Apakah Jenis Kelamin Janin Bisa Berubah? Ini Penjelasannya
:strip_icc():format(webp)/hb-article/GKPUiJW901D7UOc3yKlrQ/original/747week-18-apakah-jenis-kelamin-janin-bisa-berubah-ini-penjelasannya-1.jpg)
dr. Venny Beauty
Setelah mengetahui kalau Mama sedang hamil, Mama pasti langsung bertanya-tanya sudah berapa lama umur kehamilan, apakah janin dalam keadaan baik, dan lainnya.
Salah satu hal yang pastinya membuat penasaran adalah apa jenis kelamin dari bayi yang akan lahir nanti.
Walaupun jenis kelamin bayi tidak memengaruhi rasa sayang, mengetahui hal tersebut penting bagi sebagian Mama yang ingin mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan sehari-hari bayi yang akan lahir, seperti pakaian atau mainan.
Lalu, dapatkah Mama mengetahui dengan tepat jenis kelamin janin? Dan, apakah jenis kelamin janin dapat berubah seiring masa kehamilan? Mari kita simak penjelasan berikut.
Kapan Jenis Kelamin Bayi Ditentukan?
Jenis kelamin bayi sudah ditentukan saat pembuahan, ketika sel telur dari ibu bertemu dengan sperma dengan kromosom Y yang akan menghasilkan bayi kelamin laki-laki, atau kromosom X yang menghasilkan anak perempuan.
Embrio atau bakal janin akan berkembang dan membelah tanpa tanda-tanda kelamin sampai sekitar 9 minggu. Setelah 9 minggu, genitalia akan mulai berkembang menjadi penis atau klitoris. Lalu setelah 14 atau 15 minggu, Mama baru dapat melihat dengan lebih jelas alat kelamin luar janin.
Apakah Mama Dapat Mengetahui Jenis Kelamin Janin?
Ya, Mama dapat mengetahui jenis kelamin janin dengan alat ultrasonografi (USG). Pemeriksaan ini dilakukan oleh dokter kandungan yang tujuannya sebenarnya adalah untuk melihat perkembangan dan kesehatan si Kecil.
Pada usia kehamilan 14 minggu, organ genital janin akan berkembang sesuai dengan saat pembuahan terjadi. Saat itu dokter dapat melihat apakah yang berkembang adalah kelamin laki-laki atau perempuan.
Dapatkah Pemeriksaan Jenis Kelamin Janin Salah?
Walaupun pemeriksaan USG dilakukan oleh ahli yang berpengalaman, hasilnya tidak dapat 100 persen akurat.
Hasil USG akan lebih sulit dinilai dalam beberapa keadaan. Misalnya, pada posisi bayi yang sulit diperiksa sehingga area genitalnya tersembunyi, ibu yang terlalu gemuk, kondisi alat pemeriksaan yang tidak memadai, atau waktu pemeriksaan yang terlalu dini.
Namun, dengan perkembangan teknologi, alat USG saat ini sudah mulai beragam. Mulai dari dua dimensi yang merupakan alat USG konvensional dengan hasil hitam putih, hingga tiga dan empat dimensi yang dapat menampilkan bentuk bayi yang lebih jelas di dalam kandungan.
Apakah Jenis Kelamin Janin Bisa Berubah?
Mama mungkin pernah mendengar mitos di dalam masyarakat bahwa dengan mengonsumsi makanan jenis tertentu atau melakukan hal-hal tertentu, dapat mengubah jenis kelamin janin. Mitos-mitos ini tentu saja tidak benar, karena jenis kelamin bayi sudah ditentukan saat pembuahan.
Konsumsi makanan jenis tertentu saja tanpa diimbangi oleh nutrisi dan zat gizi yang lain akan berdampak pada bayi. Hal ini tentunya dapat mengganggu pertumbuhan si Kecil.
Apa pun jenis kelaminnya, Mama pasti sangat menantikan saat-saat kelahiran si Kecil. Oleh karenanya, untuk menjamin perkembangan yang baik dari si Kecil, selalu konsumsi makanan yang bergizi seimbang, hindari stres berlebihan, dan rutin untuk berkonsultasi ke dokter kandungan.
Semoga proses kehamilan Mama lancar hingga persalinan, dan Mama beserta si Kecil sehat selalu, ya!
Alhamdulillah terimakasih informasinya, benar yg beredar di tampilkan selengkapnya
Hai Mama, terima kasih kembali semoga sehat selalu ya. :) ^sr