Pembersih Kewanitaan untuk Bumil, Amankah? Ini Penjelasannya!
:strip_icc():format(webp)/hb-article/gUzCwNaD_icHik231SX1n/original/rt3grua20pjmwsvfvu29oa8srajwutbj.png)
Selama kehamilan, Mama mungkin merasa area kewanitaan jadi lebih lembap atau sering tidak nyaman karena pengaruh hormon. Kondisi ini sering membuat Mama bertanya-tanya, apakah penggunaan pembersih kewanitaan yang aman untuk bumil benar-benar diperlukan? Supaya tidak ragu, yuk simak penjelasan lengkapnya di artikel ini.
Artikel Lainnya: Cara Menjaga Kebersihan Vagina
Kenapa Keputihan Meningkat Saat Hamil?
Mama mungkin menyadari bahwa jumlah keputihan saat hamil terasa lebih banyak dibandingkan sebelumnya. Hal ini wajar terjadi karena adanya perubahan hormon, terutama hormon estrogen, serta peningkatan aliran darah menuju area leher rahim atau serviks. Kondisi tersebut merangsang selaput lendir di vagina untuk memproduksi cairan lebih banyak.
Faktanya, keputihan ekstra ini memiliki manfaat penting. Cairan tersebut membantu mengeluarkan sel-sel mati dari dinding vagina, menjaga keseimbangan bakteri baik, serta melindungi area kewanitaan dari risiko infeksi. Dengan kata lain, keputihan pada ibu hamil sebenarnya merupakan cara alami tubuh menjaga kebersihan dan kesehatan organ intim Mama.
Keputihan normal biasanya berwarna bening atau putih susu, bertekstur encer, serta tidak berbau menyengat. Namun, Mama perlu lebih waspada jika keputihan berubah warna menjadi kuning atau kehijauan, berbau tidak sedap, atau disertai rasa gatal dan kemerahan. Kondisi tersebut bisa menandakan adanya infeksi jamur atau bahkan infeksi menular seksual.
Selain itu, menjelang akhir kehamilan, keputihan bisa saja bercampur dengan lendir kental berwarna sedikit merah muda. Kondisi ini dikenal sebagai show, tanda bahwa tubuh Mama sedang bersiap untuk proses persalinan. Jadi, memahami pola keputihan sangat membantu Mama untuk membedakan mana yang normal dan mana yang perlu perhatian khusus.
Artikel Lainnya: Perbedaan Keputihan Mau Haid dan Hamil
Apakah Ibu Hamil Boleh Menggunakan Pembersih Kewanitaan?
Secara umum, penggunaan pembersih kewanitaan saat hamil sebenarnya tidak disarankan, Mama. Hal ini karena Miss V sudah memiliki mekanisme alami untuk menjaga kebersihan melalui cairan dan lendir yang diproduksi setiap hari.
Cairan tersebut membantu menjaga kelembapan, melindungi dari bakteri, sekaligus mencegah infeksi. Jadi, pembersih kewanitaan yang aman untuk bumil sebenarnya bukanlah kebutuhan utama, melainkan pilihan tambahan yang sebaiknya digunakan dengan sangat bijak dan terbatas pada area luar saja.
Risiko di Balik Penggunaan Sabun Kewanitaan
Meski banyak produk yang mengklaim dapat menjaga kesehatan organ intim, Mama perlu memahami potensi bahaya sabun kewanitaan karena tidak semua aman digunakan. Beberapa jenis sabun, termasuk sabun sirih untuk ibu hamil, sering dipasarkan dengan manfaat menjaga kesegaran area kewanitaan.
Namun, penggunaan jangka panjang bisa mengganggu keseimbangan flora alami vagina, menyebabkan iritasi, hingga meningkatkan risiko infeksi. Hal yang sama juga berlaku pada merek populer seperti Lactacyd untuk bumil. Meski ada varian dengan formulasi lembut, tetap saja tidak disarankan dipakai setiap hari. Menurut ahli, terlalu sering menggunakan pembersih justru bisa menimbulkan efek samping berupa kekeringan, gatal, atau ketidakseimbangan pH.
