6 Warna Feses Bayi dan Artinya agar Mama Tidak Panik
:strip_icc():format(webp)/hb-article/Mn0Gp2msshzd21akyV9KE/original/r6ntrpydyu1kgi71isxvb0lrm2f46iyv.jpeg)
Ditulis oleh: Redaksi Hallobumil
Menjadi orang tua baru memang penuh kejutan, ya, Ma. Salah satunya adalah saat melihat warna feses si Kecil yang bisa berubah-ubah setiap harinya. Bisa jadi kuning, hijau, bahkan hitam!
Nah, sebenarnya warna feses bayi ini bisa memberi banyak informasi tentang kesehatan dan sistem pencernaan si Kecil, lho. Yuk, cari tahu lebih dalam agar Mama tahu mana yang normal dan mana yang harus diwaspadai!
Artikel lainnya: Si Kecil Sembelit Ketika MPASI? 7 Cara Ini Bisa Bantu Mengatasinya
Mengapa Warna Feses Bayi Beragam?
Pengaruh ASI atau susu formula
Warna feses bayi sangat dipengaruhi oleh jenis asupan yang dikonsumsi. Bayi yang minum ASI eksklusif biasanya memiliki pup berwarna kuning keemasan dengan tekstur lembek atau seperti mustard. Sementara itu, bayi yang minum susu formula cenderung memiliki feses berwarna cokelat muda sampai kehijauan dengan tekstur yang lebih padat.
Usia bayi dan perkembangan sistem pencernaan
Selain jenis asupan, usia dan perkembangan sistem pencernaan juga memengaruhi warna pup bayi. Di hari-hari awal setelah lahir, feses bayi berwarna hitam kehijauan, yang disebut mekonium. Ini adalah zat yang dikumpulkan bayi selama dalam kandungan. Setelah beberapa hari, warna feses akan berubah tergantung jenis susu dan kondisi tubuhnya.
Artikel lainnya: Manfaat Pemberian Probiotik pada Anak
Warna Feses Bayi dan Artinya
1. Warna kuning
Warna kuning cerah adalah warna feses yang paling umum pada bayi yang minum ASI eksklusif. Warna ini menunjukkan bahwa ASI dicerna dengan baik dan sistem pencernaan si Kecil berjalan normal. Teksturnya bisa sedikit berbiji seperti biji sawi, dan ini sangat wajar.
2. Warna hijau
Warna hijau sering kali bikin Mama khawatir, tapi belum tentu tanda bahaya, ya. Tapi, jika warnanya hijau cerah dan berbusa, bisa jadi ini pertanda si Kecil terlalu banyak mengonsumsi ASI rendah kalori (foremilk) dan kurang menerima ASI tinggi lemak (hindmilk).
Foremilk biasanya keluar di awal sesi menyusui dengan tekstur lebih encer. Sementara, hindmilk yang lebih kental akan keluar pada saat sesi menyusui akan berakhir. Pemberian foremilk dan hindmilk sebaiknya seimbang. Tapi, jika warnanya sangat gelap dan disertai diare atau lendir, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
3. Warna cokelat
Feses warna cokelat biasanya muncul pada bayi yang mengonsumsi susu formula atau saat bayi mulai MPASI. Warna ini masih tergolong normal, apalagi jika teksturnya tidak terlalu keras seperti selai kacang dan umumnya memiliki bau yang khas.
Artikel lainnya: Pup Bayi Saat MPASI
4. Warna putih atau abu-abu
Nah, ini yang perlu Mama waspadai. Feses yang sangat pucat, putih, atau abu-abu bisa menandakan masalah pada hati atau saluran empedu. Warna ini menunjukkan kurangnya empedu yang seharusnya membantu pencernaan lemak. Jika feses si Kecil berwarna seperti ini, segera bawa ke dokter, ya, Ma.
5. Warna hitam
Feses hitam pada bayi baru lahir adalah hal normal karena itu adalah mekonium, biasanya muncul 24-48 jam setelah kelahirannya. Tapi jika warna hitam tetap muncul setelah beberapa hari, bisa jadi ada perdarahan di saluran pencernaan bagian atas akibat si Kecil mencerna darah saat menyusu dari puting Mama. Hal ini membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter.
6. Merah
Kotoran bayi berwarna merah mengindikasikan adanya darah pada tinja. Penyebabnya bisa karena luka laserasi atau luka terbuka bagian anus. Munculnya luka tersebut disebabkan oleh konstipasi, diare akibat infeksi bakteri, hingga tertelannya darah di sekitar puting Mama yang lecet.
