Cara Memilih Susu Soya yang Tepat untuk Anak Alergi Susu Sapi
:strip_icc():format(webp)/hb-article/asJQ7QRStP1tKX9-0vzkl/original/jwtdd0vgpx2szvp7zp3pg5wiovbww7if.png)
Saat si Kecil mengalami alergi susu sapi, tentu Mama ingin segera mencari alternatif yang aman namun tetap bergizi. Salah satu pilihan yang umum dipertimbangkan adalah susu soya atau susu kedelai. Namun, apakah semua jenis susu soya aman untuk bayi dan balita? Bagaimana cara memilih susu soya yang baik untuk anak? Dan apa saja hal yang perlu Mama perhatikan sebelum memberikannya pada anak? Yuk, kita bahas bersama dalam panduan berikut ini.
Artikel lainnya: Alergi pada Bayi, Pahami Penyebab dan Cara Mengobatinya
Apa Itu Susu Soya?
Susu soya atau susu kedelai adalah minuman berbahan dasar kacang kedelai yang diolah dan disaring sehingga menghasilkan cairan berwarna putih kekuningan yang mirip dengan susu sapi. Susu ini secara alami bebas laktosa dan kolesterol, serta mengandung protein nabati, lemak sehat, dan sejumlah vitamin serta mineral.
Susu soya sering digunakan sebagai alternatif bagi anak-anak yang tidak bisa mengonsumsi susu sapi, baik karena alergi, intoleransi laktosa, atau alasan pola makan tertentu seperti vegetarian atau vegan. Beberapa produk susu soya juga sudah diperkaya (difortifikasi) dengan nutrisi penting seperti kalsium, vitamin D, B12, dan zat besi untuk mendukung pertumbuhan anak.
Cara Memilih Susu Soya untuk Anak Alergi Susu Sapi
Memilih susu soya terbaik untuk anak tidak bisa dilakukan sembarangan. Berikut beberapa hal penting yang perlu Mama perhatikan:
1. Pilih susu soya yang difortifikasi
Pastikan susu soya yang Mama pilih sudah diperkaya (fortifikasi) dengan kalsium dan vitamin D. Ini penting agar kebutuhan nutrisi anak tetap terpenuhi, terutama bila ia tidak bisa mengonsumsi susu sapi yang menjadi sumber utama kedua zat ini.
2. Perhatikan kandungan gula dan pemanis tambahan
Salah satu kriteria susu soya sehat dan baik untuk anak ialah susu soya yang bebas gula tambahan atau pemanis buatan. Bacalah label dengan saksama untuk memastikan bahwa produk yang dipilih tidak mengandung bahan-bahan yang tidak dibutuhkan oleh anak.
3. Periksa kandungan proteinnya
Susu kedelai anak yang baik biasanya mengandung sekitar 7 gram protein per gelas, mirip dengan kandungan protein pada susu sapi. Protein sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
4. Pertimbangkan produk organik atau Non-GMO
Jika memungkinkan, pilih susu soya organik atau yang memiliki label non-GMO. Produk ini cenderung lebih minim paparan pestisida dan bahan kimia lain yang mungkin tidak cocok untuk sistem pencernaan anak yang masih berkembang.
5. Cek label nutrisi secara keseluruhan
Selain kalsium dan vitamin D, Mama juga sebaiknya memilih susu yang mengandung vitamin A, B12, folat, dan zat besi, terutama untuk anak yang sedang berada di fase pertumbuhan aktif.
Artikel lainnya: Mengenal Alergi Makanan pada Si Kecil
Manfaat Susu Soya untuk Bayi dan Balita
Susu soya dapat memberikan berbagai manfaat nutrisi bagi anak yang tidak bisa minum susu sapi. Beberapa manfaat susu soya untuk si Kecil antara lain:
1. Kaya akan protein nabati
Susu soya mengandung protein nabati berkualitas tinggi, terutama dari isolat protein kedelai (soy protein isolate/SPI), yaitu bentuk protein yang telah dimurnikan dari lemak dan karbohidrat, sehingga kandungan proteinnya bisa mencapai sekitar 90%. Protein ini penting untuk membantu membangun dan memperbaiki otot serta jaringan tubuh anak selama masa pertumbuhan.
2. Bebas laktosa dan kolesterol
Karena tidak mengandung laktosa, susu soya cocok untuk anak yang mengalami intoleransi laktosa. Susu ini juga bebas kolesterol, sehingga lebih ramah bagi sistem metabolisme anak.
3. Mengandung lemak sehat dan serat
Beberapa jenis susu soya mengandung lemak sehat serta serat yang baik untuk pencernaan anak. Ini dapat membantu menjaga berat badan ideal dan mendukung kesehatan saluran cerna.
