Artikel/Kehamilan/Cara Bicara dengan Janin Dalam Kandungan dan Manfaatnya

Cara Bicara dengan Janin Dalam Kandungan dan Manfaatnya

Siti Nurmayani Putri | Diterbitkan pada 13 November 2025
Bagikan
Facebook
Twitter
WA
copylink
Mama dapat berkomunikasi dengan bayi dalam kandungan melalui berbagai cara, seperti berbicara, bernyanyi, dan membacakan cerita secara rutin. Mama juga bisa melibatkan anggota keluarga lain.
pentingnya-mengajak-dialog-bayi-sejak-dalam-kandungan

Berbicara dengan janin dalam kandungan bukan hanya sekadar kebiasaan manis calon Mama, tetapi juga memiliki manfaat besar bagi perkembangan dan ikatan emosional antara Mama dan bayi.

Meski belum lahir, janin ternyata sudah bisa mendengar suara-suara dari luar rahim sejak usia kehamilan tertentu.

Suara lembut Mama, obrolan hangat Papa, atau lantunan lagu bisa menjadi stimulasi positif yang membantu tumbuh kembang bayi sejak dini.

Melalui berbagai cara bicara dengan janin dalam kandungan, Mama dan Papa dapat mulai membangun hubungan yang penuh kasih, menenangkan, sekaligus menumbuhkan rasa aman bagi sang buah hati bahkan sebelum ia membuka mata untuk pertama kalinya di dunia.

Manfaat Berkomunikasi dengan Janin Sejak dalam Kandungan

Membangun komunikasi dengan janin yang masih dalam kandungan memiliki berbagai manfaat yang baik, untuk bayi maupun bagi Mama dan Papa. Pertama, manfaat bicara dengan janin antara lain memperkuat ikatan ibu dan bayi.

Ketika Mama atau keluarga berbicara, menyanyi, atau membaca kepada janin, maka suara tersebut menjadi sesuatu yang familiar bagi bayi bahkan setelah lahir, hal ini membantu bayi merasa aman dan mengenali lingkungan barunya.

Kedua, hal ini bisa membantu mempersiapkan perkembangan bahasa dan pendengaran bayi. Bayi yang mendengar suara orang tua di dalam kandungan dapat mulai mengenali pola suara, melodi, dan ritme bahasa yang didengarnya.

Ketiga, komunikasi ini juga bisa memberikan efek positif emosional, membuat Mama merasa lebih dekat dengan bayi, mengurangi rasa cemas atau jarak antara Mama dengan bayi, serta menciptakan suasana positif dalam kandungan.

Dengan demikian, saat Mama dan Papa bicara dengan janin, ini bukanlah sekadar seremonial atau tren semata, namun juga bagian penting dari stimulasi awal dan ikatan Mama-Papa-bayi.

Lalu Kapan Janin Mulai Bisa Mendengar dan Merespons?

Beberapa orang, mungkin termasuk Mama dan Papa penasaran, sebenarnya janin bisa mendengar usia berapa?

Pada dasarnya, struktur telinga dan sistem pendengaran janin mulai terbentuk jauh sebelum lahir, tetapi kemampuan untuk mendengar suara dari luar kandungan dan meresponsnya berkembang secara bertahap.

Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam National Institute of Health menunjukkan bahwa perkembangan pendengaran janin terjadi sekitar kehamilan minggu ke-23 dan semakin matang hingga minggu ke-31.

Sedangkan menurut Healthline, sekitar minggu ke-18 bayi mulai mendengar suara pertama, termasuk suara tubuh Mama, dan sekitar minggu ke-24 telinganya berkembang pesat sehingga mulai bisa mendengar suara dari luar.

Berbagai Cara Efektif Berkomunikasi dengan Janin

Untuk membantu Mama dan Papa mulai menerapkan cara bicara dengan janin dalam kandungan, berikut beberapa metode yang mudah dilakukan dan terbukti berpotensi memperkuat ikatan dan stimulasi.

1. Berbicara langsung dengan suara lembut

Berbicara langsung kepada janin, misalnya, “Halo bayi kecilku, Mama sayang kamu”, atau cerita ringan tentang hari yang dijalani Mama adalah salah satu cara stimulasi janin dalam kandungan yang sederhana.

Suara Mama dan Papa menjadi suara yang paling familiar bagi bayi setelah lahir. Meski bayi belum memahami maksud dari perkataan yang diucapkan, namun mereka mendengar pola dan suara.

Saat Mama merespons tendangan atau gerakan janin dengan ucapan seperti “Ooh itu tendangannya ya sayang”, bayi juga diajak sebagai bagian komunikasi, yang kemudian memperkuat ikatan antara Mama-bayi.

2. Membaca buku atau dongeng

Membaca buku atau dongeng secara rutin kepada janin juga merupakan cara stimulasi yang bagus. Dengan suara Mama atau Papa membacakan kisah, janin mengenali nada, irama, dan ritme bahasa yang bisa membantunya mengenali pola bahasa dan suara setelah lahir.

Hal ini juga membantu memperkenalkan kebiasaan literasi dini, bahkan sebelum bayi lahir, meskipun belum ada bukti bahwa membaca dalam kandungan menjamin kecerdasan, namun manfaat bonding dan stimulasi suara tetap nyata.

3. Menyanyi atau memperdengarkan musik

Musik adalah alat komunikasi yang menyenangkan dan bisa memberikan suasana positif dalam kandungan.

Umumnya, bayi dalam kandungan akan mulai merespons berbagai suara pada trimester akhir kehamilan.

