Artikel/Pasca Kehamilan/Perawatan Payudara Ibu Nifas, Cegah Masalah ASI & Nyeri

Perawatan Payudara Ibu Nifas, Cegah Masalah ASI & Nyeri

Siti Nurmayani Putri | Diterbitkan pada 26 November 2025
Ditinjau oleh Tim Ahli Hallobumil
Bagikan
Facebook
Twitter
WhatsApp
copylink
Perawatan payudara ibu nifas mencakup menjaga kebersihan, memijat payudara untuk memperlancar ASI, menggunakan bra yang tepat dan bersih, serta kompres air hangat atau dingin jika diperlukan.
perawatan-payudara-ibu-nifas-cegah-masalah-asi-nyeri

Banyak Mama baru terkejut dengan perubahan cepat yang terjadi pada payudara setelah persalinan. Perubahan hormon dan dimulainya produksi ASI membuat payudara bekerja lebih keras dari sebelumnya. Di sinilah peran perawatan payudara ibu nifas menjadi sangat penting. 

Perawatan yang tepat tidak hanya membantu mengurangi rasa tidak nyaman, tetapi juga mencegah gangguan seperti saluran ASI tersumbat atau puting lecet yang sering dialami ibu menyusui. Yuk, ketahui serba-serbi cara merawat payudara ibu menyusui di sini.

Perubahan Payudara di Masa Nifas dan Awal Menyusui

Setelah melahirkan, tubuh mengalami lonjakan hormon yang memicu produksi ASI. Payudara yang tadinya bersiap, kini mulai memproduksi kolostrum lalu ASI matang.

Proses ini menyebabkan beberapa perubahan, yakni payudara bisa terasa penuh, agak tegang, bahkan kadang lebih besar dari biasa.

Proses pelekatan bayi ke payudara dan rutinitas menyusu juga mulai mempengaruhi struktur saluran ASI, jaringan areola, dan puting. Karena itulah, cara merawat payudara ibu nifasmenjadi sangat penting sejak awal agar perubahan ini tidak berujung pada masalah.

Lantas, mengapa perubahan ini penting? Karena saat payudara bekerja keras untuk mulai menyusui, ada potensi terjadinya pembengkakan, saluran tersumbat, luka pada puting, atau peradangan (mastitis).

Dengan memahami bahwa perubahan ini adalah wajar dan mengenali tanda-tanda yang mungkin bermasalah, Mama bisa melakukan perawatan yang tepat dan menurunkan risiko gangguan.

Mengapa Perawatan Payudara yang Tepat Sangat Penting?

Merawat payudara dengan baik selama masa nifas bukan hanya soal kenyamanan Mama, tetapi juga penting untuk keberhasilan menyusui, kesehatan bayi, dan mencegah komplikasi.

Bila payudara sering mengalami nyeri, puting pecah-pecah, atau ASI tersumbat, Mama bisa merasa tidak nyaman atau bahkan enggan menyusui, yang akhirnya dapat mempengaruhi produksi ASI dan hubungan Mama-bayi.

Perawatan payudara yang rutin dapat membantu produksi ASI lebih lancar. Selain itu, perlekatan yang baik dan pemeliharaan kondisi payudara bisa mencegah kondisi seperti Mastitis yang bila dibiarkan bisa memburuk.

Jadi, menjaga payudara bukan sekadar tambahan, tetapi bagian penting dari menjaga kesehatan menyusui.

Masalah Payudara yang Sering Dialami Ibu Nifas

Setelah melahirkan, payudara Mama mengalami banyak perubahan akibat peningkatan produksi ASI. Berikut beberapa masalah payudara yang paling sering dialami ibu nifas:

1. Payudara bengkak (bendungan ASI)

Payudara bengkak ibu nifas terjadi ketika ASI menumpuk lebih cepat daripada yang dikeluarkan. Kondisi ini membuat payudara terasa keras, penuh, hangat, bahkan nyeri.

Umumnya terjadi pada hari ke-2 hingga ke-5 setelah melahirkan ketika produksi ASI mulai meningkat. Bendungan ASI bisa terjadi jika bayi jarang menyusu, pelekatan kurang tepat, atau ibu menyusu dengan jadwal tertentu.

Jika tidak ditangani, pembengkakan dapat menyebabkan masalah lanjutan seperti saluran tersumbat atau mastitis.

2. Puting lecet atau pecah-pecah

Puting yang lecet atau pecah sering muncul di awal masa menyusui. Faktor paling umum puting lecet saat menyusui adalah pelekatan bayi yang kurang baik, posisi menyusui yang salah, serta penggunaan pompa atau alat yang tidak tepat.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), puting lecet bukan hanya menyebabkan rasa nyeri, tetapi juga membuka jalur bagi bakteri sehingga risiko infeksi seperti mastitis meningkat.

3. Saluran ASI tersumbat

Saluran ASI tersumbat terjadi ketika salah satu saluran susu tidak mengalir lancar sehingga ASI terjebak di dalamnya. Mama akan merasakan adanya benjolan kecil yang nyeri saat disentuh, atau area payudara terasa lebih keras dari bagian lainnya.

