Berhubungan Saat Hamil Trimester 3, Bikin Cepat Lahiran?
:strip_icc():format(webp)/hb-article/QIUFi7WMiJfBINZ_O56-z/original/n7w971vjxoege81kvidelt6j1v4b1uet.png)
Memasuki trimester ketiga, Mama mungkin mulai merasakan berbagai perubahan fisik dan emosional yang cukup signifikan. Perubahan hormon mungkin akan membuat Mama bertanya-tanya: apakah berhubungan intim saat hamil trimester 3 aman dilakukan? Apakah hubungan intim ini membuat Mama cepat melahirkan?
Jawabannya, pada umumnya, boleh! Selama kehamilan berjalan normal dan dokter tidak memberikan larangan tertentu, hubungan intim tetap bisa dilakukan dengan nyaman dan aman. Namun, ada beberapa kondisi yang membuat hubungan intim sebaiknya dihindari. Artikel ini akan membahas manfaat, posisi hubungan intim yang aman, dan tips berhubungan intim saat hamil besar.
Artikel lainnya: Bahaya Seks Oral dalam Kehamilan
Manfaat Berhubungan Intim Saat Trimester 3
Seperti yang Mama tahu, hubungan intim trimester 3 aman dan tidak membahayakan bagi bayi. Bayi dalam kandungan terlindungi oleh cairan ketuban, dinding rahim yang kuat, serta sumbatan lendir di leher rahim yang mencegah infeksi. Namun, ada manfaat lain yang bisa Mama dan Papa rasakan dari aktivitas intim ini:
1. Meningkatkan kedekatan emosional
Menjalin hubungan intim bukan hanya tentang fisik, tetapi juga tentang ikatan emosional antara Mama dan pasangan. Saat kehamilan mendekati persalinan, banyak ibu hamil merasa lebih sensitif dan rentan secara emosional. Sentuhan dan kasih sayang dari pasangan bisa membantu menenangkan perasaan tersebut.
2. Membantu mengurangi stres
Hormon oksitosin yang dilepaskan saat berhubungan intim bisa memberikan efek menenangkan dan mengurangi stres. Ini sangat bermanfaat bagi Mama yang mungkin sedang merasa cemas menjelang persalinan.
3. Meningkatkan kualitas tidur
Beberapa ibu hamil mengalami kesulitan tidur di trimester ketiga karena perubahan fisik yang signifikan. Setelah berhubungan intim, tubuh akan lebih rileks, sehingga bisa membantu Mama tidur lebih nyenyak.
4. Memperlancar peredaran darah
Salah satu manfaat berhubungan saat hamil trimester 3 lainnya ialah memperlancar peredaran darah. Saat hamil, tubuh bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh, termasuk ke janin. Aktivitas fisik seperti hubungan intim bisa membantu meningkatkan sirkulasi darah, yang berdampak baik bagi kesehatan Mama dan si kecil.
5. Mempersiapkan tubuh untuk persalinan
Sperma mengandung prostaglandin, zat yang bisa membantu melunakkan leher rahim sebagai persiapan persalinan. Meskipun berhubungan saat hamil trimester akhir tidak akan langsung menyebabkan persalinan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa hal ini bisa membantu tubuh lebih siap saat waktunya tiba.
Posisi yang Aman untuk Berhubungan Intim di Trimester 3
Seiring bertambahnya usia kehamilan, beberapa posisi mungkin menjadi kurang nyaman bagi Mama. Oleh karena itu, penting untuk menemukan posisi yang tidak memberikan tekanan berlebih pada perut dan tetap nyaman bagi kedua pasangan. Berikut beberapa posisi berhubungan yang bagus saat hamil 9 bulan:
1. Spooning (Menyamping)
Posisi ini memungkinkan Mama dan pasangan berbaring menyamping dengan pasangan di belakang. Dengan cara ini, tekanan pada perut bisa dikurangi, dan Mama tetap merasa nyaman.
2. Woman on Top
Dalam posisi ini, Mama berada di atas sehingga bisa mengontrol kedalaman dan ritme dengan lebih nyaman. Dengan begitu, Mama bisa menyesuaikan pergerakan sesuai dengan kondisi tubuh.
3. Posisi Duduk Berhadapan
Jika Mama merasa lebih nyaman dalam posisi duduk, Mama dan pasangan bisa duduk saling berhadapan, baik di sofa maupun tempat tidur. Posisi ini memungkinkan kontak mata dan sentuhan yang lebih intens tanpa memberikan tekanan pada perut.
