Tips Mendapatkan Anak Laki-laki
:strip_icc():format(webp)/hb-article/uo-affkDjtVmEWVSLMq1S/original/6668216005cc1800f79a159.01259085.png)
Banyak pasangan berharap bisa merencanakan jenis kelamin bayi sejak sebelum kehamilan, misalnya menginginkan anak laki-laki. Meski hasilnya tak bisa dijamin 100%, ada beberapa cara yang dipercaya bisa meningkatkan peluang Mama untuk mendapatkan anak laki-laki. Dalam artikel ini, Hallobumil akan bahas tuntas apa saja metode yang biasa digunakan, mulai dari pendekatan medis hingga metode alami. Jangan lupa, semuanya harus dilakukan dengan tetap menjaga kesehatan dan konsultasi dengan dokter, ya Ma!
Artikel lainnya: Tips Mendapatkan Anak Perempuan
Mengapa Jenis Kelamin Bayi Bisa Diatur?
Jenis kelamin bayi ditentukan oleh sperma dari Papa. Sperma membawa kromosom X (untuk bayi perempuan) atau kromosom Y (untuk bayi laki-laki). Sementara itu, sel telur Mama hanya membawa kromosom X. Kalau sperma Y membuahi sel telur, bayi laki-laki akan terbentuk. Tapi karena sperma Y cenderung lebih cepat tapi kurang tahan lama dibanding sperma X, waktu dan kondisi saat berhubungan seksual bisa berpengaruh terhadap peluang memiliki anak laki-laki.
Cara Mendapatkan Anak Laki-laki yang Sering Digunakan
1. Metode Shettles
Metode ini adalah salah satu teknik paling populer untuk memilih jenis kelamin bayi. Berikut prinsip dasarnya:
- Sperma Y (anak laki-laki) lebih cepat berenang, tapi lebih rapuh.
- Sperma X (anak perempuan) lebih lambat, tapi lebih tahan lama.
- Hubungan seksual yang dilakukan lebih dekat dengan waktu ovulasi dipercaya memberi peluang lebih besar pada sperma Y untuk mencapai sel telur lebih dulu.
Tips melakukan metode shettles:
- Gunakan alat tes ovulasi untuk mengetahui waktu ovulasi Mama.
- Lakukan hubungan intim sekitar 12 jam sebelum atau saat ovulasi terjadi.
- Gunakan posisi yang mendukung penetrasi dalam, seperti posisi doggy style atau missionary dengan pinggul Mama ditinggikan, agar sperma bisa diletakkan lebih dekat ke leher rahim.
Meskipun tidak dijamin, keberhasilan metode ini diperkirakan sekitar 75%.
2. Menyesuaikan Pola Makan
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa makanan yang Mama konsumsi sebelum hamil juga bisa memengaruhi pH tubuh. Lingkungan yang lebih basa (alkalin) diyakini lebih mendukung hidup sperma Y. Oleh karena itu, Mama bisa mencoba untuk memperbanyak konsumsi:
- Makanan tinggi kalium: pisang, kentang, bayam
- Makanan tinggi natrium: keju, roti tawar
- Protein tinggi: daging ayam, daging sapi
- Kurangi makanan tinggi kalsium dan magnesium (misalnya susu dan kacang-kacangan)
Catatan: Tidak ada bukti ilmiah yang kuat soal pola makan ini, tapi tetap bisa dicoba dengan pengawasan nutrisi dan dokter, ya Ma.
Artikel lainnya: Jenis Makanan untuk Meningkatkan Peluang Kehamilan
3. Frekuensi dan Posisi Berhubungan
- Frekuensi: Hindari hubungan seksual beberapa hari sebelum ovulasi agar jumlah sperma meningkat, dan lakukan hanya sekali saat mendekati ovulasi.
- Posisi: Penetrasi dalam dipercaya mempercepat perjalanan sperma ke sel telur. Posisi seperti doggy style atau woman on top bisa dicoba.
4. Menggunakan Alat Deteksi Ovulasi
Alat ini sangat penting untuk mengetahui kapan Mama sedang paling subur. Pilihlah hari saat ovulasi terjadi, lalu lakukan hubungan intim di hari tersebut agar sperma Y yang lebih cepat bisa lebih dulu membuahi sel telur.
5. Metode Medis: PGD dan IVF
Jika Mama dan Papa menjalani program bayi tabung (IVF), ada metode preimplantation genetic diagnosis (PGD) yang memungkinkan pemilihan jenis kelamin bayi sebelum embrio ditanam ke rahim. Tapi metode ini:
- Mahal dan hanya dilakukan untuk alasan medis (misalnya untuk mencegah penyakit genetik tertentu).
- Tidak dianjurkan untuk pemilihan jenis kelamin demi preferensi pribadi.
Apakah Ada Jaminan 100%?
Sebagian besar metode alami relatif aman jika dilakukan dengan benar dan dalam pengawasan dokter. Tapi, terlalu fokus pada jenis kelamin bisa menambah tekanan emosional saat menjalani program kehamilan. Semua ini hanya usaha untuk meningkatkan peluang. Yang terpenting, Mama dan Papa tetap sehat secara fisik dan emosional selama program kehamilan.
Artikel lainnya: Persiapan Emosional Ketika Menjalani Program Hamil
Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?
Kalau Mama sudah mencoba program alami tapi belum berhasil juga, atau ingin mendapatkan anak dengan jenis kelamin tertentu karena alasan medis, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis fertilitas. Ada prosedur medis seperti PGD (Preimplantation Genetic Diagnosis) yang dapat membantu menentukan jenis kelamin, tapi ini hanya dilakukan untuk kondisi medis tertentu.
Mendapatkan anak laki-laki secara alami memang tidak bisa dijamin, tapi Mama tetap bisa mencoba metode seperti pengaturan waktu ovulasi, posisi berhubungan, dan pola makan untuk meningkatkan peluang. Jangan lupa, selalu konsultasi dengan tenaga medis jika ada yang ingin Mama pastikan lebih lanjut, ya!
Yuk Ma, pantau tumbuh kembang janin lewat aplikasi Hallobumil, ikuti event seru dan edukatif bersama dokter. Mama juga bisa gabung ke grup WhatsApp Hallobumil sesuai fase Mama mulai dari program hamil, kehamilan trimester 1 sampai 3, hingga grup newborn dan bayi 6 bulan ke atas. Mama juga bisa manfaatkan health tools Kalender Masa Subur biar peluang hamil makin maksimal. Semuanya bisa Mama akses lebih mudah lewat website atau aplikasi Hallobumil!