Penyebab Puting Lecet Saat Menyusui dan Cara Mengatasinya
:strip_icc():format(webp)/hb-article/tPEzV6QCqlmOtjYDd3iM5/original/0fxavfj1u1uuhvwxe7wfrae08pwd7nq4.png)
Ada beberapa kendala yang dapat muncul saat Mama menyusui Si Kecil, salah satunya adalah puting lecet. Kondisi ini sering membuat ibu merasa nyeri, bahkan sampai enggan menyusui. Padahal, ASI adalah sumber nutrisi terbaik untuk Si Kecil. Lalu, sebenarnya apa penyebab puting lecet? Bagaimana cara mengatasinya agar proses menyusui tetap nyaman? Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Artikel lainnya: Masalah Menyusui yang Sering Dialami dan Cara Mengatasinya
Apa Itu Puting Lecet?
Puting lecet adalah suatu kondisi di mana permukaan puting payudara mengalami luka, iritasi atau bahkan pecah-pecah. Kondisi ini umumnya terjadi karena posisi menyusui yang kurang tepat ataupun infeksi.
Meskipun sering dianggap hal yang wajar, puting lecet jangan dibiarkan begitu saja, Ma. Sebab, lecet pada puting gak hanya menimbulkan rasa nyeri fisik, tetapi juga dapat memengaruhi kesehatan mental, proses menyusui, dan ikatan antara Mama dan bayi.
Penyebab Puting Lecet
Berikut ini adalah beberapa faktor penyebab puting lecet pada ibu menyusui yang wajib Mama ketahui:
1. Posisi menyusui yang kurang tepat
Penyebab nomor satu dari puting lecet adalah posisi menyusui yang tidak tepat, yaitu ketika mulut bayi tidak menempel sempurna pada payudara Mama. Akibatnya, terjadi tekanan terlalu besar pada puting yang menyebabkan gesekan berlebih dan menimbulkan lecet.
2. Hisapan bayi terlalu kuat
Hisapan bayi yang terlalu kuat apabila tidak disertai dengan pelekatan yang benar juga bisa melukai permukaan puting payudara. Oleh karena itu, penting bagi Mama untuk belajar cara menyusui yang benar agar terhindar dari drama puting lecet.
3. Penggunaan pompa ASI yang salah
Nyeri pada puting juga bisa terjadi karena Mama salah dalam menggunakan pompa ASI seperti salah dalam mengatur tekanan pompa ASI atau pemilihan ukuran cup pompa yang gak sesuai dengan ukuran payudara. Hal ini bisa Mama hindari dengan konsultasi pada konselor laktasi terkait cara menggunakan pompa ASI yang benar.
Artikel lainnya: Cara Memilih Pompa ASI yang Baik
4. Kulit kering atau sensitif
Puting lecet saat menyusui juga bisa disebabkan oleh kulit di sekitar puting yang kering dan sensitif. Hal ini karena kulit puting yang kering dan sensitif lebih rentan mengalami iritasi. Faktor cuaca, sabun mandi yang mengandung alkohol, atau pakaian yang kasar bisa memicu kulit puting menjadi kering dan mudah terluka.
5. Infeksi payudara
Infeksi pada payudara atau mastitis juga bisa menyebabkan nyeri pada puting. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri yang terdapat dalam mulut bayi yang ditandai dengan gejala gatal, pembekakan, dan kemerahan pada puting.
6. Infeksi jamur
Saat Si Kecil sariawan, ia bisa saja menularkan infeksi jamur pada puting Mama ketika sedang disusui. Pada umumnya, infeksi ini akan menimbulkan efek gatal, lecet, dan kemerahan di sekitar area puting.
7. Saluran susu tersumbat
Saluran susu yang tersumbat membuat ASI Mama susah keluar dan menyebabkan payudara terasa nyeri, penuh, dan keras. Selain itu, kondisi ini juga akan membuat Si Kecil menyedot ASI dengan lebih kuat, sehingga dapat melukai puting Mama.
8. Tongue-tie
Penyebab puting lecet selanjutnya adalah tongue-tie atau kondisi kelainan yang membatasi pergerakan lidah bayi. Akibatnya, bayi akan mengalami kesulitan saat pelekatan menyusui dan menyebabkan gesekan berlebih pada puting Mama.
