6 Efek Samping KB Implan & Cara Mengatasinya
:strip_icc():format(webp)/hb-article/aDDIhezGjbrZAnnlaOlXH/original/0hrwlv2y76gfatv744h8g8d6mb2zfn0n.png)
KB implan dikenal sebagai alat kontrasepsi jangka panjang yang praktis dan memiliki tingkat keberhasilan tinggi. Namun, sebelum memutuskan menggunakannya, penting bagi Mama untuk memahami efek samping KB implan yang mungkin muncul selama pemakaian.
Dengan mengetahui sejak awal, pengguna dapat lebih siap menghadapi perubahan yang terjadi pada tubuh dan mengambil langkah yang tepat bila diperlukan.
Artikel lainnya: Kontrasepsi Apa yang Cocok untuk Saya?
Apa Itu KB Implan dan Bagaimana Cara Kerjanya?
KB implan adalah alat kontrasepsi berbentuk batang kecil seukuran korek api yang dipasang di bawah kulit lengan atas. Alat ini melepaskan hormon progestin secara perlahan ke dalam tubuh untuk mencegah kehamilan hingga 3–5 tahun.
Hormon tersebut bekerja dengan cara menghambat pelepasan sel telur, menebalkan lendir serviks, dan menipiskan dinding rahim.
Karena mengandung hormon, tubuh membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Proses adaptasi inilah yang sering memunculkan efek samping KB implan, terutama pada bulan-bulan awal pemakaian.
Efek Samping KB Implan yang Umum Terjadi
Penggunaan KB implan dapat menimbulkan berbagai reaksi pada tubuh, terutama karena adanya perubahan hormon yang bekerja secara terus-menerus.
Efek samping KB implan yang umum terjadi bisa berbeda pada setiap wanita, baik dari segi jenis maupun tingkat keparahannya. Berikut beberapa efek samping yang perlu diperhatikan:
1. Perubahan pola menstruasi
Salah satu kb implan efek samping yang paling sering dialami adalah perubahan haid setelah implan. Menstruasi bisa menjadi lebih panjang, lebih pendek, tidak teratur, bahkan berhenti sama sekali.
Kondisi ini sebenarnya masih tergolong normal dan tidak selalu menandakan gangguan kesehatan. Pada sebagian wanita, perubahan ini akan membaik setelah 6–12 bulan penggunaan, seiring tubuh menyesuaikan diri dengan hormon.
Artikel lainnya: Ciri-ciri Siklus Menstruasi Sehat dan yang Tidak Normal
2. Sakit kepala dan pusing
Sakit kepala ringan hingga sedang dapat muncul akibat perubahan hormon dalam tubuh. Efek ini biasanya bersifat sementara dan dapat diatasi dengan istirahat cukup, minum air putih, serta mengelola stres dengan baik.
Jika sakit kepala terasa berat atau disertai gangguan penglihatan, sebaiknya segera berkonsultasi dengan tenaga medis.
3. Nyeri payudara
Sebagian pengguna mengeluhkan nyeri payudara KB implan, terutama di awal pemakaian. Payudara bisa terasa lebih sensitif, tegang, atau sedikit bengkak.
Kondisi ini berkaitan langsung dengan pengaruh hormon progestin. Biasanya keluhan akan mereda dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus.
4. Perubahan berat badan
Keluhan berat badan naik karena implan juga cukup sering terdengar. Namun, kenaikan berat badan umumnya tidak signifikan dan lebih berkaitan dengan peningkatan nafsu makan atau perubahan metabolisme.
Menjaga pola makan seimbang dan tetap aktif bergerak dapat membantu mencegah kenaikan berat badan berlebih.
5. Perubahan mood dan jerawat
Perubahan hormon dapat memengaruhi suasana hati, seperti menjadi lebih sensitif, mudah lelah, atau mengalami mood swing.
Selain itu, jerawat juga bisa muncul atau memburuk pada beberapa pengguna KB implan. Meski mengganggu, efek ini umumnya bersifat sementara dan akan membaik seiring waktu.
6. Rasa nyeri atau memar di area pemasangan
Setelah pemasangan, area lengan bisa terasa nyeri, memar, atau sedikit bengkak. Kondisi ini normal dan biasanya hilang dalam beberapa hari.
Namun, jika muncul tanda infeksi seperti kemerahan berlebihan, nyeri hebat, atau keluar nanah, bisa jadi mengarah pada infeksi KB implan dan perlu penanganan dokter.
Artikel lainnya: Rekomendasi Pil KB yang Bagus: Pilihan Aman dan Efektif
Cara Mengatasi Efek Samping KB Implan
Menghadapi efek samping KB implan memang bisa terasa mengganggu, terutama di awal pemakaian. Namun, sebagian besar keluhan sebenarnya dapat diatasi dengan langkah sederhana dan tidak selalu memerlukan tindakan medis.
