Menilai Kecukupan Pemberian Susu Formula
:strip_icc():format(webp)/hb-article/AhHO3rT1IcIODJCwhm_OC/original/386menilai-kecukupan-susu-formula-by-valentyn-volkov-shutterstock.jpg)
dr. Jessica Florencia
Air Susu Ibu merupakan yang terbaik yang dapat diberikan oleh Mama kepada Si Kecil. Proses menyusui pun tidak sederhana dan membutuhkan kesabaran serta ketekunan Mama. Keunggulan ASI sebagai nutrisi bayi tidak dapat diragukan lagi dan sudah terbukti. Namun, terkadang dapat ditemui beberapa kondisi yang menyebabkan proses menyusui tidak dapat dilakukan sehingga Si Kecil perlu diberikan susu formula. Setiap keputusan untuk memberikan susu formula pada bayi yang seharusnya mengonsumsi ASI perlu dilakukan dengan seksama dan dengan mempertimbangkan manfaat yang diperoleh, misalnya saat ASI belum dapat diberikan karena alasan medis yang kuat. Dalam pemberian susu formula ini, tentu dapat menimbulkan kebingungan tersendiri.
Pada dasarnya, bayi dapat memerlukan sekitar 150 – 200 ml susu/kg berat badan/hari. Namun, pada minggu-minggu pertama, Si Kecil mungkin hanya menginginkan porsi yang lebih sedikit karena masih ada dalam masa penyesuaian pola makan. Pada pemberian susu formula, kunci pemberian tetap dengan memperhatikan keinginan Si Kecil. Jika bayi lapar, maka ia akan menunjukkan reflek mencari, bibir yang mencucu, dan memasukkan tangannya ke dalam mulut. Jika bayi ingin berhenti dan merasa kenyang, maka Mama dapat menyendawakan Si Kecil dan kemudian mencoba memberikan susu lagi. Jika Si Kecil sudah tidak mau maka tidak perlu dipaksakan lagi. Si Kecil akan memiliki keinginan untuk menyusui dengan porsi yang berbeda-beda setiap kali minumnya. Pada pemberian susu formula, yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai memberikan susu setiap kali bayi menangis, karena hal ini dapat memicu terjadinya obesitas. Bayi dapat menangis karena banyak hal seperti merasa kedinginan, kepanasan, atau ingin dipeluk.
Untuk menilai kecukupan susu formula yang diberikan juga dapat dilakukan dengan memantau buang air kecil Si Kecil yang dapat dilihat dari popoknya yang perlu diganti, paling tidak 6 kali dalam 24 jam. Selain itu, pertambahan berat badan bayi sesuai grafik juga menjadi pertanda bahwa Si Kecil mendapatkan cukup nutrisi.
Pada bayi yang diberikan susu formula, karena kandungannya lebih lama untuk dicerna, maka bayi akan lebih lama merasa kenyang. Bayi dapat tertidur pulas selama 3-5 jam. Namun, pada bayi yang suka tidur, Si Kecil tetap harus dibangunkan untuk pemberian susu. (JF)