Artikel/Pasca Kehamilan/Kenapa Asi Tidak Keluar Setelah Melahirkan Bagaimana Cara Mengatasinya

Kenapa ASI Tidak Keluar Setelah Melahirkan? Bagaimana Cara Mengatasinya

Athika Rahma | Diterbitkan pada 01 Agustus 2025
Ditinjau oleh Tim Ahli Hallobumil
Setelah melahirkan, ASI bisa saja tidak langsung keluar. Yuk, kenali penyebabnya, cara merangsang produksinya, dan langkah yang bisa Mama lakukan agar ASI cepat lancar untuk si Kecil.
kenapa-asi-tidak-keluar-setelah-melahirkan-bagaimana-cara-mengatasinya

Memberikan air susu ibu (ASI) adalah salah satu langkah terpenting dalam perjalanan menjadi ibu. Bukan sekadar makanan pertama bagi si kecil, ASI mengandung segudang manfaat yang tidak bisa digantikan oleh apa pun. Namun, ada kalanya Mama mengalami ASI tidak keluar setelah melahirkan, yang tentu membuat Mama khawatir. Lantas, bagaimana cara mengatasinya? Artikel ini akan membahas pentingnya ASI untuk bayi baru lahir, penyebab ASI tidak keluar, hingga tips menjaga produksi ASI tetap lancar.

Pentingnya ASI untuk Bayi Baru Lahir

ASI adalah asupan terbaik bagi bayi baru lahir, terutama selama enam bulan pertama kehidupannya. ASI tidak hanya mengandung nutrisi lengkap seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral, tetapi juga kaya akan zat kekebalan tubuh seperti imunoglobulin A yang membantu melindungi bayi dari berbagai infeksi.

Selain itu, ASI juga berperan dalam membentuk sistem kekebalan dan saluran pencernaan bayi. Kolostrum, yaitu ASI pertama yang keluar dalam beberapa hari setelah persalinan, memiliki kadar antibodi sangat tinggi dan penting untuk memberikan perlindungan awal bagi bayi.

Manfaat ASI bukan hanya untuk si kecil, tetapi juga untuk Mama. Menyusui membantu rahim kembali ke ukuran semula, mengurangi risiko perdarahan pascapersalinan, dan bisa menjadi metode kontrasepsi alami apabila dilakukan dengan benar.

Tak kalah penting, momen menyusui juga memperkuat ikatan emosional antara Mama dan bayi. Sentuhan kulit dan tatapan mata saat menyusui menciptakan rasa aman, nyaman, dan penuh cinta yang sangat dibutuhkan oleh bayi di masa awal kehidupannya.

Penyebab ASI Tidak Keluar Setelah Melahirkan

Mama mungkin bertanya-tanya, kenapa ASI tidak keluar setelah melahirkan caesar maupun normal? Ternyata, hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik secara fisik maupun psikologis. Salah satu penyebab umum adalah stres dan kelelahan. Setelah melahirkan, tubuh Mama sedang beradaptasi dengan perubahan besar dan beban emosional yang tinggi dapat mengganggu produksi hormon oksitosin dan prolaktin. Kedua hormon ini berperan penting dalam proses menyusui.

Selain itu, kurangnya frekuensi menyusui atau kurangnya rangsangan pada payudara juga bisa membuat produksi ASI terhambat. Semakin sering Mama menyusui atau memompa, semakin banyak pula sinyal yang dikirim ke tubuh untuk memproduksi ASI.

Faktor lain yang dapat menghambat keluarnya ASI antara lain:

  • Efek samping obat-obatan tertentu.
  • Bra atau pakaian yang terlalu ketat sehingga menekan payudara.
  • Masalah kesehatan seperti saluran ASI tersumbat, mastitis, atau hiperlaktasi.
  • Kekurangan nutrisi atau anemia.

Menurut Kementerian Kesehatan, kondisi seperti sumbatan saluran ASI juga cukup sering terjadi. Biasanya ditandai dengan area payudara yang terasa keras, nyeri, bengkak, kemerahan, dan terkadang muncul bintik putih di puting. Bila dibiarkan, kondisi ini bisa membuat ASI tidak mengalir dengan lancar dan menyebabkan bayi enggan menyusu.

Cara Mengatasi ASI Tidak Keluar

Menghadapi situasi di mana ASI tidak keluar tentu membuat Mama merasa cemas. Namun, kondisi ini sebenarnya bisa diatasi dengan beberapa langkah sederhana dan konsisten.

1. Menyusui atau memompa lebih sering

Rangsangan pada payudara merupakan salah satu cara memperbanyak ASI setelah melahirkan. Menyusui setiap dua hingga tiga jam sekali atau memompa bila bayi belum menyusu langsung sangat disarankan.

