Ciri Infeksi Jahitan Pasca Melahirkan Normal, Waspada ya Ma!
:strip_icc():format(webp)/hb-article/25FjbmhdmnKCAX2CbSHd0/original/m3jnmudqkthpyvknpqx2sjuuimz686v5.png)
Setelah perjuangan panjang melahirkan buah hati, tubuh Mama memerlukan waktu untuk pulih, terutama di area perineum yang dijahit akibat robekan atau episiotomi.
Dalam masa pemulihan ini, penting bagi Nama untuk memperhatikan kondisi luka agar tidak terjadi infeksi.
Meski sebagian besar luka jahitan akan sembuh dengan baik, ada kalanya muncul tanda-tanda infeksi yang perlu diwaspadai.
Mengenali ciri infeksi jahitan pasca melahirkan normal sejak awal bisa membantu mencegah komplikasi dan mempercepat proses penyembuhan.
Ciri-Ciri Infeksi Jahitan Pasca Melahirkan Normal yang Wajib Diwaspadai
Berikut adalah gejala atau tanda yang menunjuk bahwa jahitan perineum Mama bisa jadi mengalami infeksi:
1. Kemerahan dan pembengkakan berlebihan
Salah satu gejala infeksi pasca melahirkanyang paling sering muncul adalah daerah sekitar jahitan mengalami kemerahan yang semakin melebar dan pembengkakan (edema) yang tidak kunjung membaik.
Warna kulit bisa tampak merah tua dan terasa hangat bila disentuh. Dalam kondisi normal, sedikit kemerahan setelah jahitan adalah wajar, tetapi bila terus meluas atau makin gelap dan luka jahitan melahirkan bengkak, ini patut dicurigai.
2. Nyeri hebat yang tidak mereda
Nyeri di area jahitan adalah hal yang umum di hari-hari awal setelah melahirkan, tetapi bila rasa sakit bertambah parah, tidak membaik meskipun telah diberi obat pereda nyeri ringan, atau terasa seperti tertarik, terbakar, atau menusuk dalam, ini bisa menjadi gejala infeksi pasca melahirkan.
Pada infeksi episiotomi, biasanya muncul nyeri yang semakin hebat, melebihi yang diharapkan dari luka jahitan biasa.
3. Keluarnya nanah atau cairan berbau busuk
Keluar cairan dari luka jahitan perineum setelah melahirkan, terutama jika berwarna kuning kehijauan, putih keruh, atau bercampur darah, dan memiliki bau tidak sedap merupakan tanda klasik infeksi.
Nanah atau cairan purulen menunjukkan adanya aktivitas kuman di dalam jaringan jahitan. Jika cairan ini terus keluar atau makin banyak, jangan dianggap normal.
4. Demam tinggi
Demam (biasanya di atas 38 °C) yang muncul setelah melahirkan bisa menunjukkan bahwa tubuh sedang melawan infeksi.
Meski demam setelah melahirkan normal, namun bila demam terjadi lebih dari 24 jam atau terus-menerus dalam beberapa hari pasca lahir, ini bisa menjadi tanda bahaya infeksi.
5. Luka terbuka atau robek kembali
Dalam kasus infeksi yang cukup berat atau bila jahitan tidak kuat, jahitan luka bisa terlepas atau bahkan terbuka kembali (dehiscence).
Mama mungkin melihat jahitan yang longgar, luka yang terbuka sebagian, atau robekan baru. Kondisi ini biasanya disertai rasa sakit dan keluarnya cairan dari luka.
Artikel Lainnya: Perawatan Selama Masa Nifas
Penyebab Umum Infeksi Jahitan
Setelah memahami ciri-ciri infeksi pada luka jahitan, penting juga untuk mengetahui apa yang sebenarnya menyebabkan kondisi ini terjadi. Berikut beberapa faktornya:
1. Kebersihan yang kurang
Area perineum adalah lokasi yang lembap dan dekat dengan saluran kemih serta anus, tempat di mana bakteri mudah berkembang.
Jika kebersihan tidak dijaga, misalnya jarang dibersihkan, tidak rutin mengganti pembalut nifas, atau menyentuh luka dengan tangan kotor, bakteri akan punya celah masuk ke jahitan.
2. Trauma berlebihan pada area luka
Luka jahitan yang terlalu tegang, jahitan yang kurang ideal, atau tekanan berlebih dari aktivitas bisa memperlemah jahitan dan menyebabkan kerusakan jahitan, sehingga kuman dapat masuk. Selain itu, luka robek derajat tinggi (derajat 3–4) memiliki risiko lebih tinggi infeksi.
3. Faktor risiko individual
Terdapat beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko infeksi jahitan, seperti:
- Sistem imun yang lemah, akibat misalnya anemia atau malnutrisi.
 - Kondisi medis seperti diabetes.
 - Berat badan berlebih (BMI tinggi).
 - Riwayat infeksi perineum sebelumnya.
 - Persalinan lama, robekan besar atau episiotomi.
 - Proses persalinan dengan intervensi, misalnya episiotomi atau forceps.
 
Dengan mengenali penyebab umumnya, Mama bisa lebih waspada dan melakukan langkah pencegahan sejak dini agar perawatan luka jahitan melahirkan normal berjalan optimal dan terhindar dari komplikasi.
Risiko Komplikasi Jika Infeksi Tidak Ditangani
Jika infeksi jahitan pasca melahirkan normal dibiarkan tanpa penanganan, risiko komplikasi berikut dapat mengakibatkan:
- Penyebaran infeksi ke jaringan sekitar (cellulitis) atau abses di area perineum.
 - Kerusakan jaringan di sekitar otot, bahkan ke sphincter anus.
 - Luka yang gagal sembuh (non-healing wound) atau jahitan yang kembali robek.
 - Nyeri kronis, kesulitan buang air kecil, buang air besar, atau gangguan fungsi seksual.
 - Dalam kasus ekstrem, infeksi bisa masuk ke aliran darah (sepsis).
 - Waktu pemulihan yang jauh lebih lama, dan beban psikologis bagi Mama.
 
