Penyebab Puting Payudara Masuk ke Dalam
:strip_icc():format(webp)/hb-article/RtW7S9QzP3ZrWtBxT3BmI/original/0puting-susu-terluka.jpg)
dr. Venny Beauty
Mama mungkin sudah tahu, fungsi payudara pada wanita yang paling utama adalah untuk menghasilkan air susu. Air susu akan diproduksi setelah Mama melahirkan untuk memenuhi nutrisi Si Kecil. Salah satu bagian payudara yang paling penting dalam proses menyusui adalah puting.
Puting payudara terdiri dari sebagian besar otot polos, yang dapat berkontraksi saat diberikan rangsangan. Rangsangan mengisap dari Si Kecil akan menyebabkan otot polos pada puting berkontraksi sehingga air susu terpompa keluar.
Dalam keadaan normal, puting payudara menonjol keluar dari payudara. Namun, pada beberapa wanita, puting payudara tidak menonjol tetapi masuk atau terbenam ke dalam. Keadaan ini biasanya disebut dengan retraksi puting atau inverted nipple.
Beberapa penyebab puting payudara masuk ke dalam
Tidak semua keadaan retraksi puting menandakan adanya penyakit. Kondisi ini dapat merupakan bawaan sejak lahir sebagai varian normal. Retraksi puting ini bisa terjadi pada satu atau kedua puting payudara.
Retraksi puting yang disebabkan oleh bawaan lahir biasanya terlihat sejak kecil dan terjadi dalam jangka waktu yang lama. Selain bawaan lahir, retraksi puting juga bisa terjadi karena beberapa keadaan medis yang mendasari.
Kondisi medis yang dapat menyebabkan terjadinya retraksi puting, antara lain:
- Mastitis, yaitu peradangan dan infeksi pada kelenjar susu.
- Ductus ectasia. Pada keadaan ini, terjadi pelebaran saluran kelenjar air susu yang abnormal pada jaringan payudara.
- Abses atau bisul pada bagian bawah areola.
- Kanker payudara. Pada kanker payudara, selain retraksi puting, juga dapat terjadi beberapa kelainan pada payudara seperti keluar cairan berbau, atau kulit payudara menjadi kasar.
- Salah satu komplikasi dari operasi payudara.
Keadaan-keadaan di atas secara langsung maupun tidak langsung dapat mengakibatkan terjadinya jaringan parut di dalam payudara. Jaringan parut ini akan menarik puting sehingga puting menjadi terbenam ke dalam.
Jika Mama mengalami retraksi puting dalam waktu yang singkat, sebaiknya Mama segera berkonsultasi dengan Dokter sehingga dapat diketahui penyebabnya.
Retraksi payudara dapat dibagi menjadi tiga grade berdasarkan tingkat dari retraksi dan pergerakan dari puting. Pembagian ini juga dapat menunjukkan derajat kesulitan Mama untuk dapat menyusui Si Kecil:
- Grade 1 : Puting dapat ditarik dengan mudah dan bertahan dalam waktu lama. Derajat ini tidak menyebabkan masalah besar dalam menyusui.
- Grade 2 : Puting dapat ditarik keluar tetapi sulit, dan putingnya cenderung memendek dan kembali masuk ke dalam. Menyusui masih bisa dilakukan namun sulit.
- Grade 3 : Puting tidak dapat dikeluarkan. Ketika payudara ditekan untuk mengeluarkan puting, puting segera memendek. Menyusui mungkin lebih sulit dilakukan.
Tips menyusui bagi Mama dengan retraksi puting
Jika puting Mama terbenam, biasanya akan menyebabkan Mama menjadi khawatir dan bingung apakah akan dapat menyusui Si Kecil. Tidak perlu khawatir, retraksi puting bukan berarti Mama tidak bisa menyusui. Berikut tipsnya:
1. Menarik puting secara perlahan-lahan saat hamil
Perlu diperhatikan bahwa cara ini sebaiknya tidak dilakukan pada trimester akhir kehamilan, karena dapat memicu kontraksi rahim dini.
2. Bicara dengan konselor laktasi
Mama sebaiknya berkonsultasi dengan konselor laktasi lebih awal, sehingga bisa mempelajari teknik-teknik menyusui dengan kondisi puting terbenam jika puting tetap tidak dapat ditarik.
3. Lakukan inisiasi menyusui dini
Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi retraksi puting adalah dengan IMD atau inisiasi menyusui dini. Setelah bersalin, Mama bisa menerapkan IMD selama 1-2 jam (skin-to-skin contact) agar melatih insting bayi untuk menyusui.
Bayi baru lahir memiliki insting untuk mencari puting susu untuk dapat menyusui, dan dengan melakukan IMD, mereka tidak punya pembanding puting lain selain puting ibunya sendiri. Jadi jika puting Mama terbenam, ketika bayi menyusui saat IMD, bayi akan menarik secara perlahan-lahan puting.
4. Gunakan alat bantu penarik puting
Mama juga dapat menggunakan alat bantu penarik puting, dengan didampingi konselor laktasi.
Puting payudara hanya merupakan kumpulan muara saluran ASI dan tidak mengandung ASI. ASI sendiri disimpan di sinus laktiferus yang terletak di areola Mama. Sehingga, areola Mama yang perlu dimasukkan ke mulut bayi agar dapat memerah ASI keluar.
Apabila Mama sudah mencoba berbagai cara tetapi puting masih terbenam, cobalah untuk memasukkan areola sebanyak mungkin ke dalam mulut bayi dengan sedikit penekanan pada areola menggunakan jari. Hal ini akan membantu Si Kecil mendapat ASI lebih lancar. Semoga membantu ya, Ma!