Kebiasaan Makan yang Baik untuk Batita
:strip_icc():format(webp)/hb-article/6mHnFeNp7nZK0c67AuKQE/original/44269.jpg)
dr. Arnold Soetarso, Sp.A
Makan bagi anak bukan hanya sekedar memasukkan zat gizi, melainkan juga proses yang sangat penting untuk mengasah keterampilan motorik dan sosial. Pada usia 6 bulan sampai 3 tahun, anak mulai belajar otonomi. Orangtua dan anak seringkali harus bernegosiasi mengenai siapa yang akan menaruh makanan ke mulut anak. Mungkin Mama pernah mengalami masa-masa berebut memasukkan makanan ke dalam mulut dengan Si Kecil yang mau berusaha makan sendiri. Dalam hal ini, orangtua harus dapat menyeimbangkan antara memenuhi kebutuhan emosional dan kebutuhan nutrisi Si Kecil. Bila orangtua terlalu permisif, maka kemungkinan kebutuhan nutrisi anak tidak terpenuhi, namun sebaliknya jika orangtua mengabaikan kebutuhan otonomi sang anak, maka kematangan sosial dan motorik tidak terasah. WHO menekankan perlunya penerapan cara pemberian makan yang benar yang ditandai dengan berat badan naik sesuai grafik pertumbuhan. Pemberian makan yang sesuai dapat dilakukan dengan menerapkan feeding rules.
Feeding rules adalah aturan dasar pemberian makan yang mencakup hal-hal berikut:
1. Jadwal
- Berikan jadwal makan yang teratur pada Si Kecil, yaitu tiga kali makanan utama dan dua kali makanan kecil di antaranya. Susu dapat diberikan dua-tiga kali sehari
- Waktu makan tidak boleh lebih dari 30 menit
- Hanya boleh mengonsumsi air putih di antara waktu makan
2. Lingkungan
- Lingkungan yang menyenangkan (tidak boleh ada paksaan untuk makan)
- Tidak ada distraksi (mainan, televisi, perangkat permainan elektronik) saat makan
- Jangan memberikan makanan sebagai hadiah
3. Prosedur
- Dorong Si Kecil untuk makan sendiri
- Bila Si Kecil menunjukkan tanda tidak mau makan seperti mengatupkan mulut, memalingkan kepala, menangis, tawarkan kembali makanan tanpa membujuk ataupun memaksa. Bila setelah 10-15 menit Si Kecil tetap tidak mau makan, akhiri proses makan
- Hentikan proses makan jika Si Kecil makan dalam keadaan marah
- Bersihkan mulut atau meja makan yang berantakan hanya setelah proses makan Si Kecil selesai
Pada usia 1-3 tahun anak terlihat tidak makan terlalu banyak karena laju pertumbuhan pada periode usia ini lebih lambat dan sering kali anak akan mengalami penurunan nafsu makan. Oleh karena itu, upaya pemberian makanan berkualitas menjadi sangat menantang bagi orangtua. Bila batita hanya makan sedikit, Mama dapat menawarkan makanan porsi kecil 4-5 kali sehari. Berikan snack yang mengandung karbohidrat, protein, dan lemak secara lengkap, misalnya arem-arem isi daging, dadar gulung keju, macaroni schotel, risoles ragut ayam, dan lain lain. Hindari minuman dan makanan yang hanya mengandung karbohidrat dan kadar gula yang tinggi, misalnya jus buah, biskuit beras, keripik, jeli, minuman manis kemasan. (AS)