Sekitar minggu ke-16-18 kehamilan bayi mulai mendengar suara pertama dan pada sekitar 24 minggu telinga berkembang cepat, sehingga di trimester akhir bayi bisa mengenali suara Mama atau melodi lagu yang sering didengar.

Oleh karena itu, Mama bisa menyanyi lagu lembut, lagu favorit, atau memainkan musik yang menenangkan. Pastikan volume musik untuk janin tidak terlalu keras karena efek peredaman dan untuk kenyamanan Mama-bayi.

4. Mengajak berdoa

Mengajak janin dalam kegiatan seperti doa atau meditasi ringan juga merupakan bentuk komunikasi yang penuh cinta.

Dengan nada lembut dan intonasi tenang, suara doa yang diarahkan ke bayi dapat menghadirkan rasa aman.

Meskipun belum banyak riset khusus tentang bicara dengan janin melalui doa, konsep ini tetap relevan sebagai cara membangun kedekatan emosional antara keluarga dan calon bayi.

5. Usap dan pijat lembut perut

Selain suara, sentuhan lembut juga penting dalam cara stimulasi janin dalam kandungan. Usapan ringan atau pijatan lembut pada perut Mama bisa menjadi cara Papa atau Mama untuk terhubung dengan bayi, merasakan gerakan bayi, dan berkomunikasi secara non-verbal.

Ketika Mama merasakan tendangan bayi, Mama bisa mengatakan “Ya, tendangan itu ya sayang”, sambil mengusap perut dengan lembut, kombinasi suara dan sentuhan ini memperkuat pengalaman bersama antara Mama dan bayi.

Tips Memulai Kebiasaan Berkomunikasi dengan Janin

Memulai kebiasaan berbicara dan berkomunikasi dengan janin memang mudah secara konsep, namun agar konsisten dan penuh makna, ada beberapa tips yang bisa membantu, yaitu:

  • Pilih waktu yang tenang setiap hari untuk berbicara dengan janin, misalnya setelah mandi atau saat Mama bersantai di malam hari.
  • Buat ritual kecil, seperti suara musik lembut, buku cerita favorit, atau lagu yang Mama suka untuk menjadi “sesi khusus” bagi bayi.
  • Undang Papa atau anggota keluarga lain untuk ikut berbicara kepada bayi, ini memperkenalkan suara-suara lain dan memperkuat ikatan keluarga.
  • Jangan khawatir terlalu banyak soal apa yang harus dikatakan karena bayi lebih mengenali nada, ritme, dan kehadiran Mama daripada kata-kata spesifik.
  • Catat gerakan bayi dan respons tubuh Mama, misalnya bayi lebih aktif ketika Mama bernyanyi atau dia menendang setelah Mama membaca buku, ini bisa membantu Mama menyadari keterhubungan.
  • Jaga volume musik agar tidak berlebihan dan hindari suara yang terlalu keras atau tiba-tiba.

Mulailah berbicara dengan si kecil sejak ia masih dalam kandungan, karena setiap kata, lagu, dan sentuhan lembut dari Mama adalah langkah awal membangun ikatan Mama dan bayi yang penuh kasih.

Jangan ragu untuk memperkaya perjalanan kehamilan dengan dukungan dan informasi terpercaya.

Unduh aplikasi hallobumil untuk memantau perkembangan janin dan kesehatan, bergabunglah dengan komunitas hallobumil di WhatsApp untuk berbagi cerita dengan sesama calon Mama.

Ikuti webinar bersama para ahli agar lebih paham tentang stimulasi janin, serta gunakan health tools hitung HPL agar Mama bisa tahu perkiraan hari lahir sang buah hati. Yuk, jadikan setiap hari di masa kehamilan momen penuh cinta dan koneksi dengan si kecil!

Jadilah orang tua super! Panduan 1000 Hari Pertama Kehidupan si kecil ada di sini. GRATIS.
image
image
image
image
24
16
Bagikan
Facebook
Twitter
WA
D

hallo dok, usia kandungan saya sekarang 23 minggu tapi mulai tampilkan selengkapnya

  • 2
Admin MIMA

Hai Ma, coba miring tidurnya ya Ma, pancing minum susu, makan makanan manis, ajak ngobrol sambil elus-elus perutnya . Jika Mama khawatir, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter ya ❤ ^sr

  • 1
L

kalau saya, musiknya diganti dengan memperdengarkan Al Quran

  • 2
Admin MIMA

Hai Mama, bagus sekali dan dapat dipertahankan ya. Kegiatan lain yang dapat dilakukan yaitu membacakan buku, akan tetapi dengan banyak berdialog maka si kecil lebih dapat mengenali suara sang Mama :) ^lm

  • 0
NN

terharu membaca artikel ini, padahal ini pengalaman hamil ke tampilkan selengkapnya

  • 1
Admin MIMA

Hai Mama, terimakasih untuk sharingnya dan sehat selalu untuk Mama dan Si Kecil. Jangan lupa untuk di share ya Ma :) ^lm

  • 0
Riva Nurhasanah

hallo dok,aku hamil usia 23 Minggu tapi kaki bengkak terus k tampilkan selengkapnya

  • 0
TP

Hallo dok, dok mau tanya kalo anak ngobrol janin itu suarany tampilkan selengkapnya

  • 0

Nikmati Perjalanan Kehamilan Bersama Bumil Lainnya

Gabung dan temui teman, tips, dan cerita inspiratif di komunitas Hallobumil untuk lewati masa hamil dengan penuh dukungan
image