Waspadai Keputihan pada Ibu Hamil
:strip_icc():format(webp)/hb-article/CRLYRDPHnu7z9UhJY1BvO/original/17waspadai-keputihan-pada-ibu-hamil.jpg)
dr. Dyah Novita Anggraini
Cairan vagina yang berlebihan bisa terjadi pada saat kehamilan. Penyebabnya, antara lain karena perubahan kadar hormon estrogen, serta terjadinya peningkatan aliran darah ke daerah vagina saat kehamilan.
Keputihan terbagi atas dua jenis, yakni keputihan normal maupun abnormal. Dalam keadaan normal cairan vagina berwarna jernih dan tidak berbau ataupun gatal. Namun, ketika cairan yang keluar dari vagina sudah mengalami perubahan warna (menjadi putih susu, keabuan, hingga kehijauan), berbau, serta disertai keluhan lain (seperti gatal, panas, dll). Maka, menunjukkan bahwa telah terjadi keputihan abnormal.
Apabila Mama mengalami keputihan abnormal, segera hubungi Dokter yang merawat Mama karena jika tidak segera ditangani dapat membahayakan janin.
Sementara itu, cairan keputihan normal saat kehamilan tidak memerlukan pengobatan khusus dan tidak perlu dikhawatirkan.
Ciri Keputihan Abnormal dan Penyebabnya
Ketahuilah ciri-ciri keputihan karena beda gejala, beda pula penyebabnya.
- Jika keputihan saat hamil tidak berbau namun terdapat gejala nyeri saat berkemih atau berhubungan seksual, gatal dan rasa panas, kemungkinan keputihan disebabkan oleh infeksi jamur.
- Jika keputihan saat hamil berwarna putih atau abu-abu disertai bau amis terutama setelah berhubungan seksual, kemungkinan keputihan disebabkan oleh infeksi bakteri.
- Jika keputihan saat hamil berwarna kuning disertai bau, vagina terasa gatal dan berwarna merah, serta rasa tidak nyaman saat berkemih dan berhubungan seksual, kemungkinan keputihan disebabkan oleh bakteri trichomoniasis yang berasal dari infeksi akibat berhubungan seksual.
Penanganan Keputihan Abnormal
Penanganan untuk keputihan abnormal tergantung dari penyebabnya, seperti:
- Pemberian obat antimikotik seperti mikonazol untuk penanganan infeksi jamur.
- Pemberian metronidazole untuk penanganan trichomonas vaginitis dan bakteria vaginosis.
Kiat Mengurangi Keputihan Abnormal
Keputihan abnormal dapat dikurangi dengan berbagai cara, seperti menghindari penggunaan panty liner setiap hari. Selalu menggunakan celana dalam berbahan katun, serta tidak memakai celana dalam berbahan sintetis dan ketat. Cara lainnya adalah:
- Setelah mandi, pastikan area genitalia dikeringkan dengan handuk kering, bukan dengan tisu kering.
- Apabila hendak membilas setelah buang air kecil, lakukanlah dengan arah dari depan ke belakang dengan menggunakan handuk. Hal ini dapat. mengurangi risiko terpapar bakteri yang berasal dari anus.
- Jangan melakukan tindakan douche atau pembilasan vagina karena tindakan ini dapat mengganggu keseimbangan pH di vagina serta menyebabkan infeksi vagina.
- Hindari penggunaan pembersih vagina dan sabun yang mengandung pengharum.
Hai Mama, sebaiknya dihindari terutama kotak pasir atau kotorannya. Kucing dapat menyebarkan infeksi toksoplasmosis, yaitu suatu infeksi yang disebabkan oleh parasit ya Ma :) ^aw
- 0
Hai Ma, mengenai kondisi yang Mama alami, tergolong normal ya, karena gak semua bumil mengalami nya. Justru mama beruntung karena bisa jalanin masa kehamilan dengan lebih nyaman ❤ ^sr
- 0
apakah di trimester pertama keputihan banyak,sering huqng ai tampilkan selengkapnya
- 0
Hai Ma, selama keputihan gak berwarna kuning kehijauan, gak berlebihan, berbau, dan gatal mama nggak perlu khawatir ya. Hal ini terjadi karena adanya perubahan hormon. Jika mengalami sebaliknya, sebaiknya dapat dikonsultasikan ke dokter ya Ma. :) ^sr
- 0
Hai Ma, selama keputihan gak berwarna kuning kehijauan, gak berlebihan, berbau, dan gatal mama nggak perlu khawatir ya. Hal ini terjadi karena adanya perubahan hormon. Jika mengalami sebaliknya, sebaiknya dapat dikonsultasikan ke dokter ya Ma. :) ^sr
- 0
kak aku telat haid sdh satumingguan pas di cek pake testpack tampilkan selengkapnya
Hai Ma, selama keputihan gak berwarna kuning kehijauan, gak berlebihan, berbau, dan gatal mama nggak perlu khawatir ya. Hal ini terjadi karena adanya perubahan hormon. Jika mengalami sebaliknya, sebaiknya dapat dikonsultasikan ke dokter ya Ma. :) ^sr