Artikel/Kehamilan/Apakah Ibu Hamil Dapat Mengalami Kanker Payudara

Terkena Kanker Payudara Saat Hamil: Apakah Berbahaya?

Siti Nurmayani Putri | Diterbitkan pada 21 Oktober 2025
Ditinjau oleh dr. Jessica Florencia
Bagikan
Facebook
Twitter
WA
Kanker payudara adalah penyakit berbahaya yang kerap menyerang wanita di segala usia. Lalu, apakah ibu hamil dapat mengalami kanker payudara juga? Perhatikan ini gejala yang perlu diwaspadai!
apakah-ibu-hamil-dapat-mengalami-kanker-payudara

Kehamilan adalah masa yang penuh kebahagiaan dan harapan, namun tidak semua perjalanan berlangsung mulus. Di tengah perubahan tubuh dan persiapan menyambut kelahiran, ada sebagian Mama yang justru menghadapi tantangan tak terduga, salah satunya adalah kanker payudara saat hamil.

Kondisi ini memang jarang terjadi, tetapi bisa berdampak besar bagi kesehatan Mama dan janin. Karena gejalanya sering menyerupai perubahan alami saat hamil, kanker payudara kerap terdeteksi lebih lambat, sehingga penting bagi Mama untuk mengenali tanda-tandanya sejak dini.

Seputar Kanker Payudara pada Ibu Hamil & Menyusui

Kanker payudara yang muncul selama kehamilan atau masa menyusui dikenal sebagai pregnancy-associated breast cancer (PABC). Istilah ini mencakup kanker yang terdiagnosis selama hamil atau dalam tahun pertama setelah melahirkan (masa laktasi).

Mengutip dari National Cancer Institute, kanker payudara tergolong langka. Diperkirakan insidensinya sekitar 1 kasus dari 3.000 kehamilan. Karena sel-sel payudara sudah mengalami banyak perubahan hormon dan jaringan selama kehamilan dan laktasi, diagnosis bisa tertunda, sehingga penyakit ini sering terdeteksi pada stadium lebih lanjut dibandingkan kasus pada wanita tidak hamil.

Berbicara tentang prognosis kanker payudara kehamilan, meskipun kompleksitasnya lebih tinggi, beberapa studi menunjukkan bahwa bila ditangani dengan tepat dan segera, hasil kelangsungan hidup bisa mendekati pasien non-hamil dengan karakteristik tumor yang sebanding.

Namun, tantangannya adalah keterlambatan diagnosis dan keterbatasan terapi yang bisa diaplikasikan selama kehamilan. Diagnosis kanker payudara saat hamil perlu mempertimbangkan keamanan janin. Mama bisa memilih pemeriksaan seperti USG payudara, mammografi disertai pelindung perut, dan biopsi jaringan bila diperlukan.

Oleh karena itu, penting bagi perempuan hamil agar tetap waspada terhadap pemeriksaan payudara ibu hamil dan gejala-gejala yang abnormal agar tumor tidak terlambat terdeteksi.

Gejala Kanker Payudara yang Perlu Diwaspadai Ibu Hamil

Perubahan pada payudara selama kehamilan sering kali membuat Mama sulit membedakan mana yang normal dan mana yang patut diwaspadai. Padahal, gejala kanker payudara ibu hamil bisa menyerupai keluhan umum seperti pembengkakan atau nyeri payudara.

Oleh karena itu, penting bagi Mama untuk mengenali tanda-tanda yang tidak biasa sejak dini agar pemeriksaan dan penanganan dapat dilakukan lebih cepat.

  1. Benjolan di payudara atau ketiak yang terasa keras, tidak bergerak mudah, atau terus bertambah besar. Ini kadang dianggap “benjolan biasa” karena perubahan hormon, sehingga sering diabaikan.
  2. Perubahan pada kulit payudara seperti kemerahan, kulit seperti tekstur jeruk (peau d’orange), penebalan kulit, atau retraksi (tarikan) kulit.
  3. Perubahan pada puting seperti puting yang tertarik ke dalam (retraksi), keluar cairan (termasuk berdarah), atau perubahan bentuk dan posisi.
  4. Nyeri payudara yang tidak kunjung reda, pembesaran lokal, atau sensasi hangat dan bengkak pada area payudara. Meski payudara selama kehamilan memang sering sensitif, keluhan yang tidak biasa atau persisten perlu dicurigai.
  5. Pembesaran kelenjar getah bening di ketiak atau sekitar tulang selangka yang persisten dan tidak membaik.

