Kenapa PCOS Bisa Terjadi dan Bagaimana Cara Mengatasinya?
:strip_icc():format(webp)/hb-article/OS7NiJIPbwiDb-FSMCqTi/original/i6bpmuzbj24i3srs5qtp97o5zautya23.png)
Kalau akhir-akhir ini haid makin tidak teratur, jerawat muncul terus, atau berat badan mudah naik, mungkin Mama khawatir apakah ini terkait sindrom ovarium polikistik atau Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) Ini adalah kondisi hormonal yang sering terjadi pada wanita usia subur.
Banyak yang baru menyadarinya saat gejalanya mengganggu atau saat sulit hamil. Semakin cepat Mama memahami kondisi ini dan cara mengatasi PCOS, semakin mudah untuk menjaga kesehatan reproduksi.
Artikel lainnya: Kenali Beragam Penyakit pada Sistem Reproduksi dan Cara Mencegahnya
Apa Itu PCOS?
Sindrom ovarium polikistik atau PCOS adalah kondisi ketika tubuh mengalami ketidakseimbangan hormon. Pada PCOS, ovarium memproduksi hormon androgen lebih banyak dari biasanya.
Ketika hormon tidak seimbang, proses ovulasi menjadi tidak teratur atau bahkan tidak terjadi sama sekali. Itulah sebabnya banyak penderita PCOS mengalami haid yang jarang datang, sering telat, atau sama sekali tidak haid.
Pada USG, dokter kadang menemukan banyak folikel kecil berisi sel telur yang belum matang. Folikel ini sering disalahpahami sebagai “kista”, padahal sebenarnya hanya kumpulan kantung kecil yang gagal berkembang karena ovulasi tidak terjadi.
PCOS bisa muncul sejak masa pubertas dan cukup sering dialami wanita usia subur. Mama lebih berisiko mengalami PCOS jika ada anggota keluarga yang punya kondisi serupa atau jika memiliki berat badan berlebih.
Mama mungkin juga bertanya-tanya, PCOS apakah berbahaya? PCOS tidak mengancam nyawa, tetapi bisa menimbulkan masalah jangka panjang seperti gangguan kesuburan, diabetes tipe 2, kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi. Meski begitu, komplikasi ini umumnya dapat dicegah dengan pengelolaan yang tepat.
Selain itu, PCOS bisa hamil atau tidak? Meski menjadi salah satu penyebab umum sulit hamil tetapi sindrom ovarium polikistik bukan berarti Mama tidak bisa hamil.
Penyebab PCOS
Penyebab PCOS belum diketahui secara pasti, namun para ahli menemukan beberapa faktor yang paling sering berperan dalam munculnya ciri PCOS pada wanita.
1. Resistensi insulin
Banyak wanita dengan PCOS mengalami resistensi insulin yang membuat tubuh sulit menggunakan insulin secara efektif. Kondisi ini memicu peningkatan kadar insulin yang kemudian merangsang produksi androgen berlebih dan akhirnya mengganggu proses ovulasi.
2. Faktor genetik
Riwayat keluarga memiliki peran penting karena PCOS cenderung muncul pada beberapa anggota dalam satu garis keturunan. Jika Mama atau saudara perempuan mengalami PCOS, risiko terjadinya kondisi ini menjadi lebih tinggi.
3. Ketidakseimbangan hormon
Gangguan pada hormon seperti LH, FSH, insulin, dan androgen dapat menyebabkan sistem reproduksi tidak berjalan normal. Ketidakseimbangan ini dapat memicu gangguan ovulasi yang sering menjadi latar belakang timbulnya gejala PCOS.
4. Peradangan tingkat rendah
Peradangan ringan dalam tubuh dapat membuat ovarium memproduksi lebih banyak androgen dari biasanya. Kondisi ini tidak hanya memperparah gejala, tetapi juga dapat meningkatkan risiko komplikasi jangka panjang pada wanita dengan PCOS.
Gejala PCOS yang Sering Dialami
Tanda-tanda PCOS pada wanita bisa sangat berbeda antara satu orang dengan yang lain. Namun secara umum, berikut gejala yang paling sering muncul:
1. Haid tidak teratur
PCOS dan haid tidak teratur hampir selalu berjalan bersamaan. Ovulasi yang jarang atau tidak terjadi membuat siklus menjadi panjang, sering telat, atau bahkan tidak haid sama sekali. Ini biasanya menjadi tanda awal yang paling mudah dikenali.
2. Jerawat yang tak kunjung hilang
Kadar androgen yang berlebih membuat kulit lebih berminyak dan mudah berjerawat. Jerawat biasanya muncul di wajah, rahang, dada, atau punggung.
3. Pertumbuhan rambut berlebih
Banyak wanita dengan PCOS mengalami hirsutisme, yaitu rambut yang tumbuh lebih tebal di area seperti dagu, atas bibir, dada, atau perut. Sebaliknya, rambut di kepala bisa menjadi lebih tipis.
4. Berat badan mudah naik
Resistensi insulin membuat tubuh cenderung menyimpan lebih banyak lemak, terutama di area perut. Akibatnya, berat badan terasa sulit turun meski sudah berusaha menjaga pola makan.
5. Kesulitan hamil
Ovulasi yang tidak teratur membuat peluang terjadi kehamilan menjadi lebih kecil. Karena itu, banyak wanita baru mengetahui dirinya memiliki PCOS ketika mulai menjalani program hamil.