Artikel lainnya: Atasi Perut Kembung pada Bayi dengan 7 Cara Ini
Kapan Warna Feses Bayi Perlu Diwaspadai?
Mama perlu lebih waspada jika warna feses si Kecil:
- Sangat pucat (putih atau abu-abu).
- Hitam setelah lewat fase mekonium.
- Disertai bau menyengat dan lendir berlebihan.
- Disertai gejala lain seperti demam, bayi rewel, atau muntah.
Gejala-gejala ini bisa jadi tanda infeksi, gangguan pencernaan, atau bahkan masalah hati dan pankreas. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anak, ya, Ma.
Seperti Apa Tekstur Pup Bayi yang Normal?
Selain warna, tekstur feses bayi juga bisa memberi petunjuk penting tentang kondisi pencernaannya. Tekstur pup bayi akan berubah seiring usianya dan jenis asupan makanannya, terutama saat Mama mulai memberikan MPASI.
Pada bayi baru lahir yang mengonsumsi ASI eksklusif, teksturnya biasanya lebih encer, lembek, dan terlihat seperti mustard atau bubur encer dengan sedikit gumpalan. Ini normal, karena ASI mudah dicerna dan membantu memperlancar sistem pencernaan si Kecil.
Jika bayi mengonsumsi susu formula, pup-nya cenderung lebih padat, berwarna kuning kecokelatan, dan berbau lebih tajam. Ini juga masih tergolong normal, ya, Ma. Susu formula memang dicerna lebih lambat dibandingkan ASI.
Saat bayi mulai MPASI, tekstur feses akan mulai berubah lagi menjadi lebih padat, tergantung jenis makanan yang dikonsumsi. Bisa jadi agak lunak seperti pasta, atau lebih padat seperti adonan kue. Yang penting, pup tidak terlalu keras seperti kotoran kambing atau terlalu cair seperti diare.
Tekstur pup yang terlalu keras bisa menandakan si Kecil kurang cairan atau serat, sedangkan pup yang sangat encer dan sering bisa jadi tanda diare atau intoleransi makanan tertentu. Kalau Mama melihat tekstur yang mencurigakan disertai bayi rewel atau demam, sebaiknya segera konsultasi ke dokter, ya!
Cara Memantau Feses Bayi dengan Lebih Mudah
Tips membandingkan pola pup harian bayi, setiap bayi unik, dan pola pup-nya pun bisa berbeda. Yang penting adalah konsistensinya. Kalau hari ini kuning, besok cokelat, dan lusa hijau muda, itu masih bisa dianggap normal. Tapi kalau tiba-tiba sangat pucat atau berbau tak biasa, sebaiknya periksa lebih lanjut ya.
Kapan Harus Konsultasi dengan Dokter?
Segera konsultasikan ke dokter jika:
- Feses putih, abu-abu, atau hitam pekat setelah minggu pertama.
- Disertai darah, lendir berlebih, atau bau menyengat.
- Bayi tampak lemas, demam, atau tidak mau menyusu.
Pemeriksaan dini bisa membantu mencegah kondisi yang lebih serius, Ma. Lebih baik waspada daripada terlambat, ya.
Warna feses bayi memang bisa bikin Mama deg-degan, tapi dengan mengetahui variasi warna yang normal dan yang perlu diwaspadai, Mama bisa merasa lebih tenang. Mulai dari kuning, hijau, cokelat, hingga warna-warna yang mencurigakan seperti putih atau hitam, semua punya artinya sendiri. Selalu perhatikan juga tekstur dan frekuensinya, ya, Ma.
Kalau Mama ragu, jangan tunda untuk berkonsultasi dengan dokter atau gunakan aplikasi Hallobumil untuk mencatat dan memantau tumbuh kembang si Kecil, termasuk pola buang air besarnya.
Yuk, Ma gabung ke grup WhatsApp Hallobumil! Ada grup untuk program hamil, kehamilan trimester 1–3, newborn 0–6 bulan, dan bayi 6 bulan ke atas. Jangan ketinggalan event menarik di Hallobumil, baik online maupun offline! Ada kelas edukasi, diskusi bareng ahli, hingga sesi seru untuk para Mama.
Sangat membantu sekali mima, Terimakasih infonyaa 🥰🥰🥰
Hai Mama, Terima kasih atas responnya ya. :) ^sm