Perut Bayi Buncit, Apakah Ini Normal?
:strip_icc():format(webp)/hb-article/Lse6-rYtH5lBaM7fIAyOv/original/777week-51-day-2-perut-bayi-buncit-apakah-ini-normal.jpg)
dr. Venny Beauty
Apakah Mama pernah bertanya-tanya kenapa perut si Kecil bulat dan menonjol? Saat menangis bahkan udelnya dapat menonjol keluar.
Sebenarnya, apakah perut bayi buncit adalah sesuatu yang normal? Yuk, baca penjelasan lengkapnya lewat artikel berikut ini.
Perut Buncit pada Bayi, Normal atau Tidak?
Tidak perlu khawatir, Ma. Perut buncit pada bayi merupakan hal yang normal. Seiring perkembangannya, perut bayi akan berubah seiring dengan perubahan organ-organ di dalam perut.
Saat berumur 1 hingga 4 bulan, organ-organ pencernaan si Kecil sedang berkembang. Ia juga sering menelan udara saat menangis atau minum susu. Udara yang terperangkap di dalam saluran cerna ini akan menyebabkan perut bayi buncit.
Selain itu, dalam keadaan normal, lambung bayi dan anak-anak berada dalam posisi horizontal di dalam rongga perut. Seiring perkembangannya hingga usia 2 tahun, lambung si Kecil akan berubah posisi menjadi vertikal seperti pada orang dewasa.
Karena keadaan lambung yang horizontal dan rongga perut yang relatif lebih kecil dibandingkan orang dewasa, maka perut bayi akan terlihat membuncit. Tetapi perlahan-lahan akan menjadi datar.
Penyebab perut bayi buncit juga berhubungan dengan hati. Hati terletak pada rongga perut sebelah kanan atas dan merupakan organ yang paling berat pada orang dewasa.
Begitupun pada bayi, hati merupakan salah satu organ terberat dibandingkan dengan organ tubuh lainnya. Hal ini menyebabkan hati memerlukan ruang yang luas untuk ditempati di dalam rongga perut, dan perut bayi terlihat buncit karenanya.
Terlebih, saat bernapas, paru-paru bayi akan terisi udara dan mengembang. Hal ini akan mendorong diafragma ke bawah dan menekan perut. Akibatnya, perut akan membesar dan bulat. Mama dapat memperhatikan keadaan ini terutama saat si Kecil menangis.
Hal lain yang menyebabkan perut bayi tampak membuncit adalah keadaan tulang belakang dan otot-otot si Kecil yang belum berkembang sempurna.
Bayi memiliki tulang belakang yang lebih melengkung dibandingkan dengan anak-anak dan orang dewasa karena otot-otot punggungnya masih belum memiliki kekuatan untuk menopang badan. Lengkungan ini akan membuat perut si Kecil terlihat membulat ke depan.
Kapan Harus Khawatir?
Memang perut buncit pada bayi adalah hal yang normal dan seiring dengan pertumbuhan si Kecil, perut akan menjadi datar. Namun, sebaiknya Mama tetap memperhatikan keadaan perut si Kecil.
Berikut ini beberapa kondisi perut buncit pada bayi yang perlu diwaspadai dan diperiksakan ke dokter:
- Jika Mama memperhatikan perut si Kecil makin besar daripada biasanya.
- Perut bayi buncit bisa juga disebabkan oleh alergi susu dan intoleransi laktosa. Saat terkena alergi susu dan intoleransi laktosa, selain perut yang membuncit, si Kecil akan mengalami mual dan muntah disertai dengan diare.
- Jika si Kecil tampak rewel dan merasa tidak nyaman pada perutnya, disertai dengan tidak buang air besar dan kentut selama beberapa hari.
Jika perut bayi membesar namun tidak menunjukkan gejala-gejala lain yang berhubungan dengan pencernaan dan perut kembali datar dalam beberapa minggu, Mama tidak perlu khawatir. Karena ini dapat menjadi pertanda bahwa si Kecil sedang bertumbuh.
Dalam keadaan normal, perut bayi memang bulat dan menonjol sehingga Mama tidak perlu khawatir berlebih apabila perutnya tampak buncit. Namun, Mama perlu waspada jika perut bayi buncit disertai dengan gejala-gejala lain seperti yang disebutkan di atas. Jika itu terjadi, segeralah bawa si Kecil ke dokter, ya.