6. Penggelapan kulit di lipatan tubuh
Beberapa penderita PCOS mengalami penggelapan pada leher, ketiak, atau selangkangan. Kondisi ini disebut acanthosis nigricans dan sering berkaitan dengan resistensi insulin.
7. Perubahan mood dan mudah lelah
PCOS juga bisa memengaruhi suasana hati. Sebagian wanita merasa lebih cepat lelah, mudah stres, atau mengalami mood swing.
Artikel lainnya: Apakah Mandul Bisa Disembuhkan? Yuk Cek Peluangnya
Cara Mendiagnosis PCOS
Untuk memastikan PCOS, dokter biasanya akan melihat beberapa hal sekaligus, bukan hanya satu tanda saja. Pemeriksaannya meliputi:
- Riwayat haid dan gejala: Apakah siklus sering telat, jerawat membandel, atau rambut tumbuh berlebih.
- Pemeriksaan fisik: Termasuk berat badan, tekanan darah, dan kondisi kulit.
- Tes darah: Untuk melihat kadar hormon, termasuk androgen, serta memeriksa gula darah dan insulin.
- USG ovarium: Untuk melihat apakah ada folikel kecil yang menandakan ovulasi tidak teratur.
Cara Mengatasi PCOS
Pengobatan PCOS disesuaikan dengan gejala dan tujuanmu, termasuk jika sedang merencanakan kehamilan. Beberapa langkah yang biasanya dianjurkan:
1. Perbaikan pola hidup
Perubahan gaya hidup sering menjadi langkah paling efektif untuk memperbaiki siklus haid dan sensitivitas insulin. Mama perlu menjaga berat badan ideal, tetap aktif berolahraga, dan makan lebih banyak sayur, serat, dan makanan rendah gula.
2. Obat dari dokter
Jenis obat akan tergantung keluhan Mama. Dokter bisa meresepkan obat untuk menormalkan siklus haid, obat penurun hormon androgen, obat untuk membantu ovulasi jika Mama sedang program hamil, atau obat untuk mengatasi resistensi insulin.
3. Perawatan gejala
Jika yang mengganggu adalah jerawat atau pertumbuhan rambut berlebih, dokter juga bisa memberikan perawatan kulit atau terapi tambahan.
Cara Mencegah PCOS
Pencegahan PCOS bukan berarti menjamin seseorang tidak akan mengalaminya, karena faktor genetik dan hormon juga berperan. Namun, beberapa langkah dapat membantu menurunkan risiko dan menjaga keseimbangan hormon agar gejalanya tidak muncul atau tidak semakin berat.
- Menjaga berat badan ideal.
- Mengurangi konsumsi gula dan tepung olahan.
- Olahraga teratur.
- Mengelola stres.
- Tidur cukup.
- Menghindari gaya hidup sedentari.
Kebiasaan sehat dapat membantu mengontrol hormon dan mencegah resistensi insulin memburuk.
Artikel lainnya: Inilah Tanda-Tanda Ovulasi Berhasil, Peluang Hamil Meningkat!
Dampak PCOS pada Program Hamil
PCOS dan kesuburan memang sering dikaitkan, tapi Mama tidak perlu khawatir berlebihan. Banyak wanita dengan PCOS berhasil hamil secara alami maupun melalui program kehamilan.
Namun, PCOS dapat membuat prosesnya sedikit lebih sulit karena Resistensi insulin memengaruhi kesuburan ditambah lagi dengan ovulasi tidak teratur dan kualitas sel telur menurun.
Dengan pengobatan yang tepat, perubahan gaya hidup, dan pemantauan dokter, peluang kehamilan tetap sangat besar.
Kapan Harus ke Dokter?
Mama sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter jika haid tidak teratur selama lebih dari tiga bulan, muncul pertumbuhan rambut berlebih atau jerawat parah, atau berat badan naik dengan cepat tanpa penyebab yang jelas.
Konsultasi juga penting jika Mama sudah mencoba hamil selama enam hingga dua belas bulan tanpa hasil, atau jika siklus menstruasi tiba-tiba berubah drastis padahal sebelumnya selalu teratur.
Memahami apa itu PCOS membantu Mama lebih cepat mengenali perubahan tubuh dan mencegah gejalanya memburuk. Jika haid makin tidak teratur, jerawat sulit hilang, atau berat badan naik tanpa sebab, jangan ragu untuk memeriksakan diri.
PCOS memang bisa memengaruhi kesuburan dan kesehatan jangka panjang, tetapi dengan penanganan yang tepat dan pola hidup sehat, kondisi ini dapat dikelola dengan baik.
Ingin dapat lebih banyak dukungan dan info terpercaya seputar kesehatan reproduksi? Yuk, unduh aplikasi Hallobumil sekarang dan gabung dengan komunitas Hallobumil.
Kalau Mama ingin lebih mudah memahami masa subur, waktu ovulasi, dan peluang bertemunya sperma serta sel telur, bisa langsung mengakses health tools Kalkulator Masa Subur.
Mama juga bisa bertukar cerita, dapat berbagai tips bermanfaat, hingga ikut event Hallobumil yang seru bersama ribuan Mama lainnya!





:strip_icc():format(webp)/hb-article/OVYh3PefFEByfgDH84qTF/original/15054778135cc016a79ddea5.12930620.jpg)
:strip_icc():format(webp)/hb-article/iuEbjQxWQVKEsf9tbtLw9/original/9610848165cc016b251ebf7.01786996.jpg)
:strip_icc():format(webp)/hb-article/erv22uNO1_cdZzSVwF_L9/original/10658065545cc016c1f2d931.86995857.jpg)
