Artikel/Kehamilan/Kondisi Emosi Selama Kehamilan

Kondisi Emosi Selama Kehamilan

Tim Ahli Hallobumil | Diterbitkan pada 04 Desember 2020
Ditinjau oleh Tim Ahli Hallobumil
Bagikan
Facebook
Twitter
WA
Kesiapan untuk menjadi ibu hamil tidak hanya dituntut kesiapan secara fisik, namun juga mental.
kondisi-emosi-selama-kehamilan

dr. Jessica Florencia

Kesiapan untuk menjadi ibu hamil tidak hanya dituntut kesiapan secara fisik, namun juga mental. Karena sedikit banyak hal tersebut berguna untuk mempersiapkan diri dalam datangnya gejala-gejala perubahan fisik tubuh yang mempengaruhi kondisi kejiwaan sang calon ibu.

Umumnya banyak perubahan yang terjadi secara fisik pada ibu hamil. Seperti perubahan bentuk tubuh dengan badan yang semakin membesar, munculnya jerawat di wajah atau kulit muka yang mengelupas. Namun satu hal yang pasti, perubahan secara mental pada ibu hamil sangat sulit ditebak dan tidak selalu sama terjadinya pada satu sama lain ibu hamil ataupun pada setiap kehamilan.

Hal tersebut sedikit banyak akan mempengaruhi keadaan emosi calon ibu yang biasanya malah menimbulkan efek depresi. Terjadinya stres bisa ditandai dengan peningkatan detak jantung dan peningkatan hormon pemicu stres.

Perlu diketahui bahwa setiap detak jantung Mama tentu dapat dirasakan pula oleh Si Kecil. Oleh karena itu, jika Mama sering mengalami stres, maka detak jantung semakin meningkat. Detak jantung yang semakin keras dapat mempengaruhi gerakan pada Si Kecil. Hal ini akan mengakibatkan janin akan lebih aktif bergerak-gerak di dalam rahim.

Selain detak jantung meningkat, hormon pemicu stres pun ikut meningkat. Peningkatan itu dapat mempengaruhi kondisi dari Mama, seperti Mama kurang tidur, nafsu makan terganggu, cemas dan lain-lain.

Ibu hamil yang kurang waktu tidurnya akan mempengaruhi kondisi kesehatan dan kebugaran tubuh. Karena waktu untuk beristirahat pun berkurang. Dan apabila stres yang muncul mempengaruhi nafsu makan Mama yang berkurang, akibatnya bisa berbahaya. Pasokan makanan bergizi yang dibutuhkan oleh Mama dan Si Kecil tentu berkurang pula. Karena pasokan makanan bergizi kurang, maka dikhawatirkan pertumbuhan janin akan terganggu.

Dalam aspek masa perkembangan kehamilan, stres pada ibu hamil dapat dibagi dalam tiga tahapan:

Tahap pertama adalah pada triwulan pertama. (Masa kehamilan 0-3 bulan)
Dalam kurun waktu tersebut, biasanya Mama belum terbiasa dengan keadaannya, di mana adanya perubahan hormon yang mempengaruhi kejiwaan Mama, acapkali timbul perasaan sering merasa kesal atau sedih yang berlebihan.

Disamping itu, ibu hamil pada masa triwulan pertama banyak juga yang mengalami mual-mual di pagi hari yang mengakibatkan stres dan gelisah.

Tahap kedua saat triwulan kedua. (Masa kehamilan 4-6 bulan)
Dalam kurun waktu ini, biasanya Mama sudah merasa sedikit tenang, karena telah teradaptasi dengan keadaan. Pada tahap ini, Mama sudah dapat melakukan aktivitas, termasuk aktivitas hubungan suami istri.

Tahap ketiga yakni trimester ketiga. (Masa kehamilan 7-12 bulan)
Stres pada Mama akan meningkat kembali. Hal ini terjadi karena terpicu oleh kondisi kehamilan yang semakin membesar. Kondisi ini tidak jarang memunculkan masalah seperti posisi tidur yang kurang nyaman dan mudah terserang rasa lelah.

Ditambah lagi semakin bertambah dekatnya waktu persalinan pun akan membuat tingkat stres Mama semakin tinggi. Perasaan cemas muncul bisa dikarenakan Mama memikirkan proses melahirkan serta kondisi Si Kecil yang akan dilahirkan.

Kiat-kiat mengatasi stress pada masa kehamilan.

1. Carilah penyebab stress
Cobalah untuk mencari tahu apakah penyebab stres Mama. Apakah berkaitan dengan hubungan personal atau berhubungan dengan pekerjaan Mama atau lainnya dan carilah jalan yang efektif untuk dapat mengatasi dan menghadapinya.

2. Diet makan yang sehat & baik
Bila kita sehat dan dalam kondisi prima, kita akan dapat mengatasi stres dengan cara lebih baik. Untuk itu, Mama harus tetap menjaga diet makanan yang sehat, istirahat yang cukup dan lakukanlah olahraga teratur yang akan membantu Mama untuk tetap fit.

