7 Posisi Hubungan Intim agar Cepat Hamil, Yuk Eksplorasi!
:strip_icc():format(webp)/hb-article/N4bvqWV3mJUe3qdoClgBu/original/13460930075cc01f155935e0.90816503.jpg)
Bagi banyak pasangan, memiliki momongan adalah salah satu momen yang paling ditunggu. Tidak heran, berbagai cara dicoba untuk mempercepat kehamilan, mulai dari menghitung masa subur hingga memilih posisi hubungan intim tertentu.
Topik posisi hubungan intim agar cepat hamil kerap jadi perbincangan hangat, bahkan tak jarang bercampur dengan mitos posisi berhubungan agar cepat hamil. Namun, benarkah posisi tertentu bisa memperbesar peluang pembuahan? Yuk, cari tahu posisi seks cepat hamil lewat ulasan di bawah ini.
Artikel Lainnya: Frekuensi Ideal Berhubungan Intim agar Cepat Hamil, Ini Faktanya!
Posisi Bercinta agar Cepat Hamil
Sebelum membahas satu per satu posisi, Mama perlu ingat bahwa hingga saat ini belum ada bukti ilmiah kuat bahwa posisi hubungan intim tertentu bisa secara signifikan meningkatkan peluang kehamilan dibanding posisi lain. Namun, beberapa posisi dianggap bisa mendekatkan sperma ke serviks sehingga dipercaya dapat membantu meningkatkan peluang cepat hamil. Berikut beberapa posisi yang bisa dicoba:
1. Misionaris
Posisi misionaris alias pria di atas dan wanita berbaring telentang sering disebut sebagai posisi klasik untuk mempercepat kehamilan. Ide di balik rekomendasi ini adalah penetrasi dalam memungkinkan sperma lebih dekat ke serviks dan rahim, serta dukungan gravitasi.
Tak jarang, dianjurkan juga untuk wanita menempatkan bantal di bawah bokong atau panggul agar vagina sedikit lebih tinggi dari serviks untuk memperbaiki sudut penetrasi. Meski demikian, tidak ada bukti bahwa posisi ini lebih unggul dibanding posisi lain dalam memaksimalkan peluang kehamilan.
2. Doggy style
Posisi doggy style adalah posisi dari belakang (rear entry) di mana wanita merangkak atau membungkuk dan pria melakukan penetrasi dari belakang. Akibat penetrasi bisa lebih dalam, beberapa orang percaya posisi ini bisa lebih efektif memperdekat sperma ke serviks. Kendati demikian, tidak ada bukti empiris kuat bahwa doggy style menjamin kehamilan lebih cepat dibanding posisi lainnya.
3. Legs on shoulder
Dalam variasi ini, wanita bisa mengangkat kakinya dan meletakkan atau menyandarkannya di bahu pria. Bentuk ini memperbesar sudut penetrasi, sehingga memanfaatkan gravitasi dan sperma yang lebih mudah mengarah ke serviks. Posisi tersebut sering dikaitkan dengan posisi reverse cowgirl atau variasi tertentu yang memungkinkan penetrasi lebih dalam.
4. Woman on top
Saat wanita berada di atas (top), kontrol akan lebih besar dipegang wanita. Dalam posisi ini, sperma harus berenang ke atas sehingga beberapa orang berpikir posisi ini kurang mendukung gravitasi. Namun karena kenyamanan, variasi, dan kepuasan seksual penting juga, posisi ini tetap layak dicoba selama tidak menghambat penetrasi.
Artikel Lainnya: Tips Meningkatkan Kesuburan di Usia 30-an agar Cepat Hamil
5. Wheelbarrow
Wheelbarrow adalah posisi yang cukup ekstrem di mana wanita menopang tubuhnya dengan tangan, sementara pria mengangkat kaki wanita dan melakukan penetrasi dari belakang. Beberapa orang menyebutkan bahwa posisi ini menguntungkan gravitasi dan penetrasi dalam. Namun praktiknya mungkin kurang nyaman atau sulit untuk dipertahankan dalam durasi lama.
6. Posisi Rear Entry
“Rear entry” adalah istilah umum untuk variasi penetrasi dari belakang, termasuk doggy style, posisi spooning dari belakang, atau variasi lainnya. Keunggulan posisi ini adalah penetrasi yang lebih dalam dan jarak relatif dekat ke serviks. Tetapi seperti posisi lainnya, belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa rear entry benar-benar meningkatkan peluang kehamilan.
