6 Cara Mengatasi Depresi Saat Hamil
:strip_icc():format(webp)/hb-article/add2MRcdgtShvYwEPDwC3/original/5126-cara-mengatasi-depresi-saat-hamil-by-anemstyle-shutterstock.jpg)
Anindita Budhi T., S.Psi
Mama tentu sudah familier dengan depresi pascamelahirkan. Bagaimana dengan depresi saat hamil? Sering disebut prenatal depression, sekitar 14-23% wanita hamil mengalami depresi selama kehamilan.
Beberapa hal yang bisa memicu depresi saat kehamilan, antara lain efek perubahan hormon, stres pada masa kehamilan, ada riwayat depresi sebelumnya, dan histori trauma pada kejadian tertentu.
Gejala depresi dapat bervariasi untuk setiap individu. Biasanya depresi ditandai dengan rasa sedih yang berkepanjangan, sulit tidur atau tidur terlalu banyak, tidak lagi berkeinginan untuk melakukan aktivitas yang sebelumnya disukai, dan merasa putus asa. Depresi juga bisa memunculkan gejala fisik, seperti sakit kepala dan sakit perut.
Mengatasi depresi saat hamil
Tentu saja depresi pada masa kehamilan ini berdampak negatif pada kehamilan itu sendiri, terutama terkait pemenuhan nutrisi Mama dan Si Kecil. Mama yang depresi juga berisiko tinggi menyalahgunakan zat-zat tertentu, seperti obat-obatan, rokok, dan alkohol.
Bahkan, jika tidak segera ditangani, depresi ini bisa melipatgandakan risiko depresi pascamelahirkan yang membuat Mama kian sulit menjalani peran sebagai orang tua.
Supaya tidak berlarut-larut, Mama harus segera mencari pertolongan agar bisa menjalani kehamilan dengan bahagia. Berikut cara mengatasi depresi saat hamil yang dapat Mama coba.
1. Berkonsultasi dengan dokter
Jangan ragu untuk berbicara dengan dokter mengenai keluhan depresi Mama. Pada beberapa kasus, dokter mungkin akan meresepkan obat antidepresan yang bisa dikonsumsi selama masa kehamilan.
Setidaknya, sekitar 2-3% ibu hamil mengonsumsi antidepresan untuk mengatasi depresi. Namun, tentu saja harus di bawah pengawasan ketat dari dokter, yang artinya Mama tidak bisa sembarangan mengonsumsi obat ini.
2. Lakukan konseling dengan psikolog
Selain melakukan pengobatan secara medis, Mama juga disarankan membuat janji temu dengan psikolog. Tujuan bertemu psikolog adalah membantu Mama memahami diagnosis apa yang tengah dialami dan bagaimana dampaknya pada kehidupan Mama. Biasanya, Mama akan diajak mengembangkan strategi untuk coba mengurangi kemunculan gejala tersebut.
3. Perbanyak olahraga dan aktivitas fisik
Kedua kegiatan ini bukan hanya berdampak positif bagi kesehatan Mama, tetapi juga mengurangi gejala depresi saat hamil. Mama bisa mengambil kelas olahraga khusus ibu hamil, seperti prenatal yoga, prenatal pilates, atau prenatal water aerobics.
4. Istirahat cukup
Kualitas waktu istirahat dan tidur Mama selama kehamilan juga berperan penting untuk kesehatan Mama dan Si Kecil. Cara ini merupakan kunci mengelola gejala depresi yang muncul.
5. Perhatikan nutrisi dari apa yang Mama konsumsi
Tubuh Mama membutuhkan kalori dan nutrisi ekstra selama masa kehamilan. Agar kehamilan Mama berjalan baik, perbanyak konsumsi makanan bergizi yang melibatkan lemak sehat, karbohidrat kompleks, buah dan sayuran segar, serta protein.
6. Cari support group
Membangun support system yang baik dapat Mama mulai sejak masa kehamilan. Cara ini tepat untuk membantu Mama mengelola stres dan perasaan yang muncul akibat depresi berkepanjangan karena ada sekelompok orang dekat yang bisa menerima keadaan Mama. Mereka bisa siapa saja: Papa, teman yang sedang hamil, keluarga besar, atau support group dari sesi terapi tertentu.
Ketika Mama mengalami depresi saat hamil, satu hal yang perlu diyakini adalah Mama tidak akan sendirian dalam melalui masa sulit ini. Ada cara aman dan efektif untuk menangani situasi yang tengah Mama hadapi. Berani mengakui dan menerima kondisi Mama, lalu segera cari pertolongan supaya Mama bisa merasa lebih baik serta siap menikmati masa kehamilan yang berharga.
Hai Mama, mengenai selera makan yang berkurang tergolong wajar Ma karena disebabkan oleh perubahan hormonal selama kehamilan. Mama bisa makan sedikit tapi sering, ganti nasi dengan kentang, ubi, variasikan menu makanan yang Mama konsumsi ya π ^ak
- 0
Hai Mama, mengenai selera makan yang berkurang tergolong wajar Ma karena disebabkan oleh perubahan hormonal selama kehamilan. Mama bisa makan sedikit tapi sering, ganti nasi dengan kentang, ubi, variasikan menu makanan yang Mama konsumsi ya π ^ak
- 0
Hai Mama, Mima mengerti kekhawatiran Mama. Mengenai keluhan yang Mama alami dapat disebabkan kehamilan yang semakin membesar. Untuk mengatasinya Mama bisa beristirahat dengan posisi duduk atau berbaring, perlahan saja ketika bergerak π ^ak
- 0
Perut kiri nyeri bisa jadi karna kram perut ka,aku juga sama tampilkan selengkapnya
- 0
Hai Mama, terima kasih atas sharing informasinya. Sehat selalu untuk Mama dan keluarga π ^ak
- 0
kurang selera makan
Hai Mama, mengenai selera makan yang berkurang tergolong wajar Ma karena disebabkan oleh perubahan hormonal selama kehamilan. Mama bisa makan sedikit tapi sering, ganti nasi dengan kentang, ubi, variasikan menu makanan yang Mama konsumsi ya π ^ak