Artikel/Kehamilan/ Jangan Salah Pilih Bahan Skincare Berbahaya Untuk Ibu Hamil

Jangan Salah Pilih! Bahan Skincare Berbahaya untuk Ibu Hamil

Diterbitkan pada 15 November 2024
Bagikan
Facebook
Twitter
WA
Beberapa ibu hamil mungkin mengalami masalah kulit seperti kulit kering atau berjerawat. Untuk mengatasinya, skincare bisa jadi solusi. Namun, sebelum menggunakannya, Mama perlu tahu beberapa bahan dalam skincare yang sebaiknya dihindari selama kehamilan. Yuk, simak informasi lengkapnya di sini!
jangan-salah-pilih-bahan-skincare-berbahaya-untuk-ibu-hamil

Berikut beberapa kandungan skincare yang perlu dihindari:

1.Retinoid

Merupakan turunan dari vitamin A, sering ditemukan dalam produk anti-aging dan perawatan jerawat. Namun, penggunaan retinoid selama kehamilan sangat berisiko karena dapat menyebabkan cacat lahir serius, seperti masalah pada sistem saraf dan organ utama janin. Beberapa produk seperti tretinoin, isotretinoin, dan adapalene mengandung retinoid yang sebaiknya dihindari.

2.Asam Salisilat

Sering digunakan dalam produk perawatan jerawat karena kemampuannya untuk mengangkat sel kulit mati. Namun, dalam dosis tinggi, bahan ini bisa berisiko bagi kehamilan, seperti meningkatkan kemungkinan pendarahan dan gangguan perkembangan janin. Produk seperti pembersih wajah, toner, dan exfoliant sering mengandung asam salisilat, jadi sebaiknya dihindari selama hamil.

3.Hydroquinone

Sering digunakan untuk mengatasi hiperpigmentasi, melasma, dan bintik penuaan dengan mengurangi produksi melanin. Namun, bahan ini sebaiknya dihindari selama kehamilan karena bisa diserap ke dalam tubuh dalam jumlah yang cukup tinggi, sekitar 35–45%. Sebaiknya Mama berhati-hati dan menghindari produk yang mengandung hydroquinone, seperti krim pemutih atau serum pencerah kulit.

4.Phthalates

Bahan kimia yang sering digunakan dalam produk kecantikan dan perawatan pribadi, seperti parfum, hairspray, dan losion, untuk meningkatkan kelembutan. Namun, paparan phthalates selama kehamilan bisa mengganggu hormon dan mempengaruhi perkembangan janin, terutama pada sistem reproduksi. Selain itu, penggunaan phthalates juga dapat meningkatkan risiko gangguan perkembangan motorik pada anak, seperti kesulitan dalam memahami bahasa atau bergerak.

5.Paraben

Sering ditemukan dalam produk skincare seperti krim pelembab, losion, dan produk rambut (terkadang tertera sebagai methylparaben, propylparaben, atau butylparaben) adalah pengawet yang digunakan untuk memperpanjang usia simpan produk. Hal ini berisiko menyebabkan masalah persalinan, seperti kelahiran prematur, bayi dengan berat badan rendah, atau masalah perkembangan lainnya, termasuk dermatitis atopik pada bayi.

6.Formaldehyde dan Formaldehyde Releasers

Sering ditemukan dalam produk skincare dan perawatan rambut, seperti nail polish dan perawatan keratin. Meskipun berfungsi sebagai pengawet, paparan formaldehyde selama kehamilan bisa meningkatkan risiko keguguran, masalah pernapasan, dan iritasi kulit. Selain itu, formaldehyde juga dikenal sebagai karsinogen, yang berarti dapat berbahaya bagi kesehatan.

7.Sunscreen / Tabir Surya

Tidak semua sunscreen berbahaya untuk ibu hamil, namun ada beberapa bahan yang sebaiknya dihindari, seperti avobenzone, oxybenzone, dan homosalate. Oxybenzone, misalnya, dapat menembus kulit dan masuk ke aliran darah, yang berisiko mengganggu hormon dan mempengaruhi perkembangan janin. Jadi, Mama sebaiknya memilih sunscreen yang mengandung titanium dioxide atau zinc oxide, yang lebih aman dan umumnya ditemukan dalam sunscreen mineral atau physical sunscreen.

8.Toluene

Bahan kimia yang biasa ditemukan dalam produk kecantikan seperti cat kuku, karena memberi hasil halus dan mengkilap. Namun, paparan toluene selama kehamilan bisa berbahaya karena dapat berdampak buruk pada sistem saraf dan perkembangan janin, termasuk meningkatkan risiko cacat lahir. Jadi, Mama sebaiknya menghindari produk seperti nail polish dan nail polish remover yang mengandung toluene

9.Bisphenol A (BPA)

Sering ditemukan dalam kemasan plastik dan beberapa produk skincare. Paparan BPA selama kehamilan bisa berbahaya karena dapat mengganggu sistem hormon dan berisiko menyebabkan masalah perkembangan pada janin, termasuk kelainan pada otak dan sistem saraf. Jadi, Mama sebaiknya menghindari produk dalam kemasan plastik atau botol yang mengandung BPA.

10.Sodium Lauryl Sulfate (SLS)

Sering ditemukan di sabun dan sampo, sodium lauryl sulfate (SLS) juga bisa ada dalam produk perawatan kulit. Jika Mama menggunakan produk yang mengandung SLS, sebaiknya dihentikan selama hamil, karena bisa meningkatkan risiko kelainan bawaan pada janin. Sebagai gantinya, pilihlah produk skincare, sabun mandi, dan sampo yang diformulasikan khusus untuk ibu hamil, dengan bahan alami.

Mama, saat memilih produk skincare selama kehamilan, sangat penting untuk selalu memeriksa label dan memastikan tidak ada bahan berbahaya yang terkandung di dalamnya. Sebaiknya konsultasikan dulu dengan Dokter atau Dermatologis sebelum mencoba produk baru, agar lebih yakin keamanannya. Pilihlah produk yang diformulasikan khusus untuk Ibu Hamil, yang umumnya bebas dari bahan kimia berisiko. Dengan begitu, Mama bisa menjaga kesehatan diri dan janin dengan lebih baik. Yuk Ma, sharing tentang skincare yang aman dan Mama gunakan di kolom komentar yaa!

Baca lewat aplikasi lebih mudah loh, Ma
Dari artikel kehamilan hingga parenting, semua ada di aplikasi Hallo Bumil. Yuk, Download Ma
-1
38
Bagikan
Facebook
Twitter
WA
H

untuk saat ini ga pakai apa apa duluh demi si dede

  • 1
M

Wah harus hati hati juga milih sunscreen ya

  • 0