7. Side by side
Posisi samping menyamping (“side by side” atau spooning) dilakukan dengan kedua pasangan berbaring menyamping dan penetrasi dari samping atau belakang. Posisi ini cenderung lebih nyaman dan tidak terlalu memerlukan tenaga yang besar. Namun penetrasi biasanya tidak se-dalam posisi vertikal, sehingga beberapa orang menganggap kemungkinan sperma menempuh jarak lebih jauh.
Artikel Lainnya: Apakah Orgasme Wanita Bermanfaat untuk Program Hamil?
Faktor Lain yang Jauh Lebih Penting untuk Keberhasilan Program Hamil
Meskipun posisi bercinta bisa menjadi bagian dari strategi dan eksperimental, namun ada beberapa faktor yang secara ilmiah jauh lebih berpengaruh terhadap keberhasilan program kehamilan. Berikut cara agar cepat hamil setelah berhubungan:
Menentukan masa subur dengan akurat
Perlu Mama ketahui, faktor kesuburan jadi salah satu hal penting dalam keberhasilan program hamil. Oleh karenanya, Mama harus mengetahui kapan masa subur terjadi Masa ovulasi adalah saat sel telur dilepaskan dan dapat dibuahi selama sekitar 12–24 jam.
Hubungan intim saat masa subur atau beberapa hari sebelum hingga hari ovulasi dapat memberikan peluang terbesar.Beberapa cara untuk melacak masa subur antara lain:
- Menggunakan kalender menstruasi dan menghitung rata-rata siklus menstruasi.
- Menggunakan test ovulasi (LH) kit.
- Mengamati perubahan lendir serviks (menjadi lebih cair, elastis).
- Mengukur suhu basal tubuh (BBT) harian.
Kalau salah “waktu” meskipun posisi ideal telah dilakukan sekalipun, peluang kehamilan bisa lewat begitu saja.
Artikel Lainnya: Sudah Seks di Masa Subur, Kenapa Belum Hamil?
Kualitas sperma dan sel telur
Tidak peduli seberapa sempurna posisi bercinta, jika kualitas sperma atau sel telur buruk, kemungkinan pembuahan bisa rendah. Kualitas ini dipengaruhi banyak hal, mulai dari gaya hidup, nutrisi, usia, penyakit, paparan zat toksik, stres, hingga faktor genetik.
Sperma yang sehat harus memiliki jumlah cukup, motilitas (kemampuan bergerak) baik, bentuk normal, dan daya tahan. Sel telur pun harus matang secara optimal dan lingkungan rahim mendukung implantasi. Oleh karena itu, Mama dan Papa dianjurkan menjalani pemeriksaan kesuburan (termasuk analisis sperma, profil hormon, ultrasonografi ovarium) bila dalam suatu periode tertentu belum berhasil.
Frekuensi hubungan intim yang tepat
Menunggu “hari bagus” saja terkadang tidak cukup. Jika frekuensi hubungan intim terlalu jarang, Mama bisa melewatkan hari ovulasi. Namun jika terlalu sering (setiap hari) juga bisa membuat kualitas sperma turun akibat produksi sperma belum “siap.”
Umumnya, rekomendasi melakukan hubungan intim setiap 1–2 hari di sekitar masa subur. Dengan frekuensi yang tepat, ini bisa meningkatkan peluang “menahan” sperma terbaik dan menjaga motilitasnya.
Posisi bercinta memang bisa menjadi bagian dari perjalanan romantis menuju kehamilan, namun bukan satu-satunya penentu keberhasilan. Alih-alih terjebak dalam mitos posisi tertentu, lebih baik fokus pada kesehatan reproduksi, masa subur, serta keharmonisan hubungan Mama dan Papa. Ketika tubuh siap dan waktu tepat, kehamilan akan datang sebagai anugerah alami.
Mulai langkah kecil menuju kehamilan dengan dukungan yang tepat. Bergabunglah dengan komunitas HalloBumil untuk saling berbagi pengalaman dan mendapat semangat dari pasangan lain yang sedang berjuang.
Ikuti juga webinar HalloBumil bersama para ahli untuk mendapatkan kiat-kiat seputar program hamil. Tak kalah penting, unduh aplikasi HalloBumil untuk mengakses berbagai health tools praktis hitung masa subur yang bisa jadi sahabat program hamil.





:strip_icc():format(webp)/hb-article/OVYh3PefFEByfgDH84qTF/original/15054778135cc016a79ddea5.12930620.jpg)
:strip_icc():format(webp)/hb-article/iuEbjQxWQVKEsf9tbtLw9/original/9610848165cc016b251ebf7.01786996.jpg)
:strip_icc():format(webp)/hb-article/erv22uNO1_cdZzSVwF_L9/original/10658065545cc016c1f2d931.86995857.jpg)