Intip Manfaat Ajak Bayi Bicara Sejak Masih dalam Kandungan
:strip_icc():format(webp)/hb-article/hh0gulesYg1Ke459148ZD/original/748week-18-papa-sering-seringlah-mengajak-bayi-dalam-kandungan-berbicara.jpg)
Reviwer: Anindita Budhi, S.Psi
Banyak calon orang tua mungkin tidak menyadari bahwa janin bisa mendengar suara sejak dalam kandungan. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa sejak usia kehamilan 19 minggu, janin sudah mulai merespons suara, terutama suara Mama. Bagaimana dengan Papa? Walaupun Papa tidak merasakan setiap perubahan kecil maupun pergerakan bayi dalam rahim Mama secara langsung, Papa tetap bisa membangun bonding dengan bayi, lho. Caranya mudah, kok, cukup dengan sering berbicara dengan bayi.
Komunikasi verbal sejak dalam kandungan tidak hanya membantu perkembangan otak si kecil, tetapi juga mempererat ikatan emosional antara orang tua dan bayi. Dalam artikel ini, kita akan membahas kapan bayi mulai bisa mendengar, manfaat berbicara dengan janin, serta cara melakukannya dengan benar. Selain itu, kita juga akan mengungkap beberapa mitos dan fakta yang sering beredar terkait stimulasi verbal pada janin.
Artikel lainnya: 5 Tips Agar Janin Aktif Bergerak Selama Kehamilan
Kapan Bayi Mulai Bisa Mendengar dalam Kandungan?
Mama mungkin bertanya, kapan bisa mulai ajak bicara bayi dalam kandungan? Penelitian menunjukkan bahwa sistem pendengaran janin mulai berkembang sejak trimester kedua kehamilan. Berikut adalah tahapan perkembangan pendengaran si kecil:
- Usia 19-21 minggu: Janin mulai merespons suara dengan gerakan kecil, meskipun suara yang didengarnya masih samar.
- Usia 27 minggu: Janin dapat mengenali suara dengan lebih baik, terutama suara rendah seperti detak jantung dan suara Mama.
- Usia 33-35 minggu: Kemampuan mendengar janin semakin matang, ia bisa membedakan berbagai nada dan ritme suara, termasuk suara ayah dan lingkungan sekitar.
Perkembangan otak janin ketika diajak berbicara pun cukup signifikan. Ketika janin mendengar suara, gelombang suara akan ditangkap oleh telinganya dan dikirimkan ke otak untuk diproses. Studi menunjukkan bahwa stimulasi suara, terutama suara manusia, dapat merangsang perkembangan neuron di otak janin.
Area otak yang berperan dalam pemrosesan bahasa dan pendengaran, seperti korteks temporal, mulai berkembang lebih aktif saat janin sering mendengar suara Mama. Ini berarti berbicara dengan janin sejak dalam kandungan dapat membantu meningkatkan kemampuan kognitifnya setelah lahir.
Bayi dalam kandungan lebih peka terhadap suara rendah dibandingkan suara bernada tinggi. Oleh karena itu, berbicara dengan suara lembut dan ritmis akan lebih mudah dikenali oleh si kecil. Semakin bertambah usia kehamilan Mama, semakin aktif dan jelas juga pergerakan bayi. Di situlah Mama dan Papa bisa melihat langsung bagaimana bayi merespons semua hal yang tengah Mama Papa lakukan bersamanya.
Manfaat Ajak Bayi Bicara Sejak Dalam Kandungan
Berbicara dengan bayi dalam kandungan bukan hanya sekadar kebiasaan yang menyenangkan, tetapi juga memiliki banyak manfaat ilmiah. Berikut adalah beberapa manfaat ngobrol dengan janin dalam kandungan:
1. Mendukung perkembangan otak janin
Menurut penelitian, paparan suara sejak dalam kandungan dapat membantu perkembangan otak janin, khususnya dalam mengenali pola suara dan bahasa. Studi yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences menemukan bahwa bayi yang terbiasa mendengar suara ibunya sejak dalam kandungan lebih cepat merespons suara dan bahasa setelah lahir.
Maka, semakin sering Mama dan Papa berbicara pada bayi, semakin terstimulasi pula indra pendengarannya untuk berkembang lebih baik.
2. Meningkatkan koneksi emosional
Salah satu efek berbicara dengan janin saat masih hamil adalah meningkatkan hubungan emosional. Saat Mama berbicara dengan janin, suara yang dikenalnya akan memberikan rasa aman dan nyaman. Setelah lahir, bayi akan lebih tenang saat mendengar suara Mama karena sudah terbiasa sejak dalam kandungan.