Bila gejala terjadi pada kehamilan, pembesaran atau benjolan payudara saat hamil harus dievaluasi, meskipun banyak benjolan saat hamil disebabkan oleh penyebab jinak, misalnya kista, adenoma laktasi.

Pilihan Pengobatan Kanker Payudara yang Aman Selama Kehamilan

Ketika seorang ibu hamil didiagnosis kanker payudara, tim medis kanker payudara kehamilan (obgyn, ahli onkologi, bedah onkologi) akan bekerja sama merencanakan terapi paling aman bagi Mama dan janin.

Prinsipnya, terapi yang efektif terhadap kanker namun meminimalkan risiko terhadap janin. Berikut beberapa pilihan pengobatan kanker payudara saat hamil:

Operasi (mastektomi)

Tindakan bedah untuk mengangkat tumor atau bahkan seluruh payudara dapat dilakukan dalam kehamilan tanpa risiko besar terhadap janin, jika dilakukan dengan tim yang tepat.

  • Mastektomi total atau modifikasi (modified radical mastectomy) adalah pilihan yang aman dan sering direkomendasikan apabila tumor sudah besar atau sudah terdeteksi di awal kehamilan. 
  • Operasi konservatif, lumpektomi atau pengangkatan sebagian jaringan payudara bisa dipertimbangkan bila diagnosis terjadi di trimester kedua atau trimester ketiga, tetapi karena radiasi tidak dapat dilakukan selama kehamilan, prosedur ini biasanya diikuti oleh radioterapi setelah melahirkan.
  • Pengangkatan kelenjar getah bening (axillary lymph node dissection) sering dilakukan bersamaan dengan evaluasi penyebaran. Sentinel lymph node biopsy (SLNB) dapat dipertimbangkan, tetapi pewarna biru yang biasa digunakan perlu hati-hati dan mungkin disesuaikan selama kehamilan. 
  • Anestesi selama kehamilan relatif aman bila memilih obat, teknik yang sesuai, serta pengawasan erat dari dokter kandungan. 

Kemoterapi

Kemoterapi adalah pengobatan sistemik yang bisa menyerang sel kanker ke berbagai bagian tubuh. Penggunaannya selama kehamilan harus sangat diperhitungkan:

  • Tidak aman diberikan pada trimester pertama karena risiko gangguan pembentukan organ janin (organogenesis). Penggunaan kemoterapi pada trimester pertama dikaitkan dengan risiko keguguran dan cacat bawaan. 
  • Setelah kehamilan melewati trimester pertama (sekitar minggu ke-14 keatas), kemoterapi jenis tertentu. misalnya regimen berbasis antrasiklin dianggap relatif aman dan telah digunakan dalam praktik klinis. 
  • Umumnya, kemoterapi akan dihentikan menjelang waktu persalinan, sekitar 2–3 minggu sebelum tanggal perkiraan lahir untuk meminimalkan risiko perdarahan atau infeksi saat persalinan. 
  • Terapi hormonal, terapi target (misalnya trastuzumab), dan terapi imun tidak dianjurkan selama kehamilan karena potensi toksisitas pada janin. 

Radioterapi (biasanya setelah melahirkan)

Terapi radiasi menggunakan sinar-X intensif sangat tidak dianjurkan dilakukan selama kehamilan karena risiko paparan radiasi yang bisa membahayakan janin. Radiasi eksternal umumnya ditunda hingga setelah persalinan atau menyusui selesai, ketika kemungkinan paparan terhadap bayi tidak menjadi risiko.

Jika indikasi sangat mendesak, mungkin dipertimbangkan dengan teknik pelindung lapisan perut dan dosis yang diatur, namun ini sangat jarang dan jadi pilihan terakhir.

Apakah Mama Bisa Menyusui Saat Terkena Kanker Payudara?