Artikel lainnya: Penyebab Puting Payudara Masuk ke Dalam
Cara Mengatasi Puting Lecet
Jika puting Mama lecet saat menyusui, gak perlu panik, ya. Ada banyak cara yang bisa Mama lakukan untuk mengurangi rasa sakit dan mempercepat proses penyembuhan. Berikut langkah-langkah yang bisa Mama coba:
1. Perbaiki posisi menyusui
Langkah pertama untuk mengatasi puting lecet adalah memastikan posisi menyusui sudah benar. Idealnya, mulut bayi mencakup seluruh areola, bukan hanya bagian puting saja. Coba berbagai posisi menyusui hingga menemukan posisi yang paling nyaman bagi Mama dan bayi seperti posisi menyamping (side lying) atau bersandar (laid-back breastfeeding).
2. Gunakan ASI sebagai salep alami
ASI mengandung sejuta manfaat untuk bayi dan Mama termasuk antibodi alami untuk bantu menyembuhkan puting yang terluka. Caranya, cukup oleskan beberapa tetes ASI di sekitar area puting sebelum dan sesudah menyusui Si Kecil.
3. Gunakan krim atau salep khusus ibu menyusui
Untuk bantu mengobati puting lecet yang tak kunjung sembuh, Mama bisa mengoleskan salep yang diformulasikan khusus untuk ibu menyusui. Pilih salep yang mengandung chamomile atau calendula yang punya efek menenangkan. Namun, pastikan Mama sudah konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan salep agar terhindar dari efek samping yang tidak diinginkan.
4. Kompres hangat atau dingin
Kompres hangat bisa membantu melancarkan aliran ASI dan meredakan nyeri, sementara kompres dingin bisa mengurangi pembengkakan dan peradangan. Gunakan sesuai kebutuhan dan kenyamanan Mama, ya.
5. Hindari pemakaian sabun yang mengandung alkohol
Sabun yang mengandung alkohol dapat membuat kulit di permukaan puting menjadi kering dan memperparah luka. Makanya, ibu menyusui disarankan menggunakan air hangat saja untuk membersihkan payudara, atau pilih sabun bayi yang lembut dan bebas bahan iritatif.
Artikel lainnya: Frekuensi dan Durasi Menyusui Bayi yang Ideal
Cara Mencegah Puting Lecet
Untuk mencegah puting lecet saat menyusui, Mama bisa ikuti tips-tips berikut ini:
- Gunakan bra menyusui yang nyaman, tidak ketat, dan berbahan lembut.
- Saat mandi, hindari area puting dari sabun yang mengandung alkohol atau pewangi karena bisa membuat kulit menjadi kering.
- Rutin mengganti bantalan payudara atau breast pad.
- Pastikan puting sudah kering sebelum memakai pakaian.
- Jaga kelembaban kulit puting untuk mengurangi resiko lecet dan pecah-pecah dengan mengoleskan ASI atau krim pelembab khusus.
- Ganti posisi menyusui secara rutin untuk menghindari tekanan terus-menerus di satu area puting.
Artikel lainnya: Memilih pakaian yang nyaman untuk menyusui
Kapan Harus ke Dokter?
Umumnya, puting lecet akan sembuh dalam beberapa hari dengan perawatan sederhana seperti yang sudah dijelaskan di atas. Namun, segera hubungi dokter atau konselor laktasi jika Mama mengalami hal-hal berikut:
- Luka tidak kunjung sembuh setelah lebih dari 1 minggu.
- Nyeri terasa semakin parah, seperti terbakar atau berdenyut.
- Terdapat tanda infeksi seperti kemerahan dan keluarnya nanah dari dalam payudara.
- Payudara terasa lebih hangat dari biasanya.
- Kulit di area payudara menjadi bersisik.
- Bayi terus-menerus kesulitan melekat saat menyusu.
- ASI keluar semakin sedikit akibat nyeri menyusui yang membuat ibu enggan menyusui.
Semoga informasi di atas bisa membantu proses menyusui Mama jadi lebih lancar dan tanpa drama, ya. Jangan lupa gabung ke Komunitas HalloBumil untuk sharing pengalaman dan saling menguatkan bersama para ibu hebat lainnya!
Jangan lewatkan event seru Hallobumil, mulai dari webinar ibu menyusui, parenting hingga kelas tumbuh kembang. Cek jadwal lengkapnya dan daftar sekarang, ya! Yuk, temukan informasi lengkap seputar kehamilan, menyusui, dan tumbuh kembang Si Kecil dengan download aplikasi HalloBumil di Google Play Store atau App Store sekarang!