2. Pijat payudara secara rutin

Pijat laktasi bisa membantu melancarkan aliran ASI dan mengurangi sumbatan. Lakukan gerakan memutar di sekitar payudara, usap dari arah bawah ke puting, dan pelintir lembut puting selama beberapa detik. Pijat dapat dilakukan 15–20 kali sehari, terutama sebelum menyusui.

3. Kompres hangat sebelum menyusui

Ini juga bisa jadi satu solusi ASI tidak keluar. Gunakan handuk hangat untuk mengompres payudara agar pembuluh darah melebar dan aliran ASI menjadi lebih lancar.

4. Istirahat yang cukup dan kelola stres

Tubuh yang lelah dan pikiran yang tidak tenang akan menghambat refleks pengeluaran ASI. Mama perlu mendapat dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar agar proses menyusui terasa lebih nyaman dan menyenangkan.

5. Cukupi kebutuhan nutrisi dan cairan

Cara memancing ASI keluar setelah melahirkan lainnya ialah dengan mencukupi kebutuhan nutrisi harian. Pastikan Mama mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan minum air putih minimal 8 gelas sehari. Nutrisi yang cukup sangat berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas ASI.

6. Perhatikan posisi dan perlekatan bayi saat menyusui

Posisi yang tepat akan membantu bayi menyusu dengan lebih efektif dan mengurangi rasa nyeri pada puting. Pastikan kepala dan badan bayi sejajar, bibirnya menempel baik pada areola dan dagunya menyentuh payudara.

Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?

Meskipun sebagian besar kasus ASI seret pasca persalinan dapat diatasi secara alami, ada beberapa kondisi di mana Mama perlu segera berkonsultasi ke dokter atau konselor laktasi.

Beberapa tanda yang perlu diwaspadai antara lain:

  • ASI tidak keluar setelah 3 hari melahirkan meskipun sudah dilakukan stimulasi rutin.
  • Payudara terasa sangat nyeri, bengkak, dan muncul demam karena bisa jadi itu adalah gejala mastitis.
  • Bayi tampak tidak kenyang setelah menyusu dan mengalami penurunan berat badan.
  • Mama memiliki kondisi medis khusus yang mengganggu proses menyusui seperti hipotiroid atau gangguan hormonal lainnya.

Tips Menjaga Produksi ASI Tetap Lancar

Agar produksi ASI tetap optimal, Mama bisa menerapkan beberapa kebiasaan berikut secara rutin:

1. Lakukan inisiasi menyusu dini (IMD)

Bila memungkinkan, menyusui dalam satu jam pertama setelah bayi lahir sangat membantu merangsang produksi kolostrum dan memperkuat ikatan awal.

2. Susui bayi secara eksklusif

Selama enam bulan pertama, cukup berikan ASI tanpa tambahan makanan atau minuman lain. Produksi ASI akan mengikuti kebutuhan bayi jika diberikan secara konsisten.

3. Jaga pola makan dan asupan cairan

Konsumsi makanan tinggi protein, sayur, buah, dan air putih sangat membantu menjaga kualitas ASI.

4. Beristirahat dan hindari stres berlebih

Prioritaskan waktu tidur saat bayi juga tidur dan libatkan pasangan dalam perawatan bayi agar Mama tidak kelelahan secara fisik maupun mental.

5. Pijat dan kompres payudara secara berkala

Pijat lembut dan kompres hangat sebelum menyusui bisa membantu meredakan sumbatan dan melancarkan aliran ASI.

6. Dapatkan dukungan dari orang terdekat

Peran pasangan, keluarga, dan lingkungan sangat penting untuk memberikan semangat, kenyamanan, dan kepercayaan diri kepada Mama selama masa menyusui.

Menyusui adalah proses alami yang membutuhkan waktu, kesabaran, dan dukungan dari berbagai pihak. Banyak kasus ASI tidak keluar setelah 2 minggu melahirkan bahkan lebih dari itu, namun ingatlah, ini bukanlah sebuah kegagalan.

Yang penting adalah Mama terus mencoba, menjaga semangat, dan mencari bantuan jika diperlukan. Jika Mama ingin mengetahui lebih banyak tips menyusui si Kecil yang sehat, aman, dan mudah. Yuk, download aplikasi Hallobumil dan ikuti webinar laktasi di halaman event Mama juga bisa ikut komunitas Hallobumil untuk berbagi cerita menyusui dan merawat si Kecil dengan tepat.

Baca lewat aplikasi lebih mudah loh, Ma
Dari artikel kehamilan hingga parenting, semua ada di aplikasi Hallo Bumil. Yuk, Download Ma
0
0
Bagikan
Facebook
Twitter
WA

Tumbuh Bersama di 1000 Hari Pertama Si Kecil

Komunitas hangat untuk dapatkan tips, cerita inspiratif, dan teman baru pada 1000 hari pertama si kecil bersama Hallobumil
image