Fakta Perubahan Payudara pada Wanita Hamil dan Tips Menjaganya
:strip_icc():format(webp)/hb-article/jE6ajrnjh8ytlIlUtwmT2/original/0perubahan-payudara-pada-ibu-hamil.jpg)
dr. Melyarna Putri
Kehamilan membawa perubahan terutama pada tubuh wanita hamil. Payudara merupakan salah satu organ tubuh yang mengalami banyak perubahan. Payudara memang disiapkan untuk menyusui Si Kecil ketika sudah dilahirkan. Payudara pada wanita yang belum pernah melahirkan sebelumnya akan dipenuhi oleh lobulus berukuran kecil dan sedang (berisi 35 asinus). Lobulus adalah kantung kecil yang memproduksi susu. Lobulus terdiri dari beberapa asinus.
Ketika hamil dan menyusui ukuran payudara dapat membesar dan payudara dipenuhi oleh lobulus matang yang berisi lebih dari 100 asinus per lobulus. Ukuran ini akan kembali lagi ke ukuran sebelum menyusui setidaknya 18 bulan setelah melahirkan, tergantung dari frekuensi dan durasi pemberian ASI kepada Si Kecil.
Perubahan hormonal selama kehamilan dan menyusui disebabkan hormon Estrogen, Progesteron, dan Prolaktin sejak pertengahan trimester awal kehamilan. Pada trimester ketiga kehamilan akhir, akan diproduksi air susu bentuk awal yang disebut dengan kolostrum. Saat hamil dan menyusui terkadang terdapat beberapa kelainan yang terjadi pada payudara, antara lain:
1. Gestational and Secretory Hyperplasia
Pada kondisi hamil dan menyusui dapat ditemukan pengapuran kecil pada lobulus dan asinus payudara. Hal ini bukan merupakan suatu kelainan yang serius.
2. Keluar Darah dari Payudara
Hal ini tidak umum terjadi namun bisa terjadi akibat peningkatan aliran darah pada epitel payudara yang terjadi pada trimester ketiga kehamilan. Keluhan ini biasanya akan berhenti apabila mulai menyusui Si Kecil, namun ada pula wanita yang mengalami keluhan sepanjang masa menyusui.
3. Galaktokel
Galaktokel merupakan kelainan jinak yang kebanyakan terdeteksi setelah beberapa minggu atau beberapa bulan berhenti menyusui. Selain itu, dapat juga terjadi pada saat menyusui dan trimester ketiga kehamilan. Umumnya gejala yang paling dikeluhkan adalah adanya benjolan pada payudara yang tidak nyeri.
4. Mastitis
Mastitis merupakan infeksi pada payudara. Umumnya, hal ini tidak terjadi pada masa kehamilan, lebih sering ditemukan saat menyusui. Infeksi umumnya disebabkan bakteri Staphylococcus dan Streptococcus yang mana terdapat pada hidung dan tenggorokan bayi baru lahir. Infeksi dapat terjadi akibat bakteri masuk melalui epitel puting susu yang rusak selama menyusui. Gejalanya adalah payudara memerah, terasa nyeri, dan membengkak. Apabila tidak ditangani keluhan ini dapat berkembang menjadi kantung nanah di dalam payudara. Untuk mencegah hal ini terjadi, menjaga kebersihan payudara selama menyusui sangat penting. Mandi secara rutin setidaknya 2x sehari dengan sabun, mengganti pakaian dalam setiap mandi, dan merawat puting payudara apabila terjadi luka. Biasakan untuk menghabiskan air susu dalam satu payudara ketika menyusui bayi atau memerah susu. Selain itu apabila dalam satu kondisi berhalangan untuk menyusui, maka air susu sebaiknya tetap diperah, sebab produksi air susu tetap berlangsung.
5. Tumor Jinak dan Tumor Ganas
Apabila benjolan pada payudara memiliki karakteristik seperti benjolan teraba keras, sulit digerakkan, kulit payudara menjadi keriput, keluar cairan selain air susu dari puting, puting tertarik ke dalam maka harus dicurigai terjadinya keganasan. Segeralah periksakan ke Dokter mengenai keluhan ini.
kalau payudara nyeri smpai umur kandungan 8mggu itu wajar ga tampilkan selengkapnya
- 1
Hai Mama, nyeri payudara wajar terjadi saat hamil, hal ini disebabkan perubahan hormonal. kalau nyeri yang dirasakan terjadi terus menerus dan mengganggu aktivitas baiknya dikonsultasikan dengan dokter ya :) ^ak
- 0
payudaraku sangat nyeri tersenggol
Hai Mama, nyeri payudara wajar terjadi saat hamil, hal ini disebabkan perubahan hormonal. kalau nyeri yang dirasakan terjadi terus menerus dan mengganggu aktivitas baiknya dikonsultasikan dengan dokter ya :) ^lm