hamil atau tidak. Berikut beberapa tanda kehamilan yang mirip dengan gejala haid:
- Kram ringan di perut bagian bawah.
- Nyeri atau sensasi tidak nyaman pada payudara.
- Perubahan suasana hati.
- Kelelahan.
- Muncul bercak darah ringan (flek implantasi).
Perbedaannya, flek implantasi biasanya lebih ringan dan hanya berlangsung satu hingga dua hari. Sementara itu, haid normal cenderung lebih deras dan berlangsung lebih lama.
Cara Mengatasi Keputihan
Keputihan menjelang haid yang normal sebenarnya tidak memerlukan pengobatan khusus, namun Mama tetap bisa melakukan beberapa langkah untuk menjaga kenyamanan dan kebersihan area kewanitaan:
- Membersihkan vagina dengan air hangat dan sabun lembut, cukup dari arah depan ke belakang.
- Mengenakan pakaian dalam berbahan katun agar area tetap kering.
- Menghindari penggunaan pantyliner secara terus-menerus.
- Tidak menggunakan sabun kewanitaan beraroma kuat yang bisa mengganggu pH alami.
- Mengonsumsi makanan tinggi probiotik, seperti yoghurt, untuk menjaga keseimbangan flora vagina.
Jika keputihan mulai berubah warna, bau, atau disertai rasa tidak nyaman, segera konsultasikan ke dokter ya, Ma!
Kapan Harus Melakukan Tes Kehamilan?
Mama disarankan melakukan tes kehamilan dalam kondisi berikut:
- Setelah terlambat haid selama 7 hari.
- Dua minggu setelah berhubungan intim, terutama jika siklus haid tidak teratur.
- Sebaiknya lakukan tes di pagi hari saat kadar hormon hCG masih tinggi dalam urin.
Artikel lainnya: Wanita Lebih Mudah Terkena Infeksi Saluran Kemih
Tips Menjaga Kesehatan Reproduksi
Menjaga kesehatan reproduksi penting bagi setiap perempuan, terutama jika Mama sedang merencanakan kehamilan. Berikut beberapa tips yang bisa Mama lakukan:
- Melakukan pemeriksaan rutin ke dokter kandungan.
- Menghindari stres berlebih dan menjaga pola tidur.
- Mengonsumsi makanan sehat dan seimbang.
- Minum air putih yang cukup setiap hari.
- Menjaga kebersihan area intim dengan cara yang benar.
- Menghindari penggunaan produk pembersih vagina yang mengandung bahan kimia keras.
Mengetahui perbedaan antara tanda keputihan mau haid dan tanda awal kehamilan bisa membantu Mama memahami kondisi tubuh dan mengambil langkah yang tepat. Meskipun keputihan adalah hal yang wajar, penting bagi Mama untuk memperhatikan perubahan yang terjadi, apalagi jika disertai gejala lain yang tidak biasa.
Ingin lebih memahami perubahan tubuh selama masa kehamilan, termasuk soal keputihan? Yuk, gabung dengan grup whatsapp kehamilan dan unduh aplikasi Hallobumil sekarang. Dapatkan edukasi seputar kehamilan, tips bermanfaat, serta dukungan dari sesama Mama yang sedang menanti buah hati.
Ikuti berbagai event menarik dari Hallobumil, baik online maupun offline. Dari kelas persiapan kehamilan hingga seminar kesehatan ibu dan anak. Cek jadwalnya sekarang!