Bolehkah Ibu Hamil Bekerja? Ya, Tapi Perhatikan Hal-Hal Ini
:strip_icc():format(webp)/hb-article/nxSvxHo4Zi9XtrAvGNaCF/original/byjq23z91l3n3ottpbpg7rm000gs1ed4.png)
Kehamilan membawa banyak kebahagiaan sekaligus tantangan, apalagi bagi Mama yang tetap bekerja. Agar tetap sehat dan nyaman, penting untuk tahu cara menjaga tubuh, mengelola stres, hingga memahami hak-hak ibu hamil bekerja. Yuk, simak artikel lengkapnya!
Artikel Lainnya: Vitamin Penting Dalam Kehamilan
Manfaat dan Tantangan Ibu Hamil yang Tetap Bekerja
Sebelum membahas cara menjaga kesehatan, penting bagi Mama untuk memahami apa saja manfaat serta tantangan yang muncul ketika tetap bekerja saat hamil.
Manfaat bekerja saat hamil meliputi:
- Membantu Mama tetap aktif secara fisik dan mental.
- Memberikan penghasilan tambahan untuk persiapan persalinan dan kebutuhan bayi.
- Menjaga interaksi sosial dengan rekan kerja sehingga suasana hati lebih positif.
Namun, tentu ada tantangannya:
- Perubahan hormon kehamilan dapat membuat tubuh cepat lelah atau mual.
- Risiko gangguan tidur yang berpengaruh pada stamina.
- Tekanan pekerjaan bisa menambah kelelahan emosional dan stres kerja pada ibu hamil.
Cara Menjaga Kesehatan Fisik Ibu Hamil di Tempat Kerja
Agar tetap bugar dan nyaman selama bekerja, Mama perlu menjaga kondisi fisik dengan baik. Berikut beberapa langkah yang bisa Mama lakukan di tempat kerja.
1. Buat posisi duduk yang nyaman dan ergonomis
Duduk terlalu lama sering membuat punggung, pinggang, dan kaki terasa pegal. Untuk mengatasinya, Mama bisa memilih kursi yang memiliki sandaran punggung yang baik. Tambahkan bantal kecil di bagian punggung bawah agar posisi lebih nyaman.
Pastikan juga kaki menapak rata di lantai atau gunakan penopang kaki bila perlu. Posisi duduk yang aman untuk ibu hamil yang tepat akan membantu mengurangi tekanan pada perut dan tulang belakang.
2. Jangan lupa bergerak dan peregangan
Walau sibuk, jangan biarkan tubuh hanya diam terlalu lama. Setiap satu hingga dua jam sekali, cobalah berdiri, berjalan sebentar, atau melakukan peregangan ringan.
Gerakan sederhana seperti menggerakkan pergelangan kaki, merentangkan tangan, atau memutar bahu bisa melancarkan peredaran darah dan mencegah kram otot pada ibu hamil. Aktivitas kecil ini juga membuat tubuh terasa lebih segar untuk melanjutkan pekerjaan.
3. Pastikan asupan nutrisi dan hidrasi cukup
Energi Mama selama bekerja sangat dipengaruhi oleh asupan makanan dan minuman. Biasakan membawa camilan sehat seperti buah potong, kacang, atau roti gandum. Hindari makanan terlalu manis atau berlemak yang justru bisa membuat cepat lelah. Jangan lupa minum air putih secara rutin agar tubuh tetap terhidrasi.
4. Gunakan pakaian dan sepatu yang nyaman
Kenyamanan berpakaian juga penting untuk mendukung aktivitas. Pilih pakaian longgar dengan bahan yang mudah menyerap keringat agar tubuh terasa sejuk.
Untuk alas kaki, pilih sepatu dengan hak rendah atau datar supaya tidak menambah beban pada kaki. Sepatu yang nyaman akan membantu Mama bergerak lebih leluasa dan mengurangi risiko kaki bengkak atau pegal berlebihan.
Strategi Mengelola Stres dan Kelelahan Ibu Hamil di Tempat Kerja
Agar lebih seimbang, Mama bisa menerapkan tips ibu hamil saat bekerja berikut untuk mengelola stres sekaligus menjaga energi tetap stabil.
1. Prioritaskan istirahat
Istirahat adalah salah satu cara menjaga kehamilan sehat saat bekerja. Pastikan Mama tidur malam minimal 7β8 jam. Jika memungkinkan, gunakan waktu istirahat siang untuk tidur singkat sekitar 15β20 menit. Dengan begitu, tubuh akan lebih segar dan siap kembali beraktivitas tanpa rasa lelah berlebihan.
2. Belajar mengatakan "tidak"
Terkadang Mama merasa tidak enak hati menolak pekerjaan tambahan. Namun, penting untuk memahami bahwa kondisi tubuh selama hamil berbeda. Jika merasa beban kerja terlalu berat, belajarlah mengatakan βtidakβ dengan cara yang sopan. Hal ini akan membantu Mama menjaga kesehatan tanpa mengorbankan hubungan baik dengan rekan kerja.
3. Batasi jam kerja berlebihan
Jam kerja yang terlalu panjang bisa meningkatkan risiko kelelahan. Bila pekerjaan menuntut lembur, coba diskusikan dengan atasan agar Mama bisa bekerja sesuai jam yang wajar. Menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan istirahat akan membuat kehamilan berjalan lebih nyaman.
