Frekuensi Ideal Berhubungan Intim agar Cepat Hamil, Ini Faktanya!
:strip_icc():format(webp)/hb-article/CGbxilWB7Gmn0JoRaCTBC/original/nfj7exrtas43rgt28ljtf7usng258j2w.png)
Saat menjalani program hamil, banyak pasangan merasa bingung tentang seberapa sering mereka perlu berhubungan intim agar peluang kehamilan meningkat. Beberapa orang berpikir bahwa semakin sering, semakin baik, sementara yang lain khawatir tentang kualitas sperma dan ovulasi yang tidak selalu terjadi setiap hari.
Faktanya, ada keseimbangan yang perlu diperhatikan agar usaha promil tidak hanya efektif, tetapi juga tetap nyaman dan menyenangkan bagi pasangan. Dalam artikel ini, kita akan membahas pentingnya frekuensi hubungan intim saat promil, apakah berhubungan setiap hari benar-benar meningkatkan peluang kehamilan, serta bagaimana cara menentukan waktu terbaik untuk berhubungan.
Artikel lainnya: Bagaimana Posisi Berhubungan Intim yang Baik untuk Program Hamil?
Mengapa Frekuensi Hubungan Intim Saat Promil Itu Penting?
Saat menjalani program hamil (promil), Mama mungkin bertanya-tanya, seberapa sering perlu berhubungan intim agar peluang kehamilan meningkat? Jawabannya bukan sekadar "lebih sering lebih baik", tetapi juga soal timing yang tepat. Penelitian dari American Society for Reproductive Medicine (ASRM) menyebutkan bahwa peluang kehamilan tertinggi terjadi jika hubungan intim dilakukan saat masa subur, yaitu lima hari sebelum ovulasi hingga sehari setelahnya. Ini karena sperma dapat bertahan di dalam tubuh selama beberapa hari, menunggu sel telur siap dibuahi.
Selain itu, penelitian lain dalam jurnal Human Reproduction menunjukkan bahwa pasangan yang berhubungan intim setiap 1–2 hari selama masa subur memiliki tingkat kehamilan yang lebih tinggi dibandingkan pasangan yang berhubungan hanya sekali dalam seminggu. Ini membuktikan bahwa selain waktu yang tepat, frekuensi juga berperan penting dalam promil.
Artikel lainnya: 4 Pantangan Calon Ayah Saat Menjalani Program Hamil
Apakah Berhubungan Intim Setiap Hari Meningkatkan Peluang Hamil?
Banyak pasangan berpikir bahwa semakin sering berhubungan seksual saat promil, semakin tinggi pula peluang kehamilan. Sebenarnya, berapa kali dalam seminggu berhubungan intim agar cepat hamil? Para ahli menyarankan untuk tidak terlalu berlebihan. Berhubungan setiap hari selama masa subur memang dapat meningkatkan peluang, tetapi tidak selalu memberikan hasil lebih baik dibandingkan melakukannya setiap dua hari sekali.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Fertility and Sterility, frekuensi hubungan intim yang terlalu sering bisa berdampak pada kualitas sperma, terutama jika jumlah sperma dalam ejakulasi belum cukup pulih sepenuhnya. Di sisi lain, menunda terlalu lama juga bisa menyebabkan sperma menjadi kurang motil (kurang bergerak dengan baik). Oleh karena itu, keseimbangan antara kualitas dan kuantitas sangat penting.
Artikel lainnya: 7 Pantangan untuk calon Ibu dalam Program Hamil
Berapa Sering Berhubungan Intim Saat Promil yang Ideal?
Setiap pasangan memiliki kondisi yang berbeda, tetapi secara umum, para ahli menyarankan hubungan intim setiap 1–2 hari sekali selama masa subur. Ini memberikan peluang terbaik bagi sperma untuk mencapai sel telur di waktu yang tepat. Berikut beberapa panduan waktu terbaik untuk berhubungan saat promil, berdasarkan siklus menstruasi:
- Jika siklus haid Mama teratur (misalnya 28 hari), ovulasi biasanya terjadi sekitar hari ke-14. Maka, hubungan intim bisa dimulai sejak hari ke-10 hingga ke-16.
- Jika siklus tidak teratur, bisa menggunakan alat prediksi ovulasi (ovulation predictor kit) atau mengamati tanda-tanda alami seperti peningkatan lendir serviks yang lebih jernih dan elastis.
Tidak ada informasi kapan jam yang baik untuk berhubungan intim agar cepat hamil, tapi Mama dan Papa bisa mengacu pada siklus menstruasi di atas.
Artikel lainnya: Apakah Orgasme Wanita Bermanfaat Untuk Program Hamil?
Posisi Tidur Setelah Berhubungan Intim Agar Cepat Hamil
Selain frekuensi, berbaring telentang dengan pinggul sedikit terangkat menggunakan bantal kecil selama 15–30 menit diyakini dapat membantu sperma bergerak menuju sel telur dengan lebih efektif. Meski begitu, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa berbaring setelah berhubungan intim meningkatkan peluang kehamilan.
Studi di Helsinki menemukan bahwa wanita yang langsung bergerak setelah inseminasi intrauterin memiliki tingkat kehamilan 40%, sedikit lebih tinggi dibandingkan 32% pada mereka yang berbaring selama 15 menit, namun perbedaannya tidak signifikan. Sperma dapat mencapai saluran tuba dalam 2–10 menit setelah ejakulasi, sehingga posisi setelah berhubungan tidak terlalu berpengaruh. Namun, jika Mama merasa lebih nyaman berbaring setelahnya, hal itu tetap boleh dilakukan.
Artikel lainnya: Sudah Seks di Masa Subur, Kenapa Belum Hamil?
Menjalani promil bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan sekaligus menantang. Berikut beberapa tips agar hubungan intim saat promil tetap optimal dan tidak menjadi beban:
- Fokus pada kualitas, bukan kuantitas jangan merasa terbebani harus berhubungan setiap hari. Yang lebih penting adalah memastikan momen tersebut terjadi pada waktu yang tepat.
- Jaga kesehatan dan pola makan konsumsi makanan bergizi seperti sayuran hijau, protein sehat, dan buah-buahan dapat meningkatkan kualitas sel telur dan sperma.
- Kurangi stres, stres bisa memengaruhi hormon kesuburan. Cobalah relaksasi seperti meditasi, yoga, atau aktivitas yang menyenangkan bersama pasangan.
- Jangan gunakan pelumas berbasis air karena beberapa pelumas bisa menghambat pergerakan sperma. Jika ingin menggunakan pelumas, pilih yang ramah sperma.
- Tidur yang cukup dan berkualitas membantu tubuh tetap bugar dan hormon kesuburan tetap seimbang.
Artikel lainnya: Olahraga yang Bermanfaat untuk Program Hamil
Jika setelah beberapa bulan promil belum juga membuahkan hasil, tidak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan untuk mengetahui apakah ada faktor medis yang perlu diperhatikan.Menentukan frekuensi hubungan intim yang ideal saat program hamil tidak hanya soal "seberapa sering", tetapi juga "seberapa tepat waktunya". Selain itu, memahami siklus ovulasi, menjaga kesehatan tubuh, serta mengelola stres juga berperan penting dalam mendukung keberhasilan program hamil.
Jika Mama ingin mencari tahu lebih banyak edukasi promil, bergabunglah dengan komunitas Hallobumil untuk mendapatkan informasi promil hingga pasca melahirkan dari sesama ibu lain. Cek juga berbagai edukasi dari para ahli Mama bisa mengikuti seminar mengenai kehamilan di Hallobumil.