Cara Mengatasi Demam pada Anak Secara Aman dan Efektif
:strip_icc():format(webp)/hb-article/9Ye3t8VYm5_EuUGNurR07/original/426demam-pada-anak-pengertian-demam-apa-yang-harus-dilakukan-jika-anak-demam-tetap-tenang-pada-saat-anak-demam-kapan-harus-ke-dokter-by-silentalex88-shutterstock.jpg)
Mama mungkin kerap kali panik dan bingung ketika Si Kecil demam. Apalagi ketika demam melanda, Si Kecil sering juga disertai keluhan lain seperti menangis dan rewel, sulit makan dan minum, ingin digendong terus, dst.
Memang menurut IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), demam adalah keluhan tersering yang membawa orang tua datang ke dokter, yaitu sekitar 30 persen dari total kunjungan. Namun bagaimana sebaiknya menangani demam pada Si Kecil? Yuk kita bahas Ma!
Artikel lainnya: Kenali Penyebab Ruam Merah di Pipi Si Kecil
Cara Mengatasi Demam Ringan di Rumah
Menurut AAP (American Academy of Pediatrics), demam adalah keadaan di mana suhu tubuh Si Kecil meningkat lebih dari 38 derajat Celsius. Sebenarnya demam adalah suatu tanda bahwa tubuh sedang berusaha melawan kuman penyakit dengan menaikkan suhu.
Dengan demikian, demam memang merupakan respon tubuh yang ‘normal’ dalam memerangi kuman. Jadi apabila Si Kecil demam, jangan panik dan buru-buru ingin menurunkan demamnya ya, Ma.
Berikut ini adalah cara yang bisa Mama lakukan di rumah untuk penanganan demam tanpa obat secara aman dan efektif:
1. Ukur suhu tubuh anak dengan akurat
Langkah pertama, pastikan Mama tahu berapa suhu tubuh si Kecil. Suhu tubuh normal anak berkisar antara 36,5–37,5°C. Jika suhu mencapai 38°C atau lebih, anak dikatakan demam. Gunakan termometer digital di bawah ketiak atau telinga. Hindari mengandalkan perabaan tangan karena tidak cukup akurat.
2. Berikan cukup cairan
Demam bisa menyebabkan anak kehilangan banyak cairan karena tubuh berkeringat lebih banyak. Pastikan anak tetap terhidrasi dengan baik, ya, Ma. Untuk bayi, tetap berikan ASI atau susu formula. Untuk anak yang lebih besar, beri air putih, sup hangat, atau cairan elektrolit jika perlu. Ini bisa membantu menurunkan suhu tubuh dan mencegah dehidrasi.
3. Gunakan kompres hangat
Banyak yang masih menggunakan kompres dingin, Mama dapat memberikan kompres hangat di ketiak dan selangkangan selama 10-15 menit. Hal ini akan membantu menurunkan suhu tubuh melalui proses penguapan. Kompres hangat membantu membuka pori-pori sehingga panas tubuh lebih mudah keluar. Hindari kompres es karena bisa membuat tubuh menggigil dan menaikkan suhu lebih lanjut.
4. Jaga pakaian tetap nyaman
Kenakan pakaian tipis dan menyerap keringat. Hindari membungkus anak terlalu tebal atau menyelimuti berlebihan saat demam karena justru bisa menyebabkan suhu tubuh makin naik. Biarkan anak merasa nyaman dan suhu tubuhnya bisa turun secara perlahan.
5. Istirahat yang cukup
Pada saat demam terkadang Si Kecil dapat merasa tidak nyaman hingga gelisah, yang menyebabkannya tidak bisa beristirahat atau tidur. Padahal istirahat sangat penting untuk pemulihan Si Kecil yang sedang demam.
Pada kondisi ini Mama dapat melakukan beberapa upaya untuk membantu menurunkan suhu tubuhnya. Tips merawat anak demam di rumah salah satunya adalah meminimalisir aktivitas fisik supaya energi anak bisa fokus untuk melawan infeksi penyebab demam.
