Artikel/Kehamilan/Apakah Kondisi Emosi Mama Memengaruhi Si Kecil Dalam Kandungan Dan Saat Lahir Kelak

Apakah Kondisi Emosi Mama Memengaruhi Si Kecil dalam Kandungan dan Saat Lahir Kelak?

Tim Ahli Hallobumil | Diterbitkan pada 15 Maret 2021
Ditinjau oleh Tim Ahli Hallobumil
Bagikan
Facebook
Twitter
WA
Ada yang mengatakan bahwa stres saat hamil dapat memengaruhi kesehatan bayi, baik selama dalam kandungan maupun saat ia lahir nanti. Berikut faktanya.
apakah-kondisi-emosi-mama-memengaruhi-si-kecil-dalam-kandungan-dan-saat-lahir-kelak

Anindita Budhi, S.Psi

Stres dan kecemasan yang Mama alami selama kehamilan bisa memicu kondisi emosional diri yang tidak stabil. Namun, bukan berarti Mama juga “dituntut” untuk selalu bahagia dan tenang sepanjang sembilan bulan, mengingat ada banyak hal yang kadang menyita pikiran, perasaan, dan juga energi.

Kesehatan mental ibu hamil seharusnya jadi perhatian penting. Bagaimanapun, kesehatan mental Mama berupa satu kesatuan dengan lingkungan tempat janin bertumbuh dan berkembang dalam rahim.

Bahkan, semakin banyak penelitian yang membuktikan bahwa kesehatan psikologis ibu hamil memengaruhi kesehatan bayi, baik selama dalam kandungan maupun saat ia lahir nanti.

Lalu, apa yang terjadi pada bayi jika Mama mengalami stres saat hamil?

Bagaimana Psikologis Ibu Hamil Memengaruhi Bayi?
Bagaimana bisa apa yang Mama rasakan dan pikirkan turut dirasakan oleh janin yang sedang berkembang? Menjawab pertanyaan ini, ada beberapa mekanisme yang bisa menjelaskannya secara singkat.

Hormon kortisol adalah hormon stres yang muncul sebagai respons tubuh saat mengalami kecemasan. Ibu hamil yang merasa cemas dan depresi ternyata mempunyai kadar hormon kortisol lebih tinggi.

Situasi tersebut dapat mengubah kinerja plasenta sehingga plasenta pun menyerap hormon kortisol. Ini akan berdampak pada sistem regulasi stres janin pula.

Mekanisme lain yang mungkin terjadi adalah kondisi psikologis ibu hamil yang berbeda di tiap trimester kehamilan. Ada trimester ketika ibu hamil cenderung lebih sensitif karena gejala kehamilan yang membuat tubuh lebih lelah.

Dalam situasi demikian, ibu hamil rentan mengalami stres. Jika tidak dikelola baik, bisa berdampak pada tumbuh kembang janin.

Pengaruh Kondisi Psikologis Ibu Terhadap Bayi
Lalu, apa saja pengaruh kondisi psikologis ibu terhadap tumbuh kembang janin selama dalam kandungan dan bayi saat ia lahir nanti?

Perlu diingat bahwa kondisi stres, cemas, dan takut bisa jadi normal dialami semua ibu hamil. Hal ini berkaitan dengan proses penyesuaian dari sebelum kehamilan, saat hamil, hingga jelang melahirkan.

Kemunculan perasaan stres, cemas, dan takut adalah wajar, justru menunjukkan kewaspadaan Mama menghadapi situasi tersebut.

Namun, ketika Mama kesulitan mengelola perasaan dan emosi negatif tadi, inilah yang bisa berdampak serius pada tumbuh kembang janin maupun saat bayi lahir nanti. Beberapa hal yang dapat terjadi, antara lain:

1. Saat bayi dalam kandungan

  • Tekanan darah tinggi, khususnya jika Mama memang memiliki riwayat tekanan darah tinggi. Stres berkepanjangan bisa menyebabkan hal ini sehingga berujung pada gangguan masa kehamilan, seperti preeklamsia.
  • Keguguran, terlebih jika ibu hamil baru mengalami peristiwa buruk dalam hidupnya (orang terdekat meninggal, kecelakaan, dst).
  • Kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah. Beberapa penelitian menghubungkan stres berdampak pada kelahiran prematur atau kurang dari 37 minggu. Pada jangka panjang, bayi prematur cenderung mengalami keterlambatan perkembangan dan gangguan belajar. Demikian pula dengan kelahiran bayi berat badan rendah atau kurang dari 2,5 kg.

2. Setelah bayi lahir

  • Risiko anak mengidap ADHD (attention deficit hyperactivity disorder) lebih tinggi jika ibu hamil mengalami stres.
  • Studi lainnya menunjukkan ada keterkaitan antara stres saat hamil dengan kemungkinan anak mengalami depresi saat remaja.

Cara Mengelola Emosi atau Mengusir Stres Saat Hamil
Lakukan beberapa hal ini untuk mengelola emosi Mama selama masa kehamilan agar terhindar dari situasi demikian:

1. Pahami bahwa ketidaknyaman selama hamil itu hanya sementara. Bagi sebagian ibu hamil, rasa tidak nyaman yang muncul sebagai akibat gejala kehamilan bisa membebani pikiran. Kenali apa saja yang memang terasa tidak nyaman atau mengganggu aktivitas, konsultasikan ke dokter jika perlu.

2. Bicarakan apa yang Mama rasakan kepada Papa, sahabat, atau dokter. Boleh juga ikut bergabung dengan komunitas parenting sehingga Mama punya teman berbagi yang benar-benar paham apa yang Mama rasakan saat ini.

3. Jangan ragu minta tolong pada orang lain. Mama boleh, kok, minta bantuan orang terdekat untuk melakukan beberapa hal. Dengan begitu, Mama tidak sampai merasa kewalahan karena terpaksa menanganinya sendiri.

4. Terapkan gaya hidup sehat, atur pola makan, istirahat cukup, dan olahraga teratur. Berusahalah untuk rileks dan tenang, misalnya dengan cara mendengarkan musik, berbaring santai sambil nonton film favorit, atau melakukan hobi maupun aktivitas ringan.

Demikian ulasan mengenai pengaruh kondisi emosi ibu hamil pada bayi dalam kandungan dan setelah bayi lahir. Semoga bermanfaat ya, Ma.

Baca lewat aplikasi lebih mudah loh, Ma
Dari artikel kehamilan hingga parenting, semua ada di aplikasi Hallo Bumil. Yuk, Download Ma
1
0
Bagikan
Facebook
Twitter
WA

Nikmati Perjalanan Kehamilan Bersama Bumil Lainnya

Gabung dan temui teman, tips, dan cerita inspiratif di komunitas Hallobumil untuk lewati masa hamil dengan penuh dukungan
image