Faktor-faktor yang Menentukan Jenis Kelamin Bayi
:strip_icc():format(webp)/hb-article/BimFndWX0t0oR6PYrp0ry/original/1690234312001483455830-rubrik-kebidanan-kandunganjenis20kelamin20anak.jpg)
Banyak pasangan yang mempertanyakan tentang kebenaran mitos-mitos mengenai cara mendapatkan jenis kelamin bayi yang sesuai harapan mereka. Jenis kelamin Si Kecil yang dikandung kelak sebenarnya tergantung dari sperma mana yang “menang” dan berhasil membuahi ovum atau sel telur. Jika sperma yang membawa kromosom Y maka akan menghasilkan anak laki-laki, sebaliknya jika kromosom X maka akan menghasilkan anak perempuan.
Sebenarnya faktor apa sajakah yang mempengaruhinya?
1. Waktu berhubungan seks
Waktu berhubungan seks dapat mempengaruhi kromosom mana yang lebih unggul. Sperma yang membawa kromosom Y dapat berenang lebih cepat namun lebih cepat juga mati, berbeda dengan kromosom X yang berenang lebih lambat namun lebih lama matinya.
Jika Mama menginginkan anak laki-laki lakukan sanggama sedekat mungkin dengan waktu terjadinya ovulasi atau tepat 12 jam sebelum dan sesudah ovulasi. Sedangkan jika mengingikan anak perempuan sebaliknya lakukan sanggama tiga hari sebelum ovulasi lalu hentikan dalam 2 hari menjelang ovulasi.
Kemudian sanggama dapat diulang 2 hari setelah ovulasi. Ovulasi merupakan waktu dimana sel telur matang dan dilepaskan oleh indung telur atau lebih dikenal dengan masa subur.
2. Orgasme dan kondisi rahim
Waktu orgasme akan menentukan kondisi rahim Mama. Anak laki-laki diperoleh ketika Mama mencapai orgasme terlebih dahulu baru disusul oleh sang suami. Sedangkan jika menginginkan anak perempuan Mama sebaiknya menghindari orgasme karena akan mengeluarkan sekresi alkalis yang menetralkan asam di rahim.
3. Posisi seks
Knee chest position dimana Papa melakukan penetrasi dari belakang sehingga sperma langsung menuju ke rahim, hal ini akan meningkatkan kemungkinan memiliki anak laki-laki. Sedangkan jika ingin anak perempuan posisi Papa di atas Mama lebih dianjurkan (posisi misionaris). Pada posisi ini sperma tidak langsung menerobos rahim.
4. Frekuensi seks
Frekuensi seks yang sering akan membuat volume dan jumlah sperma permili liter akan menjadi sedikit sehingga sperma yang membawa kromosom Y pun akan semakin sedikit. Sedangkan untuk anak laki-laki sebaiknya melakukan hubungan intim hanya pada saat yang paling dekat dengan ovulasi, dengan jarak waktu beberapa hari sebelumnya untuk meningkatkan jumlah dan kualitas sperma. Menahan diri dari hubungan seksual selama beberapa hari sebelum ovulasi dapat meningkatkan konsentrasi sperma Y, yang memiliki pergerakan lebih cepat untuk mencapai sel telur lebih dahulu.
mau laki laki atau perempuan yg terpenting untuk mama kamu l tampilkan selengkapnya
- 0
Hai Mama, Aamiin ya Ma. Tetap semangat, selalu berikan afirmasi yang positif ya Ma. Semoga Mama dan janin selalu sehat dan diberikan kelancaran sampai proses persalinan ya Ma. :) ^sr
- 0
gman yah bu dokter udah 3 bulan berobat udah 4 x smape di in tampilkan selengkapnya
- 0
Hai Mama, hal ini disebabkan adanya perubahan hormonal selama hamil. Tipsnya: usahakan makan sedikit tapi sering, konsumsi buah, minum air jahe hangat, kunyah permen karet yang bebas gula, dan istirahat yang cukup, hindari makan berbau tajam. :) ^sr
- 0
Hai Mama, Aamiin ya Ma. Tetap semangat, selalu berikan afirmasi yang positif ya Ma. Semoga Mama dan janin selalu sehat dan diberikan kelancaran sampai proses persalinan ya Ma. :) ^sr
- 0
Masyallah mau laki laki atau perempuan aku tetap bersyukur , tampilkan selengkapnya
- 0
Hai Mama, Aamiin ya Ma. Tetap semangat, selalu berikan afirmasi yang positif ya Ma. Semoga Mama dan janin selalu sehat dan diberikan kelancaran sampai proses persalinan ya Ma. :) ^sr
- 0
kenapa saya di usg usia 8minggu masih kantong ya?
Hai Mama, normalnya kantung janin sudah dapat terlihat pada usia kehamilan 4-5 minggu Ma, namun janin sendiri umumnnya baru terlihat secara sempurna pada usia kehamilan 9-12 minggu. Semangat Mama. :) ^sr