New Born, Perlu atau Tidak di Imunisasi?
Imunisasi bayi baru lahir memberikan banyak manfaat bagi kesehatan bayi dan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
1. Mencegah penyakit yang berbahaya seperti polio, campak, tetanus, dan hepatitis B.
2. Mengurangi risiko komplikasi seperti kerusakan otak, kelumpuhan, dan kematian.
3. Meningkatkan kekebalan tubuh sehingga Si Kecil lebih tahan terhadap penyakit.
4. Melindungi kesehatan masyarakat secara keseluruhan dengan mencegah penyebaran penyakit menular.
5. Meningkatkan kualitas hidup bayi dan keluarganya.
Si Kecil yang belum diimunisasi rentan terhadap infeksi dan penyakit. Imunisasi sendiri adalah cara untuk memperkuat kekebalan tubuh bayi dengan cara memasukkan vaksin, yakni virus atau bakteri yang sudah mati atau dilemahkan. Setelah vaksin masuk, sistem imun tubuh akan membentuk antibodi untuk melawan penyakit menular, seperti polio, difteri, campak, dan hepatitis.
Lantas, Apa saja jenis imunisasi wajib untuk Newborn?
Imunisasi bayi baru lahir di Indonesia diberikan sesuai dengan jadwal imunisasi yang direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia Tahun 2020 (IDAI 2020) dibagi menjadi dua tahap yaitu:
Imunisasi Bayi Baru Lahir Tahap 1
Tahapan imunisasi ini dimulai pada saat anak berusia 0-6 bulan. Yang termasuk dalam tahapan imunisasi ini antara lain:
1. Hepatitis B
Bayi yang baru berusia 24 jam sudah bisa diberikan vaksin Hepatitis B. Vaksin Hepatitis B terdiri dari 4 dosis. Setelah dosis vaksin pertama, akan dilanjutkan dengan jeda sebulan sehingga Si Kecil akan disuntik lagi pada bulan ke-2, ke-4, dan terakhir ke-6.
2. Polio
Polio termasuk penyakit menular dan berbahaya yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan kecacatan. Itu sebabnya, imunisasi polio wajib didapatkan sejak anak dilahirkan. Pemberian imunisasi terdiri dari 5 tahapan.Tahap pertama diberikan saat bayi lahir, dan dilanjutkan ketika Si Kecil usia 2 bulan, kemudian usia 4 bulan, selanjutnya tahap keempat diberikan mulai 6 bulan, dan terakhir saat bayi berusia 18-24 bulan. Imunisasi polio pun dapat diulang saat anak sudah berumur 5-6 tahun. Vaksin ini bisa diberikan vaksinnya baik melalui mulut (OPV) maupun suntikan (IPV)
3. BCG
Imunisasi BCG berfungsi untuk mencegah penyakit tuberkulosis supaya paru-paru Si Kecil tetap terjaga. Vaksin ini bisa diberikan saat usia anak 2-3 bulan. Sama seperti efek imunisasi pada umumnya, imunisasi BCG juga dapat menimbulkan demam ringan dan bengkak di bekas suntikan.
4. DPT
Menurut CDC, imunisasi DPT mampu mencegah tiga penyakit sekaligus, yaitu difteri,pertusis, dan tetanus. Vaksin ini bisa diberikan saat Si Kecil berusia 2-4 bulan dengan jeda pemberian 1 bulan. Imunisasi ini pun dapat diulang saat anak berusia 5-12 tahun.
Imunisasi Bayi Baru Lahir Tahap 2
Kategori ini adalah jenis-jenis vaksin yang biasa diberikan Ketika Si Kecil berusia 6-12 bulan. Yang termasuk dalam imunisasi tahapan ini adalah vaksin untuk penyakit-penyakit berikut:
1. PCV
PCV atau pneumokokus adalah gangguan paru-paru taraf sedang-berat yang sulit ditanggulangi. Karenanya, vaksin ini sangat disarankan oleh para ahli medis. Pemberian vaksin PCV dilakukan sebanyak tiga kali pada usia 2, 4, dan 6 bulan. Vaksin PCV lanjutan akan diberikan saat usia 12–15 bulan.
2. Rotavirus
Virus rota yang menyerang pencernaan ini bisa mengganggu tumbuh kembang Si Kecil. Rotavirus jenis Monovalen diberikan secara bertahap, dosis pertama pada usia 6 minggu dan dosis kedua diberikan 4 minggu setelahnya, atau maksimal usia bayi 24 minggu. Sementara itu,vaksin otavirus pentavalen diberikan tiga kali, yaitu pada usia 6–12 minggu, kemudian dosis kedua dan ketiganya diberikan 4–10 minggu setelahnya. Imunisasi ini harus selesai saat Si Kecil berusia 32 minggu.
3. Campak
Khusus virus yang satu ini biasanya sepaket (campak, gondongan, rubella) dan menggunakan vaksin MMR. Diberikan pada usia 9 bulan, ditambah dosis tambahan nanti saat Si Kecil sudah menginjak usia 18 bulan.
Kemudian, ketika Si Kecil berusia 6–12 bulan, beberapa imunisasi yang wajib diberikan adalah:
1. Influenza: Imunisasi ini diberikan saat Si Kecil berusia 6 bulan, dilanjutkan dengan pemberian setahun sekali ketika memasuki usia 18 bulan hingga 18 tahun.
2. Japanese Encephalitis (JE): JE diberikan satu kali ketika Si Kecil berusia 9 bulan, dilanjutkan dengan booster saat Si Kecil berusia 2–3 tahun.
3. MMR: Vaksinasi ini diberikan untuk Si Kecil yang berusia 9 bulan, lalu dilanjutkan booster saat usia 18 bulan atau ketika memasuki usia 5–7 tahun.
Pemberian imunisasi yang terlambat atau tidak sesuai jadwal bukan merupakan hambatan untuk melanjutkan imunisasi. Mengingat besarnya manfaat imunisasi, sebagai orang tua perlu selalu ingat jadwal imunisasi Si Kecil dirumah.