4. Posisi Berlutut (Doggy Style yang Dimodifikasi)
Posisi ini memungkinkan Mama untuk berlutut dengan menopang tubuh menggunakan bantal agar lebih nyaman. Dengan sedikit modifikasi, Mama bisa tetap merasa aman tanpa terlalu banyak tekanan pada perut.
Artikel lainnya: Yuk, Manjakan Diri Mama pada Trimester Ketiga
Seberapa Sering Berhubungan Saat Hamil Trimester 3?
Sebenarnya, seberapa sering berhubungan intim saat hamil tua maupun muda? Tidak ada aturan pasti mengenai seberapa sering Mama dan pasangan bisa berhubungan intim di trimester ketiga. Hal ini tergantung pada kenyamanan, kondisi kehamilan, serta keinginan kedua belah pihak. Yang paling penting adalah mendengarkan tubuh sendiri.
Jika Mama merasa lelah, kurang nyaman, atau mengalami keluhan tertentu setelah berhubungan intim, tidak ada salahnya mengurangi frekuensi atau mencari alternatif lain untuk menjaga keintiman dengan pasangan, seperti berpelukan atau melakukan pijatan relaksasi.
Mama juga mungkin bertanya-tanya, bolehkah sperma masuk saat berhubungan saat hamil 8 bulan? Sperma yang masuk tidak berbahaya bagi janin karena terlindungi oleh lendir serviks dan ketuban. Namun, jika ada risiko persalinan prematur atau kondisi tertentu seperti plasenta previa, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.
Tips Berhubungan Intim Saat Hamil Trimester 3
Agar hubungan intim tetap nyaman di trimester ketiga, perhatikan hal berikut:
- Komunikasi: Sampaikan pada pasangan apa yang nyaman dan tidak.
- Gunakan bantal: Bisa membantu menopang punggung atau perut agar lebih rileks.
- Hindari tekanan pada perut: Sesuaikan posisi agar tidak menekan perut secara langsung.
- Santai dan perlahan: Jika terasa tidak nyaman, hentikan dan cari posisi lain.
- Gunakan pelumas jika perlu: Hormon kehamilan bisa menyebabkan kekeringan, pelumas berbahan dasar air dapat membantu.
Artikel lainnya: Olahraga yang Aman untuk Ibu Hamil Trimester Ketiga
Tanda-Tanda yang Perlu Diperhatikan Selama Berhubungan Intim
Meskipun seks saat hamil trimester 3 umumnya aman, ada beberapa tanda yang perlu Mama perhatikan. Jika mengalami salah satu dari kondisi berikut, segera hentikan aktivitas dan konsultasikan dengan dokter:
- Perdarahan atau bercak darah: Jika Mama mengalami perdarahan setelah berhubungan intim, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan tidak ada masalah pada plasenta atau serviks.
- Nyeri atau kram yang berlebihan: Sedikit kontraksi setelah berhubungan intim masih dianggap normal, tetapi jika Mama mengalami nyeri yang cukup kuat atau berkepanjangan, sebaiknya segera diperiksakan.
- Keluarnya cairan ketuban: Jika ada cairan bening yang keluar dalam jumlah banyak, bisa jadi ini adalah tanda ketuban pecah dini. Jangan tunda untuk segera memeriksakan diri ke dokter.
- Gerakan bayi berkurang: Jika setelah berhubungan intim Mama merasa gerakan bayi berkurang atau tidak terasa sama sekali, segera periksakan ke dokter untuk memastikan kondisi si kecil.
Berhubungan intim saat trimester ketiga umumnya aman dan memiliki berbagai manfaat, baik dari segi fisik maupun emosional. Selama kondisi kehamilan normal dan tidak ada larangan dari dokter, Mama bisa tetap menikmati momen kedekatan dengan pasangan. Yang terpenting, dengarkan tubuh, komunikasikan dengan pasangan, dan tetap perhatikan tanda-tanda yang mungkin memerlukan konsultasi dengan tenaga medis. Dengan begitu, Mama dan pasangan bisa tetap nyaman dan harmonis hingga menjelang persalinan.
Dapatkan lebih banyak edukasi seputar kehamilan trimester 3 dengan bergabung di komunitas Hallobumil. Mama juga bisa mengikuti berbagai event menarik seputar kehamilan dan parenting di HalloBumil!. Unduh aplikasinya sekarang dan temukan dukungan serta pengalaman berharga dari sesama ibu untuk menjalani kehamilan dengan lebih tenang.