Untuk keluhan seperti sakit kepala, pusing, atau nyeri payudara KB implan, istirahat yang cukup, menjaga asupan cairan, serta mengelola stres dapat membantu meredakan gejala. Jika payudara terasa nyeri, penggunaan bra yang nyaman dan kompres hangat juga bisa menjadi solusi.
Bila mengalami perubahan haid setelah implan, seperti menstruasi tidak teratur atau perdarahan ringan yang berkepanjangan, sebaiknya catat pola haid dan konsultasikan dengan tenaga kesehatan saat kontrol rutin.
Dokter dapat memberikan obat tambahan atau saran khusus untuk membantu menstabilkan siklus haid. Sementara itu, untuk mencegah berat badan naik karena implan, penting menjaga pola makan seimbang dan tetap aktif bergerak, meskipun dengan olahraga ringan.
Pada kondisi muncul jerawat atau perubahan mood, menjaga kebersihan kulit, tidur cukup, dan dukungan emosional dari keluarga atau komunitas dapat sangat membantu.
Jika terasa nyeri, bengkak, atau muncul tanda infeksi KB implan di area pemasangan, seperti kemerahan atau nyeri hebat, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan.
Secara keseluruhan, mengatasi efek samping implan memerlukan kesabaran, pemantauan kondisi tubuh, serta komunikasi yang baik dengan tenaga medis agar penggunaan KB implan tetap aman dan nyaman.
Kapan Efek Samping Biasanya Mereda?
Pada sebagian besar wanita, efek samping KB implan biasanya bersifat sementara dan akan berangsur membaik seiring waktu.
Umumnya, keluhan seperti pusing, sakit kepala, nyeri payudara KB implan, atau perubahan suasana hati akan mulai berkurang dalam waktu 3 hingga 6 bulan pertama setelah pemasangan.
Hal ini terjadi karena tubuh sedang menyesuaikan diri dengan hormon yang dilepaskan oleh implan secara perlahan. Untuk keluhan perubahan haid setelah implan, waktu penyesuaian bisa sedikit lebih lama.
Sebagian wanita mengalami haid tidak teratur atau perdarahan ringan selama beberapa bulan, namun kondisi ini sering kali membaik setelah tubuh benar-benar beradaptasi, biasanya dalam 6 hingga 12 bulan.
Selama masa penyesuaian tersebut, penting untuk tetap memantau kondisi tubuh dan menjalani kontrol rutin.
Jika kb implan efek samping terasa semakin berat atau tidak kunjung mereda, sebaiknya segera berkonsultasi dengan tenaga medis agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Artikel lainnya: 8 Tips Cepat Hamil Setelah Stop Minum Pil KB
Kapan Harus Segera ke Dokter?
Segera periksakan diri ke dokter jika efek samping KB implan yang muncul terasa berat, tidak wajar, atau semakin memburuk.
Beberapa tanda yang perlu diwaspadai antara lain perdarahan hebat atau berkepanjangan, nyeri lengan yang semakin parah, muncul tanda infeksi KB implan seperti kemerahan luas, bengkak, panas, atau keluar cairan dari area pemasangan, serta sakit kepala berat yang disertai gangguan penglihatan.
Konsultasi medis juga diperlukan bila kb implan efek samping mengganggu aktivitas sehari-hari atau tidak membaik setelah beberapa bulan, agar dokter dapat memastikan kondisi kesehatan dan menentukan penanganan yang paling aman.
Agar perjalanan kesehatan reproduksi terasa lebih tenang dan terarah, yuk download aplikasi Hallobumil sekarang juga.
Di sana, Mama bisa gabung ke komunitas Hallobumil di WhatsApp untuk berbagi cerita dan pengalaman seputar KB, kehamilan, dan kesehatan wanita.
Jangan lupa manfaatkan health tools, seperti fitur Kalkulator Masa Subur yang praktis, serta ikuti webinar kesehatan bersama para ahli untuk mendapatkan edukasi terpercaya dan relevan dengan kebutuhan.





:strip_icc():format(webp)/hb-article/o7jCGocZocavUFWpZEDx4/original/349apakah-asi-mama-cukup-untuk-si-kecil-by-buritora-shutterstock.jpg)
:strip_icc():format(webp)/hb-article/r4I9cSAfdyIP6TxoGimD3/original/350peran-ayah-saat-ibu-berisitirahat-pasca-melahirkan-by-paulaphoto-shutterstock.jpg)
:strip_icc():format(webp)/hb-article/j90O2i5oTBWo6UpkmCHAh/original/346bagaimana-mengetahui-apakah-bayi-cukup-asi-by-atstock-productions-shutterstock.jpg)
