Artikel/Pasca Kehamilan/Bolehkah Mandi Setelah Melahirkan? Begini Aturannya

Bolehkah Mandi Setelah Melahirkan? Begini Aturannya

Siti Nurmayani Putri | Diterbitkan pada 04 November 2025
Ditinjau oleh Tim Ahli Hallobumil
Bagikan
Facebook
Twitter
WhatsApp
copylink
Setelah melahirkan normal dan dalam kondisi sehat bisa segera mandi, sementara Mama yang melahirkan caesar sebaiknya tunggu hingga luka operasi pulih dan tetap konsultasi dengan dokter.
bolehkah-mandi-setelah-melahirkan-begini-aturannya

Rasa segar setelah mandi memang tak tergantikan, tapi bagi Mama yang baru melahirkan, aktivitas sederhana ini bisa jadi penuh pertimbangan.

Banyak yang takut luka jahitan menjadi basah atau infeksi, sementara tubuh yang berkeringat dan lelah tentu butuh kesegaran.

Supaya tak salah langkah, penting bagi Mama memahami kapan boleh mandi setelah melahirkan dan bagaimana cara yang aman melakukannya.

Bolehkah Mandi Setelah Melahirkan?

Banyak Mama baru ragu untuk mandi setelah melahirkan karena mendengar berbagai mitos mandi setelah melahirkan, mulai dari larangan mandi 40 hari hingga takut masuk angin. Padahal, secara medis, mandi justru dianjurkan untuk menjaga kebersihan tubuh selama masa nifas.

Setelah persalinan, tubuh mengeluarkan banyak keringat dan darah nifas, sehingga bila tidak dibersihkan, bakteri dapat berkembang dan menyebabkan infeksi.

Lantas, kapan boleh mandi setelah melahirkan normal atau caesar? Mama boleh mandi setelah melahirkan asalkan kondisi tubuh sudah kuat dan tidak ada tanda infeksi atau perdarahan berat.

Mandi juga membantu meningkatkan kenyamanan dan mempercepat pemulihan setelah proses persalinan yang melelahkan.

Mayo Clinic menyebutkan bahwa mandi shower bisa dilakukan sejak hari pertama pascapersalinan bila kondisi tubuh memungkinkan, dengan catatan tidak berendam di air diam seperti bathtub agar luka tidak terkontaminasi bakteri.

Jadi, mandi setelah melahirkan boleh dilakukan, asal dilakukan hati-hati dengan memperhatikan kondisi luka dan kebersihan air.

Mandi setelah melahirkan normal

Setelah melahirkan secara normal, sebagian besar Mama sudah boleh mandi begitu merasa cukup kuat untuk berdiri atau bergerak tanpa pusing.

Umumnya dalam waktu 12–24 jam setelah persalinan, asalkan kondisi tubuh kuat dan tidak ada tanda-tanda infeksi pada luka jahitan.

Mandi membantu menghilangkan keringat, darah nifas, dan sisa kotoran yang bisa menyebabkan ketidaknyamanan bila dibiarkan terlalu lama.

Air hangat dapat membantu melancarkan sirkulasi darah, meredakan nyeri otot, serta membuat tubuh terasa lebih segar.

Namun, Mama harus tetap berhati-hati terhadap luka jahitan melahirkan basah, yakni area antara vagina dan anus yang bisa terasa nyeri atau bengkak.

Hindari menggosok area tersebut dengan sabun atau spons, cukup bilas dengan air hangat yang mengalir untuk menjaga kebersihan tanpa menimbulkan iritasi.

Mandi Setelah Operasi Caesar

Untuk Mama yang melahirkan dengan operasi caesar, proses pemulihan memang sedikit berbeda karena adanya luka jahitan di perut.

Namun bukan berarti Mama harus menunda mandi terlalu lama. Menurut Healthline, mandi setelah operasi caesar sudah boleh dilakukan dalam 24–48 jam setelah operasi, tergantung pada kondisi dan anjuran dokter.

Air yang mengalir dari shower membantu menjaga kebersihan kulit serta mencegah penumpukan keringat dan bakteri di sekitar luka, asal tidak diarahkan langsung ke sayatan dan tidak digosok menggunakan sabun.

Setelah mandi, keringkan area jahitan dengan cara ditepuk lembut menggunakan handuk bersih atau kain steril agar luka tidak lembap.

Meski begitu, berendam di bathtub, kolam, atau jacuzzi sebaiknya dihindari selama 4–6 minggu pertama setelah operasi.

Pasalnya, air yang menggenang bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri dan meningkatkan risiko infeksi luka jahitan. Selain itu, perhatikan tanda-tanda infeksi seperti luka yang kemerahan, bengkak, terasa nyeri berlebih, atau keluar cairan berbau.

Jika mengalami hal tersebut, segera konsultasikan ke dokter. Dengan perawatan yang hati-hati, mandi setelah operasi caesar bisa menjadi bagian penting dari perawatan kebersihan masa nifas tanpa menghambat penyembuhan.

