Bisakah Mendapatkan Anak Perempuan?

dr. Yudhistira

Anak perempuan terlihat cantik dan menggemaskan sehingga banyak papa dan mama menginginkan anak perempuan. Apa saja tipsnya?

Metode yang banyak dibahas mengenai tips untuk dapat “mengintervensi” jenis kelamin bayi adalah Metode Shettles yang muncul pada tahun 1960-an. Metode tersebut mengasumsikan bahwa sperma kromosom X berenang lebih lambat dan mampu bertahan lebih lama di dalam tubuh Mama dibandingkan sperma kromosom Y. Sperma kromosom X akan menghasilkan janin perempuan bila membuahi sel telur. Berdasarkan asumsi tersebut, bila menginginkan anak perempuan, Shettles menyarankan untuk melakukan hubungan intim 2-3 hari sebelum ovulasi. Hal tersebut menyebabkan sperma kromosom X yang tertinggal di rahim untuk membuahi sel telur. Selain itu, Shettles menyarankan untuk tidak berhubungan intim bila cairan vagina sudah berwarna putih telur bersih karena itu adalah tanda ovulasi. Namun, para ahli melaporkan tidak ada bukti ilmiah yang kuat saat ini bahwa waktu melakukan hubungan intim berhubungan dengan jenis kelamin janin.

Beberapa bukti ilmiah menemukan bahwa stres ekstrim berhubungan dengan janin perempuan. Hal ini mungkin berhubungan dengan sperma berkromosom Y yang lebih rentan atau perubahan hormon. Namun, tentu ini bukan cara yang baik untuk mendapatkan anak perempuan, bukan? Bukti ilmiah yang ada saat ini menunjukkan bahwa wanita yang mengkonsumsi makanan rendah lemak, rendah garam, dan tinggi kalsium lebih tinggi kemungkinannya untuk hamil anak perempuan.

Satu-satunya cara saat ini yang dapat menjamin jenis kelamin janin adalah program bayi tabung. Melalui metode ini, ahli dapat memilih sperma berkromosom X untuk membuahi sel telur. Apapun jenis kelamin Si Kecil Mama nantinya, yang terpenting adalah Si Kecil Mama bisa tumbuh sehat dan cerdas sehingga membanggakan Papa dan Mama.(Y)