Jangan Sepelekan Sesak Napas Saat Hamil
:strip_icc():format(webp)/hb-article/hYXy4P9ZuPu84s3CL_e3L/original/541week-141-hal-yang-perlu-diwaspadai-jika-sesak-napas-saat-hamil-2.jpg)
dr. Venny Beauty
Salah satu keluhan yang sering dialami oleh ibu hamil adalah sesak napas. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya, namun dapat pula merupakan tanda gangguan kesehatan yang serius.
Apa Penyebab Sesak Napas Saat Hamil?
Sesak napas dalam kehamilan dapat dirasakan pada awal kehamilan, ataupun pada trimester kedua dan ketiga. Ini penjelasannya:
Trimester Pertama
Selama trimester pertama kehamilan, diafragma Mama akan naik sampai 4 cm. Diafragma adalah otot yang memisahkan rongga perut dengan rongga dada di mana jika semakin tinggi, rongga dada akan semakin sempit. Beberapa wanita mungkin tidak menyadari adanya perubahan pada pernapasan, terutama jika mereka dapat beradaptasi dengan bernapas lebih dalam.
Selain itu, pada kehamilan terdapat peningkatan hormon progesteron yang memberikan efek stimulan terhadap frekuensi napas sehingga menyebabkan Mama bernapas lebih cepat. Ibu hamil bernapas lebih cepat merupakan hal yang biasa terjadi, namun waspadalah jika disertai dengan perubahan pola napas yang menjadi tidak teratur.
Trimester Kedua
Seiring perkembangan Si Kecil, Mama dapat lebih sering merasakan napas yang lebih sesak. Hal ini umumnya disebabkan pertumbuhan Si Kecil yang makin besar dan mendesak rongga perut.
Di samping itu, jumlah sel darah merah akan meningkat untuk memenuhi kebutuhan oksigen Mama dan Si Kecil. Karenanya, jantung akan bekerja lebih keras dan ini dapat membuat Mama lebih sering mengambil napas.
Trimester Ketiga
Selama trimester ketiga, Si Kecil di dalam rahim sudah menempati sebagian besar rongga perut, sehingga akan menimbulkan kesulitan bernapas. Keluhan ini akan berkurang setelah kepala Si Kecil mulai turun ke rongga panggul.
Selama kehamilan normal, Mama dapat mengalami sesak napas yang diakibatkan perubahan fungsi tubuh. Namun, ada beberapa keluhan sesak napas yang disebabkan kondisi medis, seperti:
- Asma
Jika Mama memiliki riwayat asma, gejala sesak napas yang dialami dapat lebih berat saat sedang hamil. Oleh karena itu, informasikan kepada dokter tentang riwayat penyakit Mama sehingga dokter dapat mengantisipasi dan memberikan pengobatan yang aman untuk kehamilan. - Kelainan Jantung
Gagal jantung dapat terjadi selama kehamilan atau segera setelah persalinan. Keadaan ini dapat memengaruhi kesehatan Mama dan biasanya memerlukan pengobatan lanjutan. - Emboli Paru
Keadaan ini disebabkan adanya bekuan darah yang menyumbat pembuluh darah di paru-paru. Sesak napas yang dialami dapat terjadi tiba-tiba dan disertai dengan nyeri dada dan batuk. - Radang Paru
Radang paru biasanya diakibatkan oleh infeksi mikroorganisme. Keluhan sesak napas yang dialami umumnya akan disertai dengan demam dan batuk yang berdahak. - Anemia
Ibu hamil cenderung mengalami anemia atau kekurangan sel darah merah. Akibatnya tubuh, akan kekurangan oksigen dan meningkatkan frekuensi napas untuk mencukupi kebutuhan oksigen bagi Mama dan Si Kecil.
Kapan Harus ke Dokter?
Meski umumnya sesak napas selama kehamilan tidak berbahaya, Mama disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami sesak napas yang disertai dengan gejala-gejala berikut:
- Nyeri pada bagian dada dan nyeri ketika bernapas
- Denyut nadi cepat dan jantung berdebar-debar
- Wajah tampak pucat
- Area sekitar bibir dan jari terlihat membiru
- Batuk terus-menerus, batuk berdarah dan batuk disertai demam
- Sulit bernapas ketika berbaring
- Pingsan
Bagaimana Cara Mengatasi Sesak Napas Saat Hamil?
Jika Mama mengalami sesak napas, bukan berarti Mama tidak dapat melakukan aktivitas rutin. Agar sesak napas yang dialami tidak semakin berat, sebaiknya lakukan kegiatan yang tidak melelahkan. Selain itu, beberapa hal berikut ini dapat Mama lakukan untuk mengurangi atau mengatasi sesak napas saat hamil:
- Olahraga Ringan
Mama akan lebih merasa fit jika melakukan olahraga ringan secara rutin. Selain itu, tubuh akan lebih cepat beradaptasi untuk bernapas lebih dalam jika kita berolahraga. Hindarilah olahraga berat yang dapat menyebabkan kelelahan. - Perhatikan Postur Tubuh
Melatih postur tubuh dengan baik selama hamil akan mengurangi keluhan sesak napas. Postur tubuh yang baik, antara lain duduk atau berdiri dalam keadaan tegak sehingga paru-paru dapat mengembang dengan baik, serta tidur dengan posisi kepala lebih tinggi dan mengganjal punggung atas sehingga rongga dada akan lebih luas.
Angkatlah lengan ke atas kepala jika Mama merasa sesak napas, sehingga tulang rusuk akan terangkat dan udara akan masuk lebih banyak. - Latihan Teknik Pernapasan
Berlatih teknik pernapasan untuk persiapan persalinan juga dapat membantu mengatasi sesak napas.
Sesak napas dapat disebabkan oleh perubahan tubuh saat hamil dan kondisi medis tertentu. Walaupun sesak napas sering terjadi selama kehamilan, Mama harus mewaspadai sesak napas yang disebabkan kondisi serius dan mengenali gejalanya. Jika keluhan tidak membaik setelah melakukan beberapa tips di atas, segeralah periksakan diri ke Dokter, ya.
ini sdh khmilan ke 3 ,baru merasakan sesak nafas dada agak n tampilkan selengkapnya
- 0
Hai Mama, terima kasih atas sharingnya. Jangan lupa untuk selalu berolahraga ringan dan bisa konsultasikan ke dokter jika gejala tidak hilang ya, Ma. :) ^sm
- 0
Hai Ma, hal ini bisa terjadi karena sistem kekebalan tubuh menurun di masa kehamilan. Tips: banyak minum air putih, konsumsi sayur dan buah, minum campuran jeruk nipis dan madu yang diseduh air hangat, minum air jahe hangat supaya melegakan tenggorokan^sr
- 0
saya sering sesak nafas dok, smpe mual mual. tapi setelah ma tampilkan selengkapnya
- 0
Dok saya sembelit gmn mengatasi