Menyusui saat sedang menghadapi kanker payudara bukanlah keputusan sederhana. Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan, mulai dari jenis pengobatan yang sedang dijalani, kondisi payudara, hingga keamanan bayi.

Bila Mama menjalani kemoterapi atau terapi target, menyusui biasanya tidak diperbolehkan karena obat-obatan tersebut dapat masuk ke dalam ASI dan berpotensi membahayakan bayi.

Begitu pula pada Mama yang menjalani terapi hormon atau radioterapi, pemberian ASI harus ditunda atau dihentikan sesuai anjuran tim medis. Pada kasus mastektomi (pengangkatan payudara), kemampuan menyusui juga bisa sangat terbatas, terutama jika seluruh jaringan payudara telah diangkat.

Meski begitu, ada situasi di mana menyusui masih dimungkinkan. Misalnya, bila hanya satu payudara yang terkena kanker dan payudara lainnya tetap sehat, serta Mama tidak sedang menjalani pengobatan yang berisiko terhadap bayi. Dalam kondisi seperti ini, menyusui dari payudara yang sehat bisa menjadi pilihan, tentu dengan pengawasan dokter.

Konsultasi dengan tim medis kanker payudara kehamilan sangat penting untuk menentukan langkah terbaik. Setiap keputusan sebaiknya dipertimbangkan secara menyeluruh, agar kesehatan Mama tetap terjaga dan bayi mendapatkan nutrisi dengan aman.

Yuk, maksimalkan dukungan kesehatan selama kehamilan! Unduh aplikasi Hallobumil untuk mengakses berbagai fitur bermanfaat, termasuk tools perhitungan HPL (Hari Perkiraan Lahir) supaya lebih siap untuk menyambut kelahiran si kecil.

Mama juga bisa mengikuti webinar Hallobumil bersama para ahli agar lebih paham cara menjaga kesehatan payudara saat hamil. Jangan lupa gabung ke komunitas WhatsApp Hallobumil untuk berbagi pengalaman dan mendapat semangat dari sesama Mama lainnya.

Baca lewat aplikasi lebih mudah loh, Ma
Dari artikel kehamilan hingga parenting, semua ada di aplikasi Hallo Bumil. Yuk, Download Ma
53
8
Bagikan
Facebook
Twitter
WA
CJ

iya aku terasa beda bgt di payudarah seelah kanan merasa leb tampilkan selengkapnya

  • 0
Admin MIMA

Hai Mama, nyeri payudara wajar terjadi saat hamil karena perubahan hormonal. Jika nyeri yang dirasakan berkelanjutan baiknya konsultasikan dengan dokter. Terpenting gunakan bra yang ukurannya pas, kompres hangat, dan hindari stress ya Ma :) ^aw

  • 0
A

payudara aku nyeri di 7 minggu

  • 0
Admin MIMA

Hai Mama, nyeri payudara wajar terjadi saat hamil karena perubahan hormonal. Jika nyeri yang dirasakan berkelanjutan baiknya konsultasikan dengan dokter. Terpenting gunakan bra yang ukurannya pas, kompres hangat, dan hindari stress ya Ma :) ^aw

  • 0
NR

aku di awal kehamilan sakit pd sampai sekarang usia kandunga tampilkan selengkapnya

  • 0
Admin MIMA

Hai Ma, nyeri payudara wajar terjadi saat hamil, hal ini disebabkan perubahan hormonal. Kalau nyeri yang dirasakan terjadi terus menerus dan mengganggu aktivitas baiknya dikonsultasikan dengan dokter. :) ^sr

  • 0
IE

aku di awal kehamilan telat haid 2 minggu masih nyeri kedua tampilkan selengkapnya

  • 0
Admin MIMA

Hai Mama, nyeri payudara wajar terjadi saat hamil, hal ini disebabkan perubahan hormonal. Kalau nyeri yang dirasakan terjadi terus menerus dan mengganggu aktivitas baiknya dikonsultasikan dengan dokter. :) ^pl

  • 0

Nikmati Perjalanan Kehamilan Bersama Bumil Lainnya

Gabung dan temui teman, tips, dan cerita inspiratif di komunitas Hallobumil untuk lewati masa hamil dengan penuh dukungan
image