Artikel/Kehamilan/Pemeriksaan Usg Untuk Mengetahui Jenis Kelamin Bayi

Pemeriksaan USG untuk Mengetahui Jenis Kelamin Bayi

Diterbitkan pada 16 Desember 2020
Bagikan
Facebook
Twitter
WA
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui jenis kelamin bayi. Salah satunya dengan pemeriksaan USG.
pemeriksaan-usg-untuk-mengetahui-jenis-kelamin-bayi

dr. Indira Dewi Iriani

Pada masa kehamilan, salah satu hal yang memberikan kesenangan untuk Mama dan Papa adalah mengetahui jenis kelamin Si Kecil sejak dalam kandungan. Dengan mengetahui jenis kelamin Si Kecil, orang tua bisa memulai ikatan batin dengan Si Kecil, dan bisa mempersiapkan diri untuk menyambut kelahirannya.

Selain itu, ada juga tujuan medis yakni untuk memprediksi ada tidaknya kelainan genetik pada Si Kecil terkait jenis kelamin. Nah, kira-kira kapan waktu yang tepat untuk memeriksa jenis kelamin Si Kecil, dan bagaimana memeriksanya?

Kapan jenis kelamin Si Kecil terbentuk?
Pada awal kehamilan, jenis kelamin Si Kecil belum menunjukkan perbedaan antara laki-laki dengan perempuan. Kemudian mulai usia kehamilan 8 minggu, Si Kecil dengan kromosom Y mulai tumbuh tunas di kelaminnya yang nantinya akan menjadi penis.

Para ahli mengatakan bahwa jenis kelamin mulai bisa dibedakan mulai usia kehamilan 14 minggu, dan akan tampak lebih jelas pada usia 18-20 minggu dengan pemeriksaan USG, bersamaan dengan pemeriksaan rutin kontrol ke Dokter.

Pemeriksaan apa saja yang bisa digunakan untuk mengecek jenis kelamin Si Kecil?
Sebenarnya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memeriksa jenis kelamin Si Kecil. Cara apa yang dipakai tergantung kepada tujuannya. Beberapa di antaranya adalah:

  • Amniosentesis, yaitu tindakan mengambil sampel cairan ketuban. Tingkat keakuratan prosedur ini hampir 100 persen, namun jarang dilakukan karena bersifat invasif dan berisiko tinggi. Prosedur ini mempunyai tujuan medis untuk memastikan ada tidaknya kelainan genetik janin terkait jenis kelamin.
  • Chorionic villus sampling (CVS), yaitu tindakan mengambil sampel jaringan plasenta. Sama seperti amniosentesis, prosedur ini jarang dilakukan karena bersifat invasif dan hanya dikerjakan untuk memastikan ada tidaknya kelainan genetik janin.
  • Non-invasive prenatal testing (NIPT), yaitu prosedur mengambil sampel DNA Si Kecil dari darah Mama. Walaupun tingkat risiko tindakan ini tidak setinggi amniosentesis dan CVS, namun NIPT biasanya dikerjakan bila ada kecurigaan kelainan kongenital janin.
  • Ultrasonography (USG), yaitu prosedur yang lebih rutin dipakai untuk mengetahui jenis kelamin Si Kecil dan berisiko rendah. Prosedur ini menggunakan alat USG, bekerja dengan mengeluarkan frekuensi tertentu suara dan kemudian diinterpretasi ke dalam gambar.

Kesalahan USG dalam memprediksi jenis kelamin Si Kecil
Suatu penelitian menyebutkan bahwa pada 1 dari 100 kasus, jenis kelamin Si Kecil bisa salah diidentifikasi dengan USG setelah usia kehamilan 14 minggu. Kemungkinan terjadinya kesalahan akan meningkat jika bentuk kelamin tidak normal karena adanya kelainan kongenital.

Beberapa hal yang bisa meningkatkan terjadinya kesalahan dalam memprediksi adalah:

  • Pemeriksaan terlalu dini, yaitu dikerjakan pada trimester pertama.
  • Adanya kelainan kongenital pada organ reproduksi Si Kecil, sehingga sulit memprediksi bentuk kelamin.
  • Kelamin Si Kecil tersembunyi, baik karena posisi Si Kecil dan/atau rahim, atau karena kelamin masih terlalu kecil untuk dilihat akibat diperiksa terlalu dini.
  • Pengalaman operator USG. Terkadang, kesalahan terjadi bukan karena teknologi, tetapi karena kurangnya pengalaman orang yang menginterpretasi hasil pemeriksaan USG.