4. Pilihan tepat untuk anak dengan pola makan vegan
Bagi Mama yang menerapkan pola makan berbasis nabati atau memiliki anak dengan kondisi khusus seperti galaktosemia, susu soya bisa menjadi pengganti susu sapi yang aman dan bernutrisi.
Artikel lainnya: Drama Si Kecil Susah Makan, Ini Penyebabnya yang Wajib Mama Tau!
Sumber Vitamin dan Mineral Penting
Bila difortifikasi dengan baik, susu soya bisa menjadi sumber kalsium, vitamin D, B12, dan zat besi yang sangat dibutuhkan dalam masa tumbuh kembang anak.
Aturan Memberi Susu Soya pada Bayi
Meski susu soya memiliki banyak manfaat, pemberiannya tetap perlu memperhatikan usia dan kondisi kesehatan anak. Berikut panduan berdasarkan usia:
1. Bayi usia 0–6 bulan
Pada usia ini, ASI tetap menjadi pilihan terbaik. Susu formula berbahan dasar soya tidak direkomendasikan, kecuali dalam kasus tertentu seperti alergi berat terhadap susu sapi dan galaktosemia, dan itu pun harus atas saran dokter.
2. Bayi usia 6–12 bulan
Jika si Kecil menunjukkan toleransi terhadap soya dan disarankan oleh dokter, Mama dapat memilih susu soya bayi yang sudah difortifikasi. Pastikan jenis formula tersebut aman untuk usia ini dan memiliki izin edar dari lembaga berwenang.
3. Anak usia di atas 12 bulan
Di usia ini, anak sudah bisa mulai mengonsumsi susu soya biasa (bukan formula), selama produk tersebut sudah diperkaya dengan kalsium dan vitamin D. Tetap batasi konsumsi susu sekitar 400 hingga 480 ml (1 ⅔ hingga 2 cup) per hari agar anak tetap mendapatkan asupan makanan lain yang seimbang.
Artikel lainnya: Porsi Susu dan Makan di Usia 12 Bulan
Apa yang Harus Mama Waspadai?
Meski susu soya terlihat sebagai alternatif yang aman, ada beberapa hal yang perlu Mama waspadai sebelum memberikannya pada si Kecil:
1. Risiko alergi silang
Beberapa anak yang alergi susu sapi juga dapat mengalami reaksi terhadap protein soya. Oleh karena itu, sebaiknya Mama mencoba sedikit terlebih dahulu dan memantau reaksi anak, atau berkonsultasi lebih dulu dengan dokter.
2. Kandungan fitoestrogen
Soya mengandung isoflavon, senyawa yang menyerupai hormon estrogen. Meski penelitian belum menunjukkan efek buruk jangka panjang, tetap bijaklah dalam pemberiannya, terutama pada bayi dan balita.
3. Kadar aluminium yang lebih tinggi
Beberapa susu soya formula untuk bayi dan balita diketahui mengandung kadar aluminium yang lebih tinggi dibandingkan susu sapi. Ini bisa menjadi perhatian khusus terutama untuk bayi prematur atau dengan gangguan fungsi ginjal.
4. Pengaruh fitat terhadap penyerapan nutrisi
Fitat yang terdapat dalam soya dapat menghambat penyerapan mineral seperti kalsium dan zat besi. Karena itu, penting memilih susu soya yang sudah difortifikasi untuk mengimbangi potensi kekurangan ini.
5. Konsumsi berlebihan
Walaupun bergizi, susu soya tidak boleh menjadi satu-satunya sumber makanan anak. Konsumsi yang terlalu banyak bisa menyebabkan anak kenyang dan mengurangi selera makan terhadap makanan padat yang seharusnya menjadi sumber nutrisi utama.
Memilih susu pengganti susu sapi memang memerlukan perhatian khusus, terutama untuk anak yang memiliki alergi atau kondisi medis tertentu. Susu ini bisa menjadi pilihan yang aman dan bergizi jika dipilih dan diberikan dengan bijak, apalagi susu soya tanpa gula, karena lebih sehat.
Ingin tahu lebih banyak seputar nutrisi anak dengan alergi susu sapi? Gabung dengan komunitas Hallobumil dan jangan lewatkan juga berbagai event dan webinar seputar kesehatan anak yang bisa Mama ikuti langsung dari aplikasi. unduh aplikasinya sekarang untuk mendapatkan tips, edukasi, serta dukungan dari sesama Mama yang sedang mendampingi si Kecil tumbuh sehat dengan susu soya dan alternatif lainnya.