3. Berolahragalah
Jelas sekali, untuk aktifitas yang satu ini, walaupun kondisi Mama sedang tidak hamil pun olahraga sangat dianjurkan untuk dilakukan secara rutin demi kesehatan tubuh dan jiwa. Namun porsi olahraga yang ada pun disesuaikan dengan kondisi kehamilan Mama.

4. Kurangi kebiasaan buruk
Dalam hal ini, acapkali ketika dalam kondisi depresi jiwa seolah membutuhkan “obat instant” yang mampu menghilangkan rasa stress yang ada. Seringkali timbul beberapa kebiasaan buruk seperti merokok, minum minuman keras, dan lain sebagainya.

Hendaknya hal ini mulai dihilangkan. Gantikan dengan aktifitas yang lebih berguna, seperti berolahraga, bernyanyi , mengunyah permen karet, makan buah, adakan momen berbagi dengan sahabat atau pasangan, atau aktifitas apapun yang bisa dilakukan guna mengalihkan keinginan yang dapat membahayakan Si Kecil dalam kandungan.

5. Libatkan diri dalam aktivitas
Bergabunglah dengan perkumpulan sosial dengan ibu-ibu hamil. Ikutilah aktifitas meditasi, yoga dan terapi pijatan yang mampu membantu mengurangi ketegangan pada otot-otot Mama. Dengan adanya proses tujuan relaksasi tersebut maka akan dapat menurunkan hormon stres dan memperlambat detak jantung lebih berirama.

6. Istirahat yang cukup dan nyaman
Pastikan waktu istirahat cukup. Kondisikan tempat Mama beristirahat adalah tempat yang menyamankan Mama. Cobalah untuk berbaring pada satu sisi (sisi kiri dianjurkan) sambil dengarkan musik yang lembut, bayangkan diri Mama di tempat yang disukai misalnya di pantai, di taman dan sebagainya.

7. Konsultasikan dengan Dokter
Utarakan keluhan kesehatan Mama. Komunikasikan dengan tanpa keraguan dan malu. Dokterlah yang memiliki kompetensi menilai apakah Mama memerlukan pengobatan atau tidak. Lakukan secara berkala tetap. Sehingga hal indikator sesepele apapun dapat terdeteksi sehingga tindakan pencegahan dapat dilakukan secepat dan sebaik mungkin.

Baca lewat aplikasi lebih mudah loh, Ma
Dari artikel kehamilan hingga parenting, semua ada di aplikasi Hallo Bumil. Yuk, Download Ma
104
177
Bagikan
Facebook
Twitter
WA
DN

9w3d mual muntah yg ga bisa keluar, pusing, keringat dingin tampilkan selengkapnya

  • 0
Admin MIMA

Hai Mama, mengenai kondisi yang Mama alami ini tergolong wajar ya, Mama nggak perlu khawatir, karena yang menyebabkan itu adanya perubahan hormonal selama hamil. Jadi, Mama bisa mengalami mual, muntah, sering pusing, dll. Semoga membentu:) ^lm

  • 0
TA

10 Minggu ini aku masih merasakan mual & cepat lelah ..

  • 0
Admin MIMA

Hai Mama, kondisi yang Mama alami tergolong normal ya. Karena, bisa disebabkan perubahan hormonal selama hamil. Cara untuk mengatasinya yaitu makan sedikit tapi sering, perbanyak minum air putih, istirahat yang cukup, hindari makanan pedas ya Ma :) ^lm

  • 0
DA

pinggang nya kerasa bangettt

  • 0
Admin MIMA

Hai Mama, nyeri pinggang dapat disebabkan oleh hormon estrogen dan relaksin dalam tubuh meningkat dan semakin besar ukuran rahim jadi menekan bagian bawah tubuh Mama sampai kebelakang. Salah satu akibatnya, jaringan otot dan sendi jadi melunak Ma:) ^lm

  • 0
W

hamil 10minggu masih mual dan muntah dan g berhenti meludah

  • 0
Admin MIMA

Hai Mama, kondisi yang Mama alami tergolong normal ya. Karena, bisa disebabkan perubahan hormonal selama hamil. Cara untuk mengatasinya yaitu makan sedikit tapi sering, perbanyak minum air putih, istirahat yang cukup, hindari makanan pedas ya Ma :) ^lm

  • 0
S

hamil 10 minggu kepala rasanya pengen meldak apalagi waktu m tampilkan selengkapnya

  • 0
Admin MIMA

Hai Mama, mengenai pusing yang Mama alami dapat disebabkan oleh perubahan hormonal selama hamil, Mama terlalu capek, pola makan yang kurang tepat, kurang istirahat dan lainnya. Semoga membantu:) ^lm

  • 0

Nikmati Perjalanan Kehamilan Bersama Bumil Lainnya

Gabung dan temui teman, tips, dan cerita inspiratif di komunitas Hallobumil untuk lewati masa hamil dengan penuh dukungan
image