Estimasi Biaya Tes Kesuburan di Puskesmas & Prosedurnya
:strip_icc():format(webp)/hb-article/1ILvjsh02lm6RFIOF3y_c/original/d4v5j9e22ctf9hh1pk1a8cdyt6j2cpz4.png)
Bagi banyak pasangan muda di Indonesia, menjalani tes kesuburan bisa jadi langkah awal penting sebelum memutuskan mengikuti program kehamilan. Namun salah satu pertanyaan paling sering muncul adalah berapa biaya tes kesuburan di puskesmas? Untuk menjawab rasa penasaran tersebut, mari ketahui prosedur, alur, hingga biaya tes di puskesmas lewat artikel berikut ini.
Artikel Lainnya: Tips Meningkatkan Kesuburan di Usia 30-an agar Cepat Hamil
Bisakah Melakukan Tes Kesuburan di Puskesmas?
Secara umum, tes kesuburan di puskesmas memang bisa dilakukan, tetapi cakupan layanan di puskesmas relatif terbatas. Puskesmas biasanya hanya menyediakan pemeriksaan dasar seperti tes darah, tes urine, dan USG dasar. Tidak semua jenis tes lanjutan tersedia di sana, dan biasanya hanya untuk skrining awal.
Puskesmas mungkin menawarkan pemeriksaan hormon wanita atau tes dasar sperma jika didukung fasilitas, namun banyak juga yang tidak menyediakan sama sekali. Karena itu, sangat penting bagi Mama menanyakan langsung ke puskesmas terdekat apakah memang tersedia tes kesuburan di puskesmas sebelum datang untuk memeriksakan diri.
Jenis Tes Kesuburan yang Mungkin Tersedia
Tes kesuburan terdiri dari berbagai jenis pemeriksaan untuk mengetahui kondisi reproduksi. Berikut beberapa jenis tes kesuburan yang mungkin tersedia di puskesmas:
Untuk pria: Analisis sperma
Tes sperma di puskesmas biasanya mencakup analisa dasar jumlah, bentuk, dan gerak sperma. Di banyak puskesmas layanan ini belum tersedia, bila tersedia pun, biasanya dilakukan sebagai bagian dari skrining awal dan hasilnya sangat terbatas.
Jika puskesmas tidak menyediakannya, dokter dapat memberikan rujukan ke fasilitas lab atau rumah sakit. Di rumah sakit atau jasa klinik swasta, biaya tes sperma berkisar antara Rp 100.000 - Rp 500.000 tergantung jenis dan kualitas layanan.
Untuk wanita: Konsultasi awal dan USG (jika ada)
Pada wanita, pemeriksaan awal di puskesmas umumnya meliputi konsultasi kesehatan reproduksi dan pemeriksaan tes darah maupun tes urine. Jika tersedia, USG dasar pun bisa dilakukan.
Namun, puskesmas biasanya tidak melakukan tes hormon spesifik seperti FSH, LH, prolaktin, AMH, estradiol, dan progesteron. Jika diperlukan, dokter puskesmas akan merujuk Mama ke rumah sakit atau laboratorium.
Biaya tes hormon wanita di laboratorium swasta biasanya berada di kisaran Rp 460.000 - Rp 730.000 ribu per jenis hormon seperti FSH, LH, prolaktin, estradiol, dan AMH.
Estimasi Rincian Biaya Tes Kesuburan di Puskesmas
Umumnya, biaya tes kesuburan di puskesmas sangat terjangkau atau bahkan bisa gratis untuk pemeriksaan dasar. Beberapa sumber menyebut bahwa biaya bisa mulai dari Rp10 ribu atau hanya biaya administrasi kecil untuk tes darah atau urine.
Namun, layanan yang lebih spesifik seperti analisis sperma atau pemeriksaan hormon biasanya tidak disediakan dan harus dilakukan secara mandiri di fasilitas lanjutan (tidak gratis).
Secara ringkas biaya untuk tes kesuburan di puskesmas adalah:
- Tes darah atau tes urine dasar: Rp10.000–Rp50.000
- USG dasar (jika tersedia): Bisa termasuk dalam biaya konsultasi dokter lokal atau sangat terjangkau.
- Analisis sperma atau tes hormon wanita: Tidak tersedia di puskesmas, sehingga harus dirujuk. Untuk biaya di rumah sakit atau klinik swasta mulai Rp150.000 hingga Rp700.000 per tes.
Dianjurkan bagi Mama menelepon atau datang ke puskesmas terdekat untuk menanyakan secara langsung syarat dan biaya di lokasi.