Artikel lainnya: Atasi Perut Kembung pada Bayi dengan 7 Cara Ini
6. Perhatikan pola makan dan frekuensi buang air
Kadang anak demam tidak mau makan, dan ini normal, Ma. Jangan langsung panik. Hal yang perlu dilihat ialah bagaimana aktivitas Si Kecil secara umum apakah masih aktif atau tidak, apakah masih bisa makan dan minum dengan lancar, serta apakah Si Kecil buang air kecil setiap 3-4 jam.
Jika nafsu makan mulai pulih, Mama bisa memberikan makanan lunak, sup, atau buah-buahan yang mudah dicerna. Apabila Si Kecil terlihat semakin lemas, tidak mau makan dan minum, serta frekuensi buang air kecilnya berkurang, Mama boleh mempertimbangkan untuk membawa Si Kecil ke Dokter.
7. Gunakan obat penurun demam jika perlu
Kalau suhu tubuh mencapai 38,5°C atau lebih dan anak terlihat sangat tidak nyaman, Mama boleh memberi obat penurun demam anak seperti parasetamol. Pastikan dosisnya sesuai usia dan berat badan si kecil, ya. Jadi sebaiknya Mama berkonsultasi dahulu dengan Dokter langganan untuk menyesuaikan dosisnya ya, Ma.
Hindari memberikan ibuprofen pada anak di bawah 6 bulan tanpa saran dokter. Jangan pernah memberikan aspirin, karena bisa menyebabkan komplikasi serius seperti sindrom Reye.
Pada intinya, pemberian obat-obatan demam ditujukan untuk membuat Si Kecil merasa lebih nyaman, bukan untuk mempertahankan suhu Si Kecil agar tidak demam.
8. Pantau gejala tambahan
Selain demam, perhatikan gejala lain yang menyertai seperti batuk, muntah, diare, kejang, atau ruam. Ini bisa membantu Mama mengetahui apakah demam disebabkan oleh infeksi ringan atau kondisi yang lebih serius seperti demam tinggi pada balita akibat infeksi saluran napas atau DBD.
9. Perhatikan waktu dan pola demam
Apakah demam anak malam hari lebih tinggi dibanding siang? Apakah demam naik turun pada anak sudah berlangsung lebih dari 3 hari? Catatan ini penting untuk disampaikan ke dokter jika akhirnya Mama harus membawa anak ke fasilitas kesehatan. Pola demam bisa jadi petunjuk diagnosis yang penting.
10. Ketahui kapan harus ke dokter
Berikut tanda-tanda kapan anak demam harus ke dokter:
- Usia di bawah 3 bulan dengan suhu ≥38°C.
- Demam lebih dari 3 hari.
- Kejang atau tampak sangat lemas.
- Tidak mau makan dan minum sama sekali.
- Muncul ruam kulit, sesak napas, atau muntah terus-menerus.
Jika Mama merasa khawatir atau ada insting bahwa anak butuh pertolongan medis, jangan ragu untuk konsultasi, ya.
Artikel lainnya: 6 Warna Feses Bayi dan Artinya agar Mama Tidak Panik
Menghadapi anak yang demam memang membuat Mama khawatir. Tapi dengan pemahaman yang tepat, Mama bisa lebih tenang dan tahu apa yang harus dilakukan. Perhatikan gejala penyerta, pantau suhu secara berkala, dan pastikan anak tetap mendapat cairan serta istirahat yang cukup.
Yuk, lengkapi perjalanan Mama dalam merawat si Kecil dengan bergabung di berbagai webinar mengenai kesehatan anak dan acara seru di halaman event, serta temukan dukungan dan cerita dari sesama Mama lainnya dengan gabung komunitas HalloBumil. Gunakanan aplikasi Hallobumil untuk pengalaman kehamilan dan parenting yang lebih menyenangkan dalam satu genggaman Mama.
untuk bapil gimana cara mengatasinya