Cegah Vagina Robek Saat Melahirkan dengan Pijat Perineum
:strip_icc():format(webp)/hb-article/3KXBViPbtAVY9P2mMazQs/original/656week-301-cegah-vagina-robek-saat-melahirkan-dengan-pijat-perineum.jpg)
dr. Junita Tarigan
Robekan perineum (otot yang menghubungkan antara vagina dengan anus) menjadi salah satu penyebab perdarahan pascakehamilan yang sering muncul, terutama pada Mama yang menjalani kehamilan pertama dengan spontan atau dengan alat bantu persalinan seperti forceps dan vakum.
Salah satu teknik yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko timbulnya robekan perineum adalah dengan pijat perineum selama kehamilan.
Pijat Perineum Selama Kehamilan
Pijat perineum terbukti dapat meningkatkan elastisitas otot dan jaringan vagina, sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya robekan selama proses persalinan.
Pijatan ini dapat mulai dilakukan pada trimester ketiga, terutama setelah 34 minggu. Mama disarankan untuk melakukan pijatan ini setiap hari selama 10 menit, dengan menggunakan minyak almond atau minyak alami lainnya sebagai lubrikasi. Selain itu, Mama bisa mengajak Papa untuk membantu melakukan pijatan.
Berikut adalah tahapan yang dapat dilakukan pada pijatan perineum:
1. Cuci Tangan
Sebelum memulai pijatan dan sesudah mengakhiri pijatan, Mama disarankan untuk mencuci tangan menggunakan sabun dengan kadar pH normal, agar tidak mengiritasi kulit sekitar perineum. Pastikan juga kuku tangan Mama atau Papa sudah dipotong.
2. Temukan Posisi yang Nyaman
Temukan posisi yang nyaman untuk Mama atau Papa. Beberapa posisi dapat dicoba, seperti berbaring di tempat tidur dengan kedua kaki menekuk dan terbuka atau berada di bathtub sembari mandi.
Bagaimanapun posisinya, pastikan Mama berada di tempat yang bersih, private, dan terhindar dari risiko jatuh.
3. Mulai Melakukan Pijatan
Mulailah memberikan lubrikasi pada jari Mama dan sebaiknya dengan minyak alami.
Masukkanlah satu atau kedua jari jempol ke dalam liang vagina dengan kedalaman 1-1.5 inci. lalu lakukan penekanan ke arah belakang menuju anus dengan kekuatan penekanan yang nyaman untuk Mama. Pada awal tindakan, mungkin hal ini akan disertai adanya rasa terbakar.
4. Perenggangan
Teknik ini dilakukan selama 1-2 menit dengan melakukan gerakan jempol ke arah dalam dan keluar vagina sampai membentuk huruf U.
5. Relaksasi
Setelah melakukan pijatan, sebaiknya Mama melakukan relaksasi seluruh badan dan juga pikiran. Dengan tindakan ini, Mama akan mendapatkan kenyamanan pada seluruh tubuh.
Jika Mama memilih untuk melakukan pijatan bersama dengan pasangan, seluruh tahap tindakan yang dilakukan adalah sama, namun penggunaan jari telunjuk akan lebih baik dibandingkan jempol. Komunikasikan dengan pasangan jika kekuatan pijatan terlalu lemah atau terlalu kuat yang dapat menimbulkan rasa nyeri.
Manfaat Pijat Perineum
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menilai manfaat pijat perineum pada kehamilan.
Suatu penelitian pada wanita dengan kehamilan pertama menemukan bahwa pijatan perineum selama kehamilan dapat menurunkan tingkat kejadian robekan perineum sebanyak 10 persen. Selain itu, jumlah tindakan episiotomi juga menurun sebanyak 16 persen.
Sedangkan, suatu penelitian pada wanita yang melahirkan kedua kali menunjukkan hasil yang berbeda. Pada kelompok ini ditemukan bahwa pijatan perineum tidak menurunkan risiko terjadinya robekan perineum setelah melahirkan, tetapi dapat menurunkan risiko nyeri sampai tiga bulan setelah melahirkan sebanyak 32 persen.
Lebih lanjut, pada wanita yang sebelumnya sudah melahirkan beberapa kali secara spontan, risiko timbulnya jaringan parut meningkat sehingga mempersulit proses persalinan. Pijatan perineum dapat memperkecil hal ini.
Pijat perineum adalah teknik pijatan yang sebaiknya dilakukan setelah minggu ke-34 kehamilan. Luangkanlah waktu untuk melakukannya selama 10 menit setiap harinya. Selamat mencoba, ya, Ma!
pijat Perenium itu apa y bund?
Hai Mama, Pijat Parineum ini adalah Pijatan yang tidak disarankan untuk ibu hamil yang menderita pendarahan vagina, herpes di organ intim, atau memiliki luka di vagina dan perineumnya. Untuk pijatan ini dapat dikonsultasikan ke dokter dahulu ya :) ^aw