Penyebabnya bisa karena jarang menyusui, posisi menyusui yang kurang tepat, tekanan dari bra yang terlalu ketat, atau kebiasaan tidur miring pada sisi yang sama. Jika tidak segera ditangani, sumbatan dapat berkembang menjadi mastitis pada ibu menyusui.

4. Mastitis (peradangan payudara)

Mastitis adalah peradangan pada jaringan payudara dan sering kali disertai infeksi. Tanda-tandanya meliputi payudara kemerahan, bengkak, nyeri hebat, tubuh terasa lemas, dan demam.

Mastitis biasanya terjadi akibat saluran ASI tersumbat yang tidak ditangani atau karena bakteri masuk melalui puting yang lecet. Kondisi ini memerlukan penanganan cepat karena infeksi bisa memburuk dan mengganggu proses menyusui secara signifikan.

Cara Merawat Payudara Sehat untuk Ibu Nifas

Merawat payudara setelah melahirkan adalah langkah penting agar proses menyusui berjalan nyaman dan lancar. Dengan melakukan perawatan yang tepat, Mama bisa mencegah banyak keluhan.

Berikut beberapa langkah sederhana namun efektif yang bisa dilakukan setiap hari sebagai bagian dari cara merawat payudara ibu menyusui:

1. Jaga kebersihan payudara

Kebersihan adalah langkah dasar dalam perawatan payudara ibu nifas. Cukup bersihkan payudara menggunakan air hangat tanpa sabun yang terlalu harum atau mengandung bahan kimia keras, karena bisa membuat kulit puting menjadi kering dan iritasi.

Setelah menyusui, biarkan area puting mengering alami sebelum menutupnya kembali dengan bra. Cara sederhana ini membantu menjaga kelembapan alami dan mencegah peradangan.

2. Gunakan bra menyusui yang nyaman

Pemilihan bra memiliki peran besar dalam kesehatan payudara. Gunakan bra menyusui yang ukurannya pas, tidak terlalu ketat, dan berbahan lembut agar tidak menekan saluran ASI.

Tekanan berlebih dari bra yang sempit bisa membuat aliran ASI terganggu dan memicu benjolan atau rasa nyeri. Dengan bra yang nyaman, payudara memiliki ruang bernapas dan sirkulasi ASI tetap lancar.

3. Kompres hangat atau dingin

Kompres hangat sangat membantu melancarkan aliran ASI, terutama saat payudara terasa penuh atau tegang. Ini bisa dilakukan sebelum menyusui atau memompa ASI.

Sebaliknya, kompres dingin bermanfaat untuk mengurangi bengkak dan nyeri setelah sesi menyusui. Penggunaan kompres yang tepat menjadi salah satu bentuk perawatan puting ibu nifas dan membantu mencegah payudara menjadi terlalu bengkak.

4. Lakukan pijatan payudara ringan

Pijatan ringan membantu merilekskan jaringan payudara dan membuka sumbatan kecil pada saluran ASI. Caranya mudah, cukup lakukan gerakan memutar secara lembut ke arah puting atau pijat dari pangkal payudara menuju keluar.

Kegiatan ini bermanfaat menjaga aliran ASI tetap lancar dan membantu mencegah masalah seperti payudara bengkak atau sumbatan saluran. Ini merupakan bagian penting dari cara merawat payudara ibu menyusui sehari-hari.

5. Lakukan teknik menyusui dan perlekatan yang benar

Perlekatan bayi yang tepat adalah kunci terpenting dalam mencegah banyak masalah payudara. Teknik menyusui yang benar meliputi posisi tubuh Mama yang nyaman, bayi membuka mulut lebar, dan sebagian besar areola masuk ke dalam mulut bayi, bukan hanya putingnya saja.

Dengan perlekatan yang benar, risiko puting lecet saat menyusui dapat berkurang, aliran ASI lebih lancar, dan bayi bisa menyusu lebih efektif. Di sela-sela upaya merawat payudara, jangan lupa juga untuk download aplikasi Hallobumil.

Mama juga bisa bergabung ke komunitas Hallobumil di WhatsApp, dan mengikuti webinar Hallobumil bersama para ahli, semua itu dapat memperkuat pengetahuan Mama dan mendukung proses menyusui serta perawatan payudara ibu nifas dengan lebih percaya diri.

Jadilah orang tua super! Panduan 1000 Hari Pertama Kehidupan si kecil ada di sini. GRATIS.
image
image
image
image
1
0
Bagikan
Facebook
Twitter
WA
Belum ada komentar.
Login atau daftar dulu yuk ma biar bisa komen

Login/daftar yuk Ma

Tumbuh Bersama di 1000 Hari Pertama Si Kecil

Komunitas hangat untuk dapatkan tips, cerita inspiratif, dan teman baru pada 1000 hari pertama si kecil bersama Hallobumil
image