Tips Mandi yang Aman dan Higienis Pasca-Melahirkan

Setelah melahirkan, menjaga kebersihan tubuh menjadi bagian penting dari proses pemulihan.

Namun, banyak Mama baru yang masih ragu tentang cara mandi yang aman agar tidak mengganggu penyembuhan luka dan menjaga kesehatan. Oleh karena itu, memahami tips kebersihan pasca melahirkan sangatlah penting.

1. Gunakan air bersih dan suhu hangat

Gunakan air bersih yang tidak terlalu panas maupun terlalu dingin, gunakan suhu hangat (luka tidak terasa perih) agar lebih nyaman dan aman.

Air hangat juga membantu relaksasi otot-otot tubuh yang tegang pascapersalinan. Pastikan air bersih dan tidak mengandung zat iritan, misalnya air terlalu kaporit tinggi atau sabun keras.

2. Gunakan sabun yang lembut

Pilih sabun ringan, bebas pewangi kuat dan iritan, lebih baik Mama gunakan sabun bayi atau sabun khusus untuk kulit sensitif. Di daerah sekitar vagina atau perineum atau jahitan, bisa cukup dibersihkan air hangat tanpa mengoleskan sabun langsung ke luka.

3. Keringkan srea luka dengan hati-hati

Setelah mandi, keringkan area luka dengan cara ditepuk lembut menggunakan handuk bersih atau kain kasa steril. Hindari untuk menggosoknya. Jika perlu, biarkan area luka terbuka sejenak agar udara mempercepat pengeringan, selama tidak terkontaminasi.

4. Hindari berendam terlalu lama

Berendam dalam bathtub untuk waktu lama (immersive bath) dapat menyebabkan air stagnan dan potensi infeksi, apalagi jika luka jahitan masih belum sepenuhnya tertutup.

Jika ingin menggunakan bathtub, pastikan bak sudah sangat bersih, gunakan sabun ringan, dan jangan berendam sebelum luka benar-benar sembuh.

Sitz bath (mandi rendam dangkal hanya perineum) selama 15–20 menit beberapa kali sehari tetap bisa menjadi alternatif yang aman selama masa nifas untuk membantu kenyamanan.

Namun, jangan sampai air masuk ke luka jahitan dan jangan pernah membiarkan area tetap lembap terlalu lama.

5. Tetap ikuti saran dokter atau bidan

Mitos-mitos tentang mandi setelah melahirkan banyak beredar, misalnya larangan mandi sama sekali selama 40 hari, atau tidak boleh keramas hingga 30 hari.

Namun tidak semua mitos tersebut benar. Yang paling aman adalah mengikuti petunjuk dari dokter atau bidan terkait kondisi kesehatan. Misalnya, bila luka jahitan basah atau belum kering, mungkin perlu menunggu sedikit lebih lama sebelum mandi penuh.

Jika dokter atau bidan menyarankan untuk menunda mandi selama sejumlah jam atau hari (misalnya 24 jam pascaoperasi), ikuti instruksi tersebut.

Bidan atau dokter juga dapat memberikan panduan khusus cara merawat luka jahitan, kapan boleh mandi penuh, atau larangan berendam.

Selain itu, jika muncul keluhan seperti luka jahitan basah terus-menerus, nyeri memburuk, bau tidak sedap, pembengkakan, hingga demam, sebaiknya segera konsultasi ke tenaga medis untuk memastikan tidak terjadi infeksi atau komplikasi.

Menjaga kebersihan tubuh setelah melahirkan bukan hanya tentang rasa nyaman, tetapi juga bagian penting dari proses pemulihan dan pencegahan infeksi.

Kalau Mama ingin tahu lebih banyak tentang cara perawatan diri pasca persalinan, mulai dari mandi yang aman hingga tips merawat luka jahitan, yuk download aplikasi hallobumil sekarang.

Di sana Mama bisa menemukan berbagai panduan lengkap, bergabung ke komunitas di WhatsApp, serta saling berbagi pengalaman agar masa nifas terasa lebih ringan dan menyenangkan.

Untuk memastikan Mama mendapatkan informasi yang tepat, yuk ikuti berbagai event hallobumil bersama para ahli yang membahas perawatan pasca melahirkan, dari cara mandi yang aman hingga menjaga kesehatan mental.

Jadilah orang tua super! Panduan 1000 Hari Pertama Kehidupan si kecil ada di sini. GRATIS.
image
image
image
image
1
0
Bagikan
Facebook
Twitter
WA
Belum ada komentar.
Login atau daftar dulu yuk ma biar bisa komen

Login/daftar yuk Ma

Tumbuh Bersama di 1000 Hari Pertama Si Kecil

Komunitas hangat untuk dapatkan tips, cerita inspiratif, dan teman baru pada 1000 hari pertama si kecil bersama Hallobumil
image