Panduan Perawatan Luka Perineum Usai Melahirkan Agar Mama Cepat Pulih
:strip_icc():format(webp)/hb-article/987HevxUKegUDNBfgD-Uo/original/opw4magrmlyi49dl2r35yegeh5ghjr55.png)
Melahirkan adalah momen istimewa bagi Mama, namun sering disertai luka perineum yang perlu dirawat dengan baik. Perawatan luka perineum yang tepat membantu proses penyembuhan berjalan lancar dan menjaga kenyamanan Mama selama masa pasca melahirkan.
Artikel Lainnya: Cegah Vagina Robek Saat Melahirkan dengan Pijat Perineum
Apa Itu Luka Perineum?
Luka perineum adalah robekan atau sayatan yang terjadi pada area antara vagina dan anus, yaitu perineum, selama proses persalinan. Luka ini bisa terjadi secara spontan saat tubuh Mama menyesuaikan diri dengan proses kelahiran, atau sengaja dilakukan oleh tenaga medis melalui episiotomi, yaitu sayatan bedah kecil untuk memudahkan bayi lahir.
Saat persalinan, kepala bayi menekan area perineum untuk keluar melalui jalan lahir. Tekanan ini dapat menyebabkan kulit dan otot perineum menipis hingga robek, terutama jika kepala bayi berukuran besar atau posisi bayi tidak optimal.
Kecepatan persalinan juga memengaruhi kemungkinan terjadinya luka: persalinan yang terlalu cepat bisa meningkatkan risiko robekan yang lebih besar.
Penyebab Luka Perineum saat Persalinan
Beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya luka perineum antara lain:
- Ukuran bayi yang besar.
 - Posisi bayi yang sulit saat lahir.
 - Proses persalinan yang berlangsung cepat atau lama.
 - Penggunaan alat bantu persalinan, seperti forsep atau vakum.
 - Kondisi otot perineum yang kurang elastis atau tegang.
 
Meskipun sebagian luka terjadi secara alami, episiotomi kadang diperlukan untuk mencegah robekan yang lebih parah dan membantu proses kelahiran lebih lancar.
Berapa Lama Luka Perineum Sembuh?
Mama mungkin bertanya, berapa lama sembuh luka perineum? Penyembuhan luka perineum pasca melahirkan biasanya memerlukan waktu sekitar 2 hingga 3 minggu.
Rasa nyeri ringan atau ketidaknyamanan bisa bertahan hingga 6 minggu setelah melahirkan. Waktu sembuh ini dipengaruhi oleh derajat luka, kondisi kesehatan Mama, serta perawatan yang dilakukan selama masa pemulihan setelah melahirkan.
Jika Mama tidak melihat perbaikan atau mengalami nyeri yang semakin intens setelah beberapa minggu, sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga medis. Penting untuk memantau luka secara rutin agar proses penyembuhan berjalan optimal.
Artikel Lainnya: Mengenal Apa Itu Episiotomi, Prosedur, Risiko, dan Pemulihan
Cara Perawatan Luka Perineum Usai Melahirkan
Cara merawat perineum yang tepat akan membantu Mama sembuh lebih cepat dan mencegah infeksi. Beberapa langkah perawatan perineum setelah melahirkan yang bisa Mama lakukan antara lain:
1. Menjaga kebersihan area perineum
Setelah buang air kecil atau besar, bersihkan area perineum dengan sabun ringan atau sabun bayi dan air hangat. Hindari menggosok area luka terlalu keras untuk mencegah iritasi.
2. Mengganti pembalut secara rutin
Gunakan pembalut nifas yang bersih dan kering. Ganti setiap beberapa jam agar area perineum tetap higienis dan terhindar dari kelembapan berlebih.
3. Minum cukup air putih dan konsumsi serat
Cairan dan makanan berserat membantu mencegah sembelit, sehingga Mama tidak perlu mengejan terlalu kuat saat buang air besar. Hal ini mencegah tekanan berlebihan pada luka.
4. Hindari hubungan seksual sementara
Untuk mencegah infeksi luka perineum, berikan waktu agar luka sembuh sebelum Mama memulai kembali aktivitas seksual. Umumnya, dokter menyarankan menunggu sekitar 6 minggu setelah persalinan.
5. Perhatikan posisi saat duduk atau berbaring
Duduk dengan posisi rileks, gunakan bantal atau dudukan empuk untuk mengurangi tekanan pada area perineum.
6. Perawatan tambahan jika direkomendasikan dokter
Kadang dokter memberikan perawatan luka jahitan normal tambahan berupa obat pereda nyeri atau salep antiseptik untuk mendukung penyembuhan. Ikuti anjuran medis dengan seksama.
Artikel Lainnya: 5 Cara Mencegah Robekan pada Vagina Saat Persalinan
Komplikasi yang Perlu Diwaspadai
Meski sebagian besar luka perineum sembuh dengan baik, Mama perlu waspada terhadap beberapa komplikasi, antara lain:
- Infeksi: Ditandai dengan demam, nyeri hebat, pembengkakan, kemerahan, atau keluarnya nanah berbau tidak sedap dari area luka.
 - Dehisensi luka: Jahitan bisa terbuka kembali sehingga luka terlihat dan terasa lebih parah.
 - Kerusakan otot panggul: Dapat memengaruhi kemampuan mengontrol buang air kecil atau besar, serta menimbulkan prolaps organ panggul.
 - Gangguan fungsi seksual: Nyeri atau ketidaknyamanan saat berhubungan intim bisa terjadi jika luka tidak sembuh dengan baik.
 