Artikel Lainnya: Kapan Waktu Tepat Memulai Program Hamil? Temukan Jawabannya
Prosedur dan Alur Tes Kesuburan di Puskesmas
Tes kesuburan di puskesmas bisa menjadi langkah awal yang sangat efektif dan ekonomis, terutama untuk skrining dasar. Namun tentu saja, ada beberapa tahapan dan prosedur yang perlu Mama ketahui agar prosesnya berjalan lancar. Berikut alur umum dan syarat tes kesuburan di puskesmas:
- Konsultasi awal di dokter FKTP (puskesmas): Mendaftar sebagai pasien di puskesmas, menjelaskan keluhan atau tujuan pemeriksaan kesuburan. Dokter akan menilai apakah perlu dilakukan tes dasar seperti darah, urine, atau USG dasar.
- Skrining dasar dan permintaan tes: Jika dokter menyarankan, Mama dapat menjalani tes darah atau urine yang diperlukan. Biayanya cukup terjangkau.
- Pengambilan sampel (jika memungkinkan): Misalnya sampel sperma atau hormon wanita diambil bila tersedia, tetapi sebagian besar tidak tersedia di puskesmas.
- Jika perlu tes lanjutan akan mendapatkan rujukan: Dokter akan memberikan rujukan ke rumah sakit atau klinik spesialis untuk tes lanjutan seperti analisis sperma lengkap, USG transvaginal, HSG, pengukuran hormon FSH/LH/AMH, dll.
- Pelayanan lanjutan di fasilitas rujukan. Mama akan mengikuti prosedur di fasilitas rujukan dan membayar sesuai tarif mandiri. Bisa menggunakan BPJS jika memenuhi syarat.
Apakah Biaya Tes Kesuburan Ditanggung BPJS Kesehatan?
Sebagian orang juga mungkin bertanya-tanya apakah tes kesuburan ditanggung BPJS? Jawabannya masih terbatas. BPJS Kesehatan umumnya tidak menanggung pemeriksaan untuk program hamil seperti cek sperma lengkap, tes hormon wanita, atau prosedur fertilitas. Layanan BPJS lebih fokus pada perawatan ibu hamil, persalinan, dan antenatal care.
BPJS dapat menanggung pemeriksaan dasar seperti tes darah atau urine jika termasuk indikasi medis (misalnya anemia atau infeksi) dan dilakukan di fasilitas BPJS (Puskesmas/FKTP). Namun tes kesuburan khusus umumnya tidak dicover dan akan menjadi biaya pribadi jika dilakukan di luar skrining dasar.
Syarat BPJS untuk menanggung layanan:
- Pasien menggunakan BPJS aktif dan datang ke FKTP alias fasilitas kesehatan tingkat pertama (puskesmas, klinik).
- Tes yang dilakukan hanya jika dokter menyarankan secara medis.
- Untuk tes lanjutan, perlu surat rujukan resmi dari FKTP.
- BPJS menanggung pemeriksaan kehamilan dan USG pada ibu hamil, tetapi bukan tes kesuburan prakehamilan (seperti hormon atau sperma).
Artikel Lainnya: Tes Ovulasi: Cara Pakai dan Waktu Terbaik untuk Hasil Akurat
Alternatif Jika Layanan Tidak Tersedia di Puskesmas
Jika puskesmas di wilayah Mama tidak menyediakan tes kesuburan dasar yang memadai, berikut alternatif yang bisa dipertimbangkan:
- Klinik bersalin atau klinik fertilitas: Banyak menyediakan paket tes kesuburan lengkap baik pria maupun wanita. Biaya biasanya mulai dari Rp1,5 juta hingga Rp4 juta tergantung lokasi dan jenis tes.
- Laboratorium klinik swasta: Menyediakan tes hormon wanita, analisis sperma, dan pemeriksaan darah lengkap dengan biaya sekitar Rp460 ribu hingga Rp730 ribu per tes.
- Rumah sakit umum atau swasta: Banyak rumah sakit yang menyediakan paket lengkap cek kesuburan, termasuk analysis sperma, USG transvaginal, HSG, dan konsultasi dokter kandungan. Kisaran biaya antara ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Jika kondisi finansial menjadi kendala, Mama dapat mencoba mencari klinik fertilitas sosial, CSR rumah sakit negeri, atau program bantuan lokal yang terkadang menyelenggarakan skrining program kehamilan dengan subsidi.
Coba juga untuk mencari informasi terkait tes kesuburan dengan bergabung ke komunitas HalloBumil di WhatsApp. Jangan lupa untuk join webinar kesehatan seputar kehamilan di halaman event HalloBumil.
Yuk, langsung download aplikasi HalloBumil lewat PlayStore atau AppStore sekarang dan akses kalkulator masa subur untuk menghitung masa subur Mama dengan cara yang praktis.