Amankah Ondansetron untuk Ibu Hamil? Cek Dulu Dosisnya
:strip_icc():format(webp)/hb-article/f2iLtSCLg_eTfW1OpmNVG/original/muveanogtb42mzqhf4bqmu1f3ihhht64.png)
Rasa mual dan muntah adalah keluhan umum selama kehamilan, namun pada sebagian Mama, gejalanya bisa sangat parah hingga disebut hiperemesis gravidarum. Untuk mengatasinya, dokter biasanya merekomendasikan beberapa jenis obat antimual, termasuk ondansetron.
Meski efektif, masih banyak yang mempertanyakan keamanan ondansetron untuk ibu hamil. Yuk, pahami lebih dalam tentang fungsi, dosis, dan efek samping obat mual parah ibu hamil ini.
Artikel Lainnya: Bolehkah Ibu Hamil Minum Obat Pereda Mual?
Apa Itu Ondansetron?
Ondansetron adalah obat yang berfungsi untuk mencegah dan mengatasi mual serta muntah, baik akibat kemoterapi, operasi, maupun kondisi medis tertentu seperti mual parah pada ibu hamil.
Obat ini bekerja dengan cara menghambat zat kimia alami tubuh bernama serotonin yang memicu refleks muntah di otak. Karena efeknya cukup kuat, ondansetron sering diresepkan dokter saat obat antimual biasa tidak lagi efektif.
Meski tergolong aman dalam banyak kasus, penggunaannya pada kehamilan termasuk kategori off-label, artinya tidak secara khusus disetujui untuk ibu hamil namun bisa diberikan bila manfaatnya dianggap lebih besar daripada risikonya.
Oleh karena itu, sebelum mengonsumsi ondansetron, penting bagi ibu hamil untuk berkonsultasi dengan dokter agar dosis dan penggunaannya sesuai dengan kondisi masing-masing.
Manfaat Ondansetron
Manfaat utama ondansetron adalah untuk membantu mengatasi rasa mual dan muntah yang berlebihan. Pada ibu hamil, ondansetron sering menjadi pilihan obat mual parah ibu hamil, misalnya pada kondisi hiperemesis gravidarum, yaitu muntah hebat yang bisa membuat tubuh kekurangan cairan dan nutrisi.
Dengan menghambat kerja serotonin, zat kimia yang memicu rasa mual di otak, ondansetron membantu ibu hamil merasa lebih nyaman dan mampu makan kembali. Selain itu, ondansetron juga bisa mencegah komplikasi akibat muntah terus-menerus, seperti dehidras saat hamil, gangguan elektrolit, dan penurunan berat badan yang dapat memengaruhi kesehatan Mama dan janin.
Namun, perlu diingat bahwa ondansetron bukan pilihan pertama untuk semua ibu hamil. Biasanya dokter baru meresepkannya jika cara alami atau obat anti mual kehamilan ringan seperti vitamin B6 tidak lagi efektif. Jadi, manfaat ondansetron bisa sangat membantu, asalkan penggunaannya dilakukan dengan pengawasan dokter.
Artikel Lainnya: Bolehkah Ibu Hamil Mengonsumsi Obat Maag?
Bolehkah Ondansetron untuk Ibu Hamil?
Ondansetron boleh digunakan untuk ibu hamil, tetapi hanya dalam kondisi tertentu dan di bawah pengawasan dokter. Obat ini biasanya diresepkan ketika mual dan muntah selama kehamilan sudah sangat parah, misalnya pada hiperemesis gravidarum dan pengobatan lain seperti vitamin B6 atau doxylamine tidak memberikan hasil yang cukup.
Sejauh ini, berdasarkan penelitian yang dipublikasikan oleh National Institute of Health menunjukkan bahwa ondansetron tidak secara signifikan meningkatkan risiko cacat lahir atau gangguan pada janin, terutama bila digunakan setelah trimester pertama.
Namun, studi yang dilakukan oleh New Zealand Medicines and Medical Device SafetyAuthority menemukan adanya kemungkinan kecil peningkatan risiko bibir sumbing (cleft lip) atau kelainan jantung bawaan bila digunakan pada trimester pertama. Oleh karena itu, dokter akan menilai manfaat dan risiko sebelum memutuskan pemberian obat ini.
Jika kondisi Mama sudah sampai mengganggu asupan nutrisi, cairan, atau menyebabkan dehidrasi, ondansetron bisa menjadi pilihan yang aman dengan dosis dan durasi yang tepat. Intinya, ondansetron aman untuk bumil jika digunakan sesuai anjuran dokter, bukan secara sembarangan.
Dosis dan Cara Penggunaan Ondansetron
Dosis ondansetron ibu hamil umumnya akan berbeda-beda pada setiap orang, nantinya dokter akan menyesuaikannya berdasarkan kondisi Mama dan keparahan mual-muntah.