Tips Agar Luka Jahitan Cepat Pulih
Untuk mempercepat penyembuhan, Mama bisa melakukan beberapa tips perawatan perineum ibu melahirkan berikut:
- Kompres dingin: Mengompres area luka dengan es yang dibungkus kain tipis bisa membantu mengurangi nyeri dan pembengkakan.
 - Konsumsi makanan sehat: Makanan kaya serat, vitamin, dan mineral akan mendukung proses regenerasi jaringan dan mencegah sembelit.
 - Senam Kegel: Latihan ringan untuk memperkuat otot panggul dapat memperbaiki sirkulasi darah di area luka dan mendukung penyembuhan.
 - Gunakan pakaian yang nyaman: Celana dalam berbahan katun dapat membantu luka tetap kering dan tidak tertekan. Hal ini bisa menjadi cara mengurangi nyeri luka perineum yang cukup efektif.
 - Hindari duduk terlalu lama: Sesekali berbaring atau berjalan ringan membantu sirkulasi dan mencegah rasa tidak nyaman.
 
Artikel Lainnya: Manfaat Senam Nifas, Waktu yang Tepat, dan Cara Melakukannya Pasca Melahirkan
Ciri-Ciri Luka Jahitan Kering Pasca Melahirkan Normal
Luka perineum setelah persalinan yang sudah mulai kering biasanya menunjukkan tanda-tanda seperti:
- Tepi luka menutup rapat dan mulai terbentuk jaringan baru.
 - Warna luka berubah dari merah segar menjadi lebih pucat atau kekuningan, disertai rasa gatal ringan atau kencang di area luka.
 - Bekas luka perlahan memudar, dan nyeri semakin berkurang.
 
Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Mama perlu segera menghubungi dokter jika mengalami gejala-gejala berikut:
- Demam tinggi yang tidak turun.
 - Nyeri pada area luka yang semakin intens atau tidak membaik.
 - Keluarnya cairan seperti nanah atau darah berbau tidak sedap.
 - Pembengkakan atau kemerahan yang semakin parah.
 - Jahitan terbuka atau luka kembali terlihat.
 
Luka perineum memang umum terjadi, namun dengan perawatan luka jahitan setelah melahirkan yang tepat, kesabaran, dan pemantauan yang baik, Mama bisa melalui proses ini dengan nyaman.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis bila ada tanda-tanda yang mengkhawatirkan, agar Mama dapat menikmati momen menyenangkan bersama buah hati dengan lebih tenang.
Dapatkan informasi dan edukasi lengkap seputar pemulihan pasca melahirkan di aplikasi Hallobumil. Unduh aplikasinya sekarang & gabung bersama komunitas Hallobumil untuk dapatkan dukungan pasca melahirkan dari sesama Mama! Mau ikut kelas seru seputar kehamilan dan parenting? Cek event online & offline Hallobumil, ikutan langsung biar makin siap jadi orang tua hebat!






:strip_icc():format(webp)/hb-article/o7jCGocZocavUFWpZEDx4/original/349apakah-asi-mama-cukup-untuk-si-kecil-by-buritora-shutterstock.jpg)
:strip_icc():format(webp)/hb-article/r4I9cSAfdyIP6TxoGimD3/original/350peran-ayah-saat-ibu-berisitirahat-pasca-melahirkan-by-paulaphoto-shutterstock.jpg)
:strip_icc():format(webp)/hb-article/j90O2i5oTBWo6UpkmCHAh/original/346bagaimana-mengetahui-apakah-bayi-cukup-asi-by-atstock-productions-shutterstock.jpg)
