Wanita Lebih Mudah Terkena Infeksi Saluran Kemih
:strip_icc():format(webp)/hb-article/5D1nSC6V-nXp1CDaXGHGT/original/18301804055cc016da4cca25.17213639.jpg)
dr. Jessica Florencia
Dalam dunia kedokteran, beberapa masalah kesehatan dapat muncul karena dipicu oleh faktor-faktor tertentu. Misalnya saja, wanita hamil lebih mudah mengalami keputihan atau kesulitan kencing dapat terjadi pada pria yang usianya tua karena pembesaran prostat. Nah, pada wanita menikah, penyakit infeksi saluran kencing sering sekali terjadi. Apalagi pada wanita yang sudah menikah. Pada 75-90% wanita yang baru menikah, dapat terjadi infeksi saluran kencing karena hubungan seksual.
Wanita, secara umum memang lebih mudah untuk terkena infeksi saluran kencing karena ukuran saluran kencingnya pendek, hanya sekitar 4 cm jika dibandingkan dengan saluran kencing pria yang dapat mencapai 12 cm. Ukuran yang pendek ini mempermudah bakteri untuk masuk dan memanjat saluran kencing wanita serta menimbulkan infeksi. Pada saat seorang wanita menikah yang sedang menjalani program hamil, kerentanan untuk terjadinya infeksi saluran kencing lebih meningkat karena frekuensi hubungan seksual cenderung terjadi lebih sering. Hubungan seksual merupakan suatu kondisi yang dapat menyebabkan bakteri dapat lebih mudah masuk ke saluran kencing wanita dan menyebabkan infeksi saluran kencing (sistitis). Karena penyebab inilah, penyakit infeksi saluran kencing pada wanita merupakan keluhan yang sering terjadi.
Untuk itulah, wanita yang baru menikah atau sedang menjalani program hamil harus lebih memperhatikan kebersihan kewanitaan. Beberapa gejala yang harus diwaspadai adalah:
- Rasa terbakar saat buang air kecil
- Sering kencing
- Anyang-anyangan atau tidak lampias saat kencing
- Bau urin yang terlalu bau dan menyengat
- Rasa tidak nyaman pada daerah perut bawah karena kontraksi kandung kencing
- Pada beberapa kasus yang sudah lanjut bahkan dapat disertai demam, menggigil, nyeri perut atau adanya darah pada urin
Jika seorang wanita yang baru menikah atau sedang menjalani program hamil mengalami gejala-gejala seperti disebutkan di atas maka sebaiknya segera menghubungi Dokter agar dapat dilakukan pemeriksaan diagnostik yang sesuai seperti pemeriksaan air kencing (urinalisis) dan pemberian antibiotik yang sesuai. Pengobatan perlu dilakukan dengan tepat dan segera agar infeksi tidak makin memburuk dan menyebar.
Selain pengobatan, lebih penting lagi untuk dilakukan tindakan pencegahan dengan menjaga kebersihan daerah kewanitaan dengan lebih teliti dan rutin pada sehingga wanita terhindar dari infeksi saluran kemih. (JF)