Artikel Lainnya: Mood Swing Saat Hamil? Cek Penyebab & Cara Mengatasinya
Pahami hak-hak ibu hamil di tempat kerja
Dengan memahami hak ibu hamil di tempat kerja, Mama bisa bekerja lebih tenang. Hal ini juga akan mempengaruhi mood Mama secara keseluruhan, membuat kondisi janin jadi lebih sehat. Berikut hak-hak yang perlu Mama ketahui:
Cuti melahirkan dan cuti hamil
Berdasarkan UU Ketenagakerjaan di Indonesia serta diperkuat oleh UU No. 4 Tahun 2024 tentang Kesejahteraan Ibu dan Anak (UU KIA), Mama berhak mendapatkan cuti melahirkan sekurang-kurangnya 3 bulan, yang biasanya dibagi menjadi 1,5 bulan sebelum melahirkan dan 1,5 bulan setelah melahirkan.
Dalam kondisi tertentu, cuti ini bisa diperpanjang hingga total 6 bulan sesuai rekomendasi dokter. Sangat penting untuk melakukan persiapan cuti melahirkan sejak awal, agar pekerjaan bisa tetap berjalan lancar meski Mama harus beristirahat penuh menjelang dan setelah persalinan.
Fasilitas pendukung (ruang laktasi, waktu fleksibel, dsb)
Beberapa perusahaan menyediakan fasilitas khusus untuk mendukung ibu hamil dan menyusui, seperti ruang laktasi, jam kerja fleksibel, hingga kesempatan bekerja dari rumah. Dengan adanya fasilitas ini, Mama bisa lebih mudah menyeimbangkan pekerjaan dan kebutuhan pribadi, termasuk saat masa menyusui nanti.
Artikel Lainnya: Infeksi Kehamilan yang Perlu Mama Waspadai
Kapan Sebaiknya Mengurangi Jam Kerja atau Berhenti Sementara?
Tidak semua kehamilan berjalan dengan kondisi yang sama. Karena itu, penting bagi Mama untuk mengenali kapan tubuh sudah memberi sinyal untuk beristirahat. Konsultasi dengan dokter kandungan sangat dianjurkan jika Mama mengalami keluhan tertentu.
Bila muncul gejala seperti tekanan darah tinggi, kontraksi dini, pendarahan, atau rasa lelah berlebihan, jangan menunda untuk mengambil langkah. Mengurangi jam kerja atau mengambil cuti bisa menjadi pilihan bijak demi kesehatan Mama dan bayi.
Bekerja selama kehamilan bukanlah hal yang mustahil. Dengan perencanaan yang baik, dukungan lingkungan kerja, serta perhatian terhadap kesehatan fisik dan emosional, Mama tetap bisa produktif sekaligus menjaga kehamilan tetap sehat.
Agar lebih siap menghadapi masa kehamilan, jangan ragu untuk ikut webinar HalloBumil bersama para ahli. Di sana, Mama bisa bertanya langsung dan mendapat wawasan terbaru tentang kesehatan kehamilan.
Selain itu, manfaatkan juga fitur health tools hitung HPL di aplikasi Hallobumil. Dengan begitu, Mama bisa memantau perkiraan hari lahir secara praktis dan lebih teratur. Supaya tidak merasa sendiri, yuk gabung ke komunitas HalloBumil di WhatsApp.
Mama bisa berbagi pengalaman, saling menyemangati, sekaligus mendapat tips langsung dari para ibu lainnya. Dan tentu saja, jangan lupa download aplikasi HalloBumil sekarang juga. Semua informasi, komunitas, dan tools bermanfaat bisa diakses dalam satu genggaman. Dengan langkah kecil ini, Mama lebih siap menjaga kehamilan dan mencegah bahaya.




Hai Mama, keram perut dapat diakibatkan dari semakin besarnya dan bertambahnya usia kehamilan ya karena menekan bagian bawah tubuh Mama. Tidak perlu khawatir, Mama dapat mengatasinya dengan hindari posisi bungkuk dan cukupi cairan harian ya. :) ^sm
- 1
dan klo hitung umur janin itu dari kapan ya donk apa dari ya tampilkan selengkapnya
- 5
Hai Mama, untuk menghitung usia kehamilan dapat dihitung mulai dari HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir) ya, Ma. Selain itu, Mama dapat juga melakukan USG ke dokter kandungan untuk cek usia kehamilannya. :) ^sm
- 0
halo dok aku hamil 4 Minggu sering keluar plek apa KA itu no tampilkan selengkapnya
- 3
Hai Mama, flek di usia 4 minggu bisa terjadi karena proses implantasi atau perubahan hormon. Namun, bila flek banyak, merah segar, atau disertai nyeri hebat, segera periksa ke dokter. π ^lm
- 0
saya telat datang bulan terus di tespek positif ini kok kema tampilkan selengkapnya
- 3
Hai Mama, hal tersebut tidak dapat Mima pastikan ya. Untuk memastikan hamil atau tidaknya dapat segera konsultasikan ke dokter kandungan untuk melakukan USG ya, Ma. :) ^sm
- 0

:strip_icc():format(webp)/hb-article/TmBwmXyvvc5fBmDgsYa09/original/0kram-saat-hamil-ini-solusinya.jpg)
:strip_icc():format(webp)/hb-article/e9NZTASpd1tc42Z4Gx9iu/original/0makanan-pantangan-ibu-hamil.jpg)
:strip_icc():format(webp)/hb-article/43Mtw78Lk1CKWAEEeYQRf/original/0kenaikan-berat-badan-selama-hamil-yang-normal.jpg)