3. Membantu perkembangan kemampuan bahasa
Bayi yang sejak dalam kandungan sering mendengar bahasa cenderung lebih cepat dalam mengenali pola bahasa setelah lahir. Studi menunjukkan bahwa bayi yang mendengar dua bahasa sejak dalam kandungan memiliki sensitivitas lebih tinggi terhadap variasi suara, yang bisa membantu mereka lebih mudah belajar dua bahasa saat tumbuh.
4. Menstimulasi gerakan dan respons janin
Manfaat berbicara dengan bayi sejak trimester pertama lainnya ialah dapat menstimulasi gerakan dan responsnya. Kadang, Mama bisa merasakan si kecil menendang atau bergerak saat mendengar suara yang familiar. Ini menunjukkan bahwa bayi sudah mulai mengenali suara dan memberikan respons.
5. Mempererat hubungan Mama dan Papa
Menghabiskan waktu beberapa menit saja dengan bayi ternyata juga bisa jadi cara jitu untuk mempererat relasi Mama dan Papa. Apalagi, setelah Mama dan Papa menjalani aktivitas masing-masing seharian.
Artikel lainnya: 7 Hal yang Disukai Janin dalam Kandungan, Apa Saja?
Cara Komunikasi dengan Bayi dalam Kandungan
Untuk mendapatkan menstimulasi bayi dalam kandungan, Mama bisa mencoba beberapa cara berikut:
1. Berbicara dengan nada lembut dan ritmis
Gunakan nada suara yang lembut saat berbicara dengan janin. Mama bisa menceritakan aktivitas sehari-hari atau menyapa si kecil dengan kalimat sederhana seperti, "Halo sayang, Mama ada di sini," agar ia terbiasa dengan suara Mama.
2. Membacakan cerita atau dongeng
Membacakan buku cerita atau dongeng tidak hanya membuat janin terbiasa dengan suara Mama, tetapi juga mengenalkan berbagai nada dan ritme suara yang membantu perkembangan bahasanya kelak.
3. Menyanyikan lagu yang menenangkan
Studi menunjukkan bahwa musik dapat menenangkan janin dalam kandungan. Papa dan Mama bisa menyanyikan lagu dengan nada lembut atau mendengarkan musik klasik yang dapat memberikan efek relaksasi.
4. Melibatkan Papa dalam berbicara dengan janin
Tidak hanya suara Mama, janin juga bisa mendengar suara Papa dan orang-orang di sekitarnya. Mengajak Papa berbicara dengan janin bisa membantu mempererat ikatan sejak dini.
5. Mengusap perut sambil berbicara
Sentuhan fisik seperti mengusap perut sambil berbicara bisa memberikan stimulasi tambahan bagi janin. Ini juga bisa membuat Mama merasa lebih terhubung dengan si kecil.
Artikel lainnya: Bahayakah Cegukan pada Janin
Mitos dan Fakta tentang Berbicara dengan Janin dalam Kandungan
Ada banyak mitos yang beredar mengenai stimulasi verbal pada janin. Berikut adalah beberapa mitos yang sering muncul dan fakta yang sebenarnya:
Mitos: Berbicara dengan janin tidak ada manfaatnya karena bayi belum bisa merespons secara langsung.
Fakta: Bayi dalam kandungan bisa mendengar suara sejak usia kehamilan 19-20 minggu dan mulai merespons suara lebih aktif pada trimester ketiga.
Mitos: Hanya suara Mama yang bisa didengar bayi, tidak dengan suara ayah dan lingkungan sekitar.
Fakta: Bayi dalam kandungan dapat mengenali bahasa yang sering didengarnya dan akan lebih cepat belajar bahasa tersebut setelah lahir.
Mitos: Musik klasik dapat meningkatkan kecerdasan janin secara instan
Fakta: musik dapat memberikan efek relaksasi, tetapi tidak secara langsung meningkatkan IQ bayi.
Berbicara dengan janin dalam kandungan bukan hanya kebiasaan yang menyenangkan, tetapi juga memiliki manfaat besar bagi perkembangan otak, emosi, dan kemampuan bahasanya kelak. Sejak usia kehamilan 19 minggu, janin sudah bisa mengenali suara dan meresponsnya. Oleh karena itu, membiasakan berbicara dengan nada lembut, membacakan cerita, menyanyikan lagu, dan melibatkan Papa dalam komunikasi dengan janin dapat menjadi cara yang efektif untuk mendukung tumbuh kembang si kecil.
Jadi, yuk mulai berbicara dengan si kecil setiap hari agar ia merasa lebih dekat dengan Mama bahkan sebelum lahir! Gabung dengan berbagai komunitas di Hallobumildan unduh aplikasinya sekarang untuk mendapatkan berbagai edukasi, tips kehamilan, serta dukungan dari sesama ibu hamil dalam perjalanan kehamilan Mama!