Jenis Musik untuk Merangsang Perkembangan Janin
:strip_icc():format(webp)/hb-article/7xSHz3vnaiuf4LGq2A5nD/original/705week-234-jenis-musik-untuk-merangsang-perkembangan-janin.jpg)
dr. Indira Dewi Iriani
Setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik bagi anaknya, bahkan sebelum si anak lahir. Saat ini, di pasaran banyak yang menawarkan jenis musik yang diklaim bisa meningkatkan perkembangan otak janin. Hal ini menimbulkan rasa penasaran bagi Mama, yang tentunya ingin buah hati kelak menjadi pintar.
Kemampuan Si Kecil untuk Mendengar Suara
Kemampuan Si Kecil untuk mendengar mulai berkembang pada trimester kedua kehamilan, di usia 16-18 minggu. Awalnya hanya frekuensi tertentu, kemudian makin lama frekuensi yang bisa didengar menjadi lebih luas. Sedangkan kemampuan Si Kecil untuk mencerna suara di otak mulai berkembang pada usia 27 minggu kehamilan.
Suara yang konstan didengar oleh Si Kecil adalah suara dasar dari tubuh Mama, seperti suara aliran darah, denyut jantung, bunyi gerakan usus, dan suara napas di paru-paru.
Suara-suara ini berbunyi teratur, dan menjadi background di lingkungan rahim mereka. Selain dari dalam tubuh, suara dari lingkungan luar Mama, seperti saat Mama berbicara atau suara Papa, juga bisa didengar dan nantinya mereka akan belajar mengenalinya.
Efek Musik untuk Mama dan Si Kecil
Musik bisa menjadi terapi mental bagi masing-masing orang. Bagi Mama, mendengarkan musik yang Mama sukai bisa membuat diri lebih tenang dan rileks. Tambahan lagi, mendengarkan musik juga dapat menguatkan bonding antara Mama dan Si Kecil.
Berbagai penelitian membuktikan hasil yang berbeda-beda mengenai efek musik untuk janin, seperti:
- Stimulasi gerakan janin. Pada janin yang diperdengarkan musik, maka mereka meresponsnya dengan bergerak atau menengok ke arah asal suara. Hal ini membuktikan bahwa janin bisa mendengar suara sejak dalam kandungan.
- Bayi, sampai usia beberapa bulan pertama kehidupannya, dapat mengingat suara dan melodi yang pernah didengarnya pada waktu dia berada di dalam rahim dulu. Suara ini bisa berupa suara Mama, Papa, atau melodi lagu.
- Bayi juga cenderung lebih tenang jika diperdengarkan jenis musik yang dulunya pernah diperdengarkan pada masa dia berada dalam kandungan.
Namun, hal-hal tersebut tidak membuktikan bahwa memperdengarkan musik kepada Si Kecil akan meningkatkan perkembangan otak mereka, atau membuat mereka lebih pintar secara IQ.
Hasil yang beragam mengenai efek musik untuk perkembangan Si Kecil mungkin saja terjadi. Ini karena setiap bayi berbeda-beda, tergantung dengan kondisi kesehatan secara umum atau perkembangan otak mereka.
Jenis Suara yang Baik untuk Didengar Selama Hamil
Lalu, apa saja suara yang sebaiknya didengarkan oleh Mama dan Si Kecil selama hamil?
- Suara Mama sendiri
Suara Mama, dan orang-orang yang dekat dengan Mama (misalnya Papa), merupakan suara pertama dari luar yang dipelajari dan diingat oleh Si Kecil. Suaranya bisa berupa saat Mama berbicara, bercerita, ataupun menyanyi. - Musik yang menenangkan dan memiliki melodi
Ada beragam jenis musik yang bisa Mama perdengarkan kepada janin. Misalnya musik klasik, seperti Mozart, Bach, dan sebagainya. Mainkan musik dengan volume secukupnya saja.
Sebaiknya Mama tidak mendengarkan jenis musik yang tidak beraturan, volumenya terlalu keras, atau diputar terlalu lama. Suara yang bising dan didengarkan terus-menerus bisa membuat Si Kecil stres serta mengganggu ritme tidurnya.
Hal yang terpenting adalah kenyamanan Mama sendiri sebagai ibu hamil. Mama tidak perlu merasa harus setiap hari mendengarkan suatu jenis musik tertentu kepada Si Kecil. Mainkan, atau dengarkanlah musik yang Mama sukai dan yang bisa membuat Mama rileks.
Mendengarkan musik tidak hanya dilakukan saat Si Kecil berada dalam kandungan. Saat sudah lahir, tetaplah diperdengarkan musik dan nyanyian yang sesuai untuk menstimulasi perkembangan Si Kecil.
makasih dok
Hai Mama, terima kasih kembali ya. :) ^sr