Mitos versus fakta seputar jenis kelamin Si Kecil
Kesalahan dalam memprediksi lebih sering terjadi jika menggunakan metode non-ilmiah. Mitos-mitos yang beredar di masyarakat perlu dibuktikan melalui berbagai penelitian untuk dapat dipercaya sebagai cara untuk memprediksi jenis kelamin Si Kecil. Beberapa mitos tersebut, di antaranya:

  • Morning sickness parah, tanda hamil bayi perempuan.”
    Penelitian mengungkapkan bahwa Mama yang mengalami morning sickness yang sangat parah (hiperemesis gravidarum), maka lebih mungkin mengandung bayi perempuan.
  • “Intuisi Mama bergantung pada pendidikannya.”
    Suatu penelitian menemukan bahwa perempuan yang mengenyam pendidikan selama 12 tahun bisa memprediksi jenis kelamin janin yang dikandungnya dengan tingkat keakuratan 71 persen.
    Sebaliknya, perempuan dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah hanya bisa memprediksi dengan benar 43 persen. Tidak dijelaskan bagaimana tingkat pendidikan memengaruhi intuisi mereka, dan tidak ada penelitian lain yang mendukung.
  • “Kapan Mama mulai hamil bisa dilihat dari kalender kuno, ataupun dengan musim.”
    Tidak ada penelitian yang membuktikan bahwa kalender kuno menjadi prediktor akurat.
    Ada suatu penelitian yang menyebutkan bahwa musim berpengaruh pada jenis kelamin Si Kecil (musim gugur akan lebih mungkin tercipta bayi laki-laki), tapi itu hanyalah satu penelitian kecil dan belum ada penelitian lain yang mendukung.

Selain itu, mitos-mitos lainnya seperti bentuk dan ukuran perut Mama, berat badan Papa, mengidam makanan tertentu, kondisi rambut dan kulit Mama, tidak membuktikan adanya hubungan dengan prediksi jenis kelamin Si Kecil.

Bagaimanapun itu, keputusan untuk mengetahui jenis kelamin Si Kecil bergantung kepada Mama dan Papa sebagai orang tua sang buah hati. Siap atau surprise, tetap happy ya Ma!

 

Baca lewat aplikasi lebih mudah loh, Ma
Dari artikel kehamilan hingga parenting, semua ada di aplikasi Hallo Bumil. Yuk, Download Ma
35
36
Bagikan
Facebook
Twitter
WA
TE

cara agar bayi dapat menunjukan jenis kelamin saat usg gimna

  • 0
YD

dok saya hamil udah 18 minguu kok prut masih kecil apa Norma tampilkan selengkapnya

  • 0
Admin MIMA

Hai Ma, wajar kok Ma, karena bentuk kandungan setiap ibu hamil beda-beda. Selain itu, hal ini disebabkan juga oleh postur tubuh mama sebelum hamil, elastisitas otot perut, posisi janin, berat badan, dan ketebalan kulit bagian perut. :) ^sr

  • 0
Yuli sunarsih

dok kenapa ya 18minggu perut kaya masih kcl dan rata🥲

  • 0
Admin MIMA

Hai Ma, wajar kok Ma, karena bentuk kandungan setiap ibu hamil beda-beda. Selain itu, hal ini disebabkan juga oleh postur tubuh mama sebelum hamil, elastisitas otot perut, posisi janin, berat badan, dan ketebalan kulit bagian perut. :) ^sr

  • 0
E

dok sya hamil 18 minggu tidak henti² nya sakit pinggang...ap tampilkan selengkapnya

  • 0
Admin MIMA

Hai Mama, nyeri pinggang yang Mama alami dapat disebabkan oleh hormon estrogen dan relaksin dalam tubuh yang meningkat. Namun, jika keluhan terus berlanjut, sebaiknya dapat dikonsultasikan langsung kepada dokter ya Ma. Semoga lekas membaik ya Ma. :) ^sr

  • 0
JM

dok ko saya sering sakit Punggul ya, apa itu normal dok

  • 0
Admin MIMA

Hai Mama, nyeri pada panggul tersebut dapat disebabkan oleh hormon estrogen dan relaksin dalam tubuh meningkat dan semakin besar ukuran rahim sehingga menekan bagian bawah tubuh mama sampai kebelakang. Semoga lekas membaik ya Ma. :) ^sr

  • 0

Nikmati Perjalanan Kehamilan Bersama Bumil Lainnya

Gabung dan temui teman, tips, dan cerita inspiratif di komunitas Hallobumil untuk lewati masa hamil dengan penuh dukungan
image