Artikel/Pra Kehamilan/Cara Menjaga Kebersihan Vagina

Cara Menjaga Kebersihan Vagina

Tim Ahli Hallobumil | Diterbitkan pada 01 Desember 2021
Untuk mencegah terjadinya keputihan yang tidak normal, seorang perempuan perlu menjaga kesehatan reproduksinya, salah satunya adalah dengan menjaga kebersihan vagina.
cara-menjaga-kebersihan-vagina

Penulis: Indira Dewi Iriani

Seorang perempuan perlu mengetahui saluran reproduksinya sendiri. Saluran reproduksi yang berada di dalam tubuh terdiri dari indung telur, tuba, Rahim, mulut Rahim, dan vagina. Sedangkan vulva merupakan area genital yang berada di luar tubuh. Vagina menghubungkan area luar dan area dalam saluran reproduksi. 

Pada saat pubertas, vagina mulai memproduksi cairan keputihan yang normal. Keputihan ini menjaga area genital tetap bersih dan sehat dengan cara membuang sel-sel mati dari vagina.

Keputihan yang normal berupa cairan jernih sampai putih, dengan tekstur berair tipis atau berserat, yang timbulnya sesuai dengan siklus ovulasi setiap perempuan. Ditambah, keputihan yang normal tidak berbau tidak sedap. 

Jika perempuan mengalami kondisi gangguan kesehatan reproduksi, terutama karena infeksi di vagina, keputihan yang harusnya normal akan berubah menjadi tidak normal.

Tanda-tandanya diantaranya ialah warna yang berubah menjadi kuning, abu-abu, atau hijau, bertekstur tebal atau bergumpal seperti susu pecah, dan berbau tidak sedap seperti bau ikan asin atau bau busuk. Hal-hal tersebut biasanya juga disertai rasa gatal, rasa panas, dan jumlah keputihan yang semakin banyak.

Tubuh sendiri juga memiliki hormon estrogen yang menjaga kondisi vagina tetap baik sehingga membantu tumbuhnya bakteri lactobacilli, yaitu bakteri baik yang normal terdapat di dalam vagina. Lactobacilli membuat pH vagina sedikit lebih asam, yang berguna untuk mencegah mikroorganisme jahat berkembang biak. Keasaman vagina membantu menjaga vagina dari perkembangbiakan jamur dan mikroorganisme lain tumbuh di luar kewajaran. 

Tips menjaga kebersihan vagina

Untuk mencegah terjadinya keputihan yang tidak normal, seorang perempuan perlu menjaga kesehatan reproduksinya, salah satunya adalah dengan menjaga kebersihan vagina. Beberapa cara yang perlu perempuan ketahui dalam menjaga kebersihan vagina adalah sebagai berikut:

  1. Mencuci vagina dengan air biasa, dan mengelap dengan kain atau tisu bersih setelahnya. 
  2. Menyeka kemaluan dari arah depan ke belakang. Hal ini dilakukan untuk mencegah flora maupun kotoran dari anus berpindah ke vagina. 
  3. Menggunakan celana dalam yang berbahan dasar katun dan tidak ketat. Bahan katun dapat menyerap keringat di sekitar area vagina sehingga keringat tidak menempel dan menjadi tempat bertumbuhnya bakteri maupun jamur.
  4. Rajin mengganti celana dalam, setidaknya dua kali sehari. Dengan mengganti celana dalam, keringat dan kotoran yang menempel tidak sempat menjadi tempat bakteri dan jamur berkembang biak melebihi kewajaran.
  5. Tidak menggunakan sabun wangi, vaginal douche (pembersih vagina), atau sabun kewanitaan untuk membasuh vagina. Selain bisa menyebabkan iritasi, kandungan yang terdapat pada sabun dan pembersih vagina bisa mengubah pH alami vagina, sehingga keseimbangan flora normal dapat terganggu. Untuk penggunaan vaginal douche, sebaiknya atas dasar saran dari dokter.
  6. Tidak menggunakan pembalut ataupun pantyliner dengan wewangian. Kandungan wewangian yang terdapat dalam pembalut dan pantyliner dapat menimbulkan iritasi di sekitar area vagina. Selain itu, penggunaan yang terus-menerus juga bisa menjadi tempat bakteri dan jamur berkembang biak. 
  7. Menggunakan obat-obatan sesuai petunjuk. Obat-obatan yang tengah dipakai atau dikonsumsi harus digunakan sesuai petunjuk dari dokter. Penggunaan yang tidak sesuai bisa mengubah keseimbangan flora normal di vagina. 
  8. Menjaga kesehatan secara umum, makan makanan bergizi seimbang, minum air putih, dan istirahat yang cukup. Meningkatkan status kesehatan akan menjaga keseimbangan flora normal di dalam tubuh, termasuk di vagina. Selain itu, status kesehatan yang baik juga akan meningkatkan ketahanan tubuh dari bakteri luar.

 

Kapan perlu ke dokter?

Keputihan yang berubah menjadi tidak normal perlu diobati agar tidak menjadi tambah parah dan mengganggu fungsi reproduksi. Jika mengalami gejala dan tanda keputihan yang tidak normal, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan mencari kemungkinan penyebab keputihan dan memberikan pengobatan yang sesuai. 

Beberapa bakteri penyebab keputihan bisa jadi merupakan penyebab infeksi menular seksual yang perlu diobati. Dalam masa pengobatan, sebaiknya hindari melakukan hubungan seksual hingga pengobatan selesai agar pasangan tidak tertular. 

Baca lewat aplikasi lebih mudah loh, Ma
Dari artikel kehamilan hingga parenting, semua ada di aplikasi Hallo Bumil. Yuk, Download Ma
0
0
Bagikan
Facebook
Twitter
WA

Saling Dukung dan Berbagi Cerita di Komunitas Program Hamil

Gabung komunitas Hallobumil dan temukan support, edukasi dan inspirasi di setiap langkah perjuanganmu
image