Kriteria Memilih Produk Jika Benar-benar Dibutuhkan
Kalau Mama tetap ingin memakai pembersih kewanitaan, ada beberapa hal penting yang sebaiknya diperhatikan. Yuk, baca ulasan di bawah ini agar Mama bisa memilih pembersih kewanitaan yang aman untuk bumil dengan lebih bijak.
1. Perhatikan pH produk
Pilih pembersih dengan pH sekitar 4–5 agar tidak mengganggu keseimbangan alami Miss V. pH yang sesuai membantu menjaga bakteri baik tetap bekerja melindungi area kewanitaan Mama.
2. Hindari bahan kimia keras
Produk dengan kandungan pewangi, alkohol, atau paraben bisa memicu iritasi dan mengganggu kelembapan alami. Lebih aman memilih pembersih kewanitaan yang lembut dan minim bahan tambahan.
3. Pastikan label aman untuk ibu hamil
Tidak semua produk cocok digunakan oleh bumil, jadi selalu cek label keamanan pada kemasan. Dengan begitu, Mama bisa lebih tenang saat menggunakannya sesekali.
4. Gunakan hanya untuk area luar
Pembersih kewanitaan sebaiknya dipakai di bagian luar vulva saja, bukan untuk membersihkan bagian dalam vagina. Hal ini penting agar flora alami Miss V tidak terganggu.
5. Batasi frekuensi pemakaian
Meski sudah memilih pembersih kewanitaan yang aman untuk ibu hamil, penggunaannya tetap tidak boleh terlalu sering. Mama bisa mengandalkan air bersih untuk menjaga kebersihan miss V sehari-hari saat hamil.
Artikel Lainnya: Infeksi Vagina Saat Hamil, Berbahayakah?
Cara Membersihkan Area Intim yang Aman
Selain memahami perubahan tubuh selama hamil, penting juga bagi Mama untuk tahu cara menjaga kebersihan miss V saat hamil. Langkah sederhana ini bisa membantu mencegah rasa tidak nyaman sekaligus menurunkan risiko keputihan pada ibu hamil. Yuk, simak caranya di bawah ini.
1. Basuh dengan air mengalir
Membersihkan area intim sebaiknya menggunakan air bersih yang mengalir, bukan air yang ditampung. Hal ini membantu mencegah kuman atau bakteri menempel kembali pada area kewanitaan.
2. Basuh vagina dari bagian depan ke belakang
Saat membasuh, lakukan dari arah depan ke belakang untuk menghindari perpindahan bakteri dari anus ke vagina. Cara ini penting agar Mama terhindar dari infeksi saluran kemih selama kehamilan.
3. Keringkan dengan lembut
Setelah dibersihkan, keringkan area miss V menggunakan handuk lembut atau tisu. Langkah ini membantu mengurangi kelembapan yang bisa memicu keputihan saat hamil menjadi lebih parah.
4. Ganti celana dalam secara rutin
Gunakan celana dalam berbahan katun yang mudah menyerap keringat dan pastikan diganti setiap hari, atau bahkan lebih sering untuk memastikan kebersihannya. Kebiasaan ini membuat area intim tidak lembap dan sehat.
5. Perhatikan tanda keputihan
Keputihan saat hamil umumnya normal, tetapi perlu waspada bila warnanya berubah, berbau tidak sedap, atau disertai rasa gatal. Jika muncul tanda tersebut, Mama sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter kandungan.
Secara keseluruhan, penggunaan pembersih kewanitaan saat hamil sebenarnya tidak disarankan karena Miss V sudah memiliki cara alami untuk menjaga kebersihannya. Jika Mama tetap ingin menggunakan, pilihlah pembersih kewanitaan yang aman untuk bumil dan gunakan hanya pada area luar dengan frekuensi secukupnya.
Hal yang lebih penting adalah menjaga kebersihan dengan cara sederhana, seperti rutin membasuh dengan air mengalir dan memakai pakaian dalam yang nyaman. Dengan begitu, kesehatan area kewanitaan tetap terjaga tanpa perlu perawatan berlebihan.
Supaya Mama bisa dapat lebih banyak informasi seputar kehamilan, ayo gabung dengan komunitas Hallobumil dan unduh aplikasinya sekarang. Mama juga bisa bertukar cerita, dapat berbagai tips bermanfaat, hingga ikut event Hallobumil yang seru bersama ribuan Mama lainnya!