Artikel Lainnya: Penyebab Perut Mama Hitam Setelah Melahirkan & Cara Mengatasinya
Cara Merawat Jahitan Pasca Melahirkan Agar Cepat Pulih dan Tidak Infeksi
Banyak Mama baru penasaran kapan luka jahitan kering setelah melahirkan normal, umumnya proses ini berlangsung dalam 1–3 minggu, tergantung kondisi tubuh dan cara perawatan yang dilakukan setiap hari.
Berikut langkah-langkah praktis dan aman untuk perawatan luka jahitan melahirkan normal agar infeksi bisa dicegah:
1. Jaga kebersihan area perineum
- Cuci tangan dulu sebelum dan setelah menyentuh area luka.
 - Setelah buang air besar atau kecil, bersihkan area dengan air hangat mengalir, Mama bisa menggunakan semprotan atau botol, lalu tepuk-tepuk lembut dengan tissue atau handuk bersih.
 - Hindari sabun yang keras atau beraroma kuat di area luka.
 - Setelah mandi, pastikan daerah jahitan benar-benar kering dengan menepuk lembut menggunakan handuk bersih.
 
2. Ganti pembalut secara teratur
- Gunakan pembalut khusus nifas yang menyerap banyak.
 - Ganti pembalut setiap beberapa jam atau bila basah.
 - Hindari pembalut yang terlalu besar atau terlalu ketat sehingga menekan luka.
 - Saat mengganti, buka jahitan perlahan agar tidak menarik jahitan lama.
 
3. Hindari tekanan berlebih pada luka
- Hindari duduk di permukaan keras. Mama bisa menggunakan bantal donat atau alas empuk.
 - Jangan mengejan keras saat buang air besar, konsumsi serat dan cukupi cairan agar BAB tidak keras.
 - Hindari mengangkat beban berat selama beberapa minggu.
 - Lakukan senam dasar ringan, misalnya senam panggul yang sesuai dengan instruksi bidan atau dokter agar tidak menarik jahitan.
 
4. Konsumsi nutrisi yang mendukung penyembuhan
- Pastikan asupan protein cukup dengan mengonsumsi telur, ikan, daging ayam tanpa lemak, dan kacang-kacangan.
 - Penuhi asupan vitamin C, misalnya buah jeruk, jambu, dan vitamin A.
 - Konsumsi mineral penting seperti seng (zinc).
 - Minum air putih cukup untuk menjaga hidrasi.
 - Bila memungkinkan, ibu menyusui juga harus menjaga asupan gizi agar pemulihan cepat.
 
Artikel Lainnya: Cara Merawat Luka Operasi Caesar agar Cepat Sembuh
Kapan Harus Segera Periksa ke Dokter atau Bidan?
Meskipun sebagian besar luka jahitan perineum bisa sembuh dengan baik dalam beberapa minggu, ada kalanya kondisi tertentu memerlukan perhatian medis segera.
Mama harus segera memeriksakan diri jika mengalami salah satu atau lebih dari hal berikut:
- Ciri-ciri infeksi seperti demam tinggi (>38 °C) yang berlangsung beberapa jam atau terus naik.
 - Nyeri parah yang tidak tertahan dan tidak membaik dengan obat biasa.
 - Keluarnya nanah atau cairan berbau busuk dari luka.
 - Warna kemerahan yang melebar, pembengkakan besar, atau adanya garis merah (red streaks).
 - Jahitan yang terbuka atau robek kembali.
 - Mama merasa tubuh sedang tidak enak (malaise) atau menggigil.
 - Luka jahitan tidak menunjukkan tanda-tanda pemulihan, misalnya tetap basah, tidak mengering dalam waktu wajar.
 
Jangan menunggu terlalu lama. Dokter akan memeriksa luka, mungkin mengambil swab, dan meresepkan antibiotik atau tindakan perawatan lanjut sesuai kondisi.
Masa pemulihan setelah melahirkan memang membutuhkan kesabaran dan perhatian ekstra, terutama dalam menjaga kebersihan serta kesehatan luka jahitan.
Agar Mama tidak melewatkan informasi penting seputar perawatan pascapersalinan, yuk download aplikasi hallobumil untuk mendapatkan panduan harian dan pengingat seputar masa nifas.
Mama juga bisa gabung ke komunitas hallobumil untuk berbagi pengalaman dan mendapatkan dukungan dari sesama Mama baru.
Selain itu, jangan lewatkan kesempatan ikut event hallobumil agar Mama bisa belajar langsung mengenai cara mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan luka.






:strip_icc():format(webp)/hb-article/o7jCGocZocavUFWpZEDx4/original/349apakah-asi-mama-cukup-untuk-si-kecil-by-buritora-shutterstock.jpg)
:strip_icc():format(webp)/hb-article/r4I9cSAfdyIP6TxoGimD3/original/350peran-ayah-saat-ibu-berisitirahat-pasca-melahirkan-by-paulaphoto-shutterstock.jpg)
:strip_icc():format(webp)/hb-article/j90O2i5oTBWo6UpkmCHAh/original/346bagaimana-mengetahui-apakah-bayi-cukup-asi-by-atstock-productions-shutterstock.jpg)