Namun, secara umum, dosis yang sering digunakan untuk mengatasi mual dan muntah berat pada kehamilan adalah 4–8 mg, diminum 1 hingga 3 kali sehari, tergantung kebutuhan dan respon tubuh.
Ondansetron tersedia dalam bentuk tablet biasa, tablet cepat larut di lidah, sirup, hingga suntikan untuk kasus yang sangat parah atau jika Mama tidak bisa menelan obat karena muntah terus-menerus.
Cara penggunaannya cukup sederhana, tablet bisa diminum sebelum atau sesudah makan, sementara untuk tablet yang larut di lidah cukup diletakkan di atas lidah hingga meleleh tanpa perlu air.
Dokter biasanya akan memulai dari dosis terendah dan menyesuaikan sesuai perkembangan gejala Mama.
Penting untuk tidak menaikkan dosis atau memperpanjang penggunaan tanpa konsultasi, karena dosis tinggi bisa meningkatkan risiko gangguan irama jantung (prolonged QT interval).
Jika Mama memiliki masalah pada hati, ginjal, atau sedang mengonsumsi obat lain, sebaiknya beri tahu dokter terlebih dahulu agar dosisnya bisa disesuaikan dengan aman.
Artikel Lainnya: Jenis Obat yang Harus Dihindari Saat Hamil
Potensi Efek Samping Ondansetron yang Mungkin Terjadi
Seperti halnya obat lain, ondansetron memiliki potensi efek samping, meskipun tidak semua orang mengalaminya. Beberapa efek samping ondansetron saat hamil yang mungkin terjadi di antaranya:
- Sakit kepala dan rasa lelah: Efek samping paling umum dari ondansetron adalah sakit kepala ringan atau rasa lelah. Biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah tubuh menyesuaikan diri dengan obat.
- Sembelit: Ondansetron dapat memperlambat gerakan usus, sehingga sebagian Mama mungkin mengalami sembelit saat hamil. Disarankan untuk minum cukup air dan mengonsumsi makanan tinggi serat agar buang air besar tetap lancar.
- Pusing atau mengantuk: Beberapa Mama bisa merasa sedikit pusing, terutama setelah minum obat. Karena itu, hindari mengemudi atau melakukan aktivitas yang memerlukan konsentrasi tinggi setelah mengonsumsi ondansetron.
- Gangguan irama jantung (prolonged QT interval): Efek samping ini jarang terjadi, tetapi ini kondisi serius. Dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur atau cepat. Risiko meningkat jika Mama memiliki kelainan jantung bawaan, kadar kalium atau magnesium rendah, atau menggunakan obat lain yang memengaruhi irama jantung.
- Reaksi alergi: Meskipun jarang, beberapa orang bisa mengalami alergi terhadap ondansetron, ditandai dengan ruam, gatal, bengkak di wajah, bibir, atau tenggorokan, serta kesulitan bernapas. Jika hal ini terjadi, segera cari pertolongan medis.
- Gangguan penglihatan atau sensasi panas/dingin mendadak: Efek ini sangat jarang, namun pernah dilaporkan pada beberapa pasien setelah pemberian dosis tinggi atau melalui suntikan.
- Potensi efek pada janin: Terdapat penelitian yang menunjukkan kemungkinan kecil risiko bibir sumbing atau kelainan jantung bawaan bila ondansetron digunakan pada trimester pertama kehamilan.
Selama penggunaan ondansetron, penting untuk memperhatikan perubahan yang terjadi pada tubuh. Bila muncul gejala seperti jantung berdebar, pusing berat, sesak napas, atau pembengkakan mendadak, segera hubungi dokter.
Dengan pengawasan yang tepat, risiko efek samping dapat diminimalkan dan manfaat obat tetap bisa didapatkan.Menghadapi mual dan muntah yang berat selama kehamilan memang bisa membuat hari-hari terasa melelahkan, apalagi jika sampai mengganggu makan dan istirahat.
Namun, Mama tidak harus menghadapinya sendirian. Melalui aplikasi hallobumil, Mama bisa mendapatkan panduan lengkap seputar kehamilan. Mama juga bisa menggunakan berbagai fitur bermanfaat seperti health tools untuk menghitung HPL (Hari Perkiraan Lahir), hingga mengikuti webinar eksklusif.
Jangan ketinggalan, Mama juga dapat gabung dengan komunitas hallobumil di WhatsApp, tempat para Mama saling berbagi cerita dan dukungan agar perjalanan kehamilan terasa lebih ringan dan penuh semangat.

:strip_icc():format(webp)/hb-article/FjNKUGmnA3P9YkNXfz_ap/original/bd01657hqlbezzroalngfssi9tpgkhrz.png)
:strip_icc():format(webp)/hb-article/WcihZXewwAl3WNn_cUqda/original/414yv4cmz79ibc3o41zx2ink5w9f9tfl.png)