Artikel/Pasca Kehamilan/Daftar Imunisasi Penting Dan Wajib Untuk Si Kecil

Daftar Imunisasi Penting dan Wajib untuk si Kecil

Tim Ahli Hallobumil | Diterbitkan pada 13 April 2021
Imunisasi dapat menawarkan kekebalan terhadap penyakit berbahaya. Karena itu, penting bagi orang tua untuk memberikan imunisasi kepada anak sesuai usianya.
daftar-imunisasi-penting-dan-wajib-untuk-si-kecil

dr. Venny Beauty

Semua Mama pasti ingin anaknya selalu sehat dan akan melakukan cara apa pun untuk mencegah si Kecil jatuh sakit. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan melakukan imunisasi.

Imunisasi adalah suatu proses yang diberikan kepada seseorang untuk membentuk perlindungan terhadap suatu jenis penyakit yang diakibatkan infeksi oleh kuman. Biasanya imunisasi dilakukan dengan menyuntikkan atau memberikan vaksin ke tubuh manusia.

Vaksin mengandung komponen dari mikroba yang menyebabkan infeksi, baik dalam keadaan tidak aktif atau dilemahkan. Vaksin ini akan merangsang tubuh untuk membentuk kekebalan terhadap mikroba tersebut jika terinfeksi nantinya

Di Indonesia, imunisasi untuk bayi dan anak-anak dilakukan sesuai dengan rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Rekomendasi IDAI terbaru tahun 2020 sesuai dengan Permenkes No. 12 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi dan WHO adalah sebagai berikut:

1. Vaksin Hepatitis B
Vaksin hepatitis B (HB) monovalent diberikan kepada bayi baru lahir sebelum usia 24 jam. Sebelumnya, bayi dapat diberikan suntikan vitamin K terlebih dahulu.

Pada bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2.000 gram, penyuntikkan vaksin dapat ditunda hingga berusia 1 bulan atau lebih, kecuali jika diketahui ibu menderita hepatitis B. Pada keadaan ini, bayi dapat diberikan suntikan vaksin HB secara langsung.

Vaksin hepatitis B diberikan sebanyak 4 kali sebelum berusia 12 bulan, pada usia bulan ke-2, ke-3, dan ke-4. Setelah itu, dapat diberikan booster pada saat anak berusia 18 bulan.

2. Vaksin Polio
Vaksin polio pertama kali diberikan segera setelah bayi lahir (Polio-0). Jika bayi lahir di fasilitas kesehatan, vaksin dapat diberikan saat bayi pulang atau pada kunjungan bayi pertama. Vaksin ini dapat diberikan secara oral (diteteskan) dan biasanya diberikan bersamaan dengan vaksin DPT.

Vaksin polio diberikan sebanyak 4 kali, minimal 2 kali pemberian sebelum berusia 12 bulan pada usia bulan ke-2 (Polio-1), ke-3 (Polio-2), dan ke-4 (Polio-3). Setelah itu, dapat diberikan booster pada saat anak berusia 18 bulan.

3. Vaksin BCG
Vaksin BCG diberikan untuk mencegah penyakit tuberkulosis yang berat. Vaksin ini diberikan segera setelah lahir atau sesegera mungkin sebelum bayi berusia 1 bulan.

Jika bayi sudah berusia lebih dari 3 bulan, maka harus dilakukan uji tuberkulin terlebih dahulu sebelum pemberian vaksin. Pemberian vaksin ini hanya sekali dan tidak memerlukan booster.

4. Vaksin DPT-Hib
Vaksin DPT (difteri, pertusis, dan tetanus) dan Haemophilus influenzae type B (Hib) diberikan kepada bayi mulai usia 6 minggu.

Vaksin yang diberikan berupa vaksin DTwP atau DTaP. Vaksin ini diberikan sebanyak 3 kali pada usia bulan ke-2, ke-3, dan ke-4, biasanya bersamaan dengan vaksin polio. Setelah itu, diberikan booster sebanyak 3 kali pada usia 18 bulan, 5-7 tahun, dan 10-18 tahun.

Pada bayi, pemberian vaksin ini terkadang dapat menyebabkan demam sehingga biasanya Mama dianjurkan untuk mempersiapkan obat pereda demam.

5. Vaksin Pneumokokus (PCV)
Vaksin ini diberikan pada usia bulan ke-2, ke-4 dan ke-6 bulan. Setelah itu, diberikan booster pada umur 12 -15 bulan.

6. Vaksin Rotavirus Monovalen
Vaksin rotavirus monovalen diberikan 2 kali. Dosis pertama mulai usia minggu ke-6, dosis kedua dengan interval minimal 4 minggu, harus selesai pada usia minggu ke-24.

7. Vaksin Influenza
Vaksin ini diberikan mulai usia bulan ke-6, dan diulang setiap tahun. Pada usia 6 bulan sampai 8 tahun, diberikan vaksinasi pertama sebanyak 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu. Sedangkan untuk usia lebih dari 9 tahun, diberikan vaksinasi pertama sebanyak 1 dosis.

8. Vaksin MR/MMR
Vaksin MR diberikan pada anak usia 9 bulan. Jika anak belum mendapatkan vaksin MR, dapat diberikan vaksin MMR. Setelah itu, diberikan booster pada usia 18 bulan dan usia 5-7 tahun pada saat program BIAS SD kelas 1.

9. Vaksin Japanese Encephalitis (JE)
Vaksin JE diberikan mulai usia 9 bulan pada daerah endemis atau yang akan bepergian ke daerah endemis, dan dapat diberikan booster setelah 1-2 tahun.

10. Vaksin Varisela
Vaksin varisela diberikan pada usia 12-18 bulan sebanyak 2 kali dosis dalam interval 6 minggu sampai 3 bulan.

11. Vaksin Hepatitis A
Vaksin hepatitis A diberikan pada usia 12-24 bulan sebanyak 2 dosis dalam interval 6 bulan sampai 3 tahun.

12. Vaksin Tifoid Polisakarida
Vaksin tifoid polisakarida diberikan pada usia 2 tahun dan diulang setiap 3 tahun.

13. Vaksin Human Papillomavirus (HPV)
Vaksin HPV diberikan pada anak perempuan pada usia 9-14 tahun sebanyak 2 kali dalam interval 6-15 bulan. Untuk anak berusia lebih dari 14 tahun, pemberian vaksin HPV dilakukan sebanyak 3 kali dengan jadwal 0, 1, dan 6 bulan.

14. Vaksin Dengue
Vaksin dengue diberikan pada usia 9-16 tahun sebanyak 3 kali dosis dalam interval 6 bulan. Vaksin ini hanya diberikan jika si Kecil sudah pernah terdiagnosis dengue sebelumnya.

Yuk, berikan anak imunisasi sesuai dengan jadwalnya sehingga ia terhindar dari penyakit infeksi yang dapat dicegah. Untuk penjelasan yang lebih rinci, Mama bisa berkonsultasi dengan dokter anak si Kecil.

Baca lewat aplikasi lebih mudah loh, Ma
Dari artikel kehamilan hingga parenting, semua ada di aplikasi Hallo Bumil. Yuk, Download Ma
0
0
Bagikan
Facebook
Twitter
WA

Tumbuh Bersama di 1000 Hari Pertama Si Kecil

Komunitas hangat untuk dapatkan tips, cerita inspiratif, dan teman baru pada 1000 hari pertama si kecil bersama Hallobumil
image