Tips Berhubungan Intim yang Aman Saat Hamil
:strip_icc():format(webp)/hb-article/Xx4MK2oAYl8Yo8ZhpZs5B/original/597week-241-tips-berhubungan-intim-yang-aman-saat-hamil.jpeg)
dr. Venny Beauty
Apakah berhubungan intim diperbolehkan saat hamil? Risiko apa saja yang dapat terjadi jika melakukan hubungan intim selama kehamilan? Apa ada efeknya terhadap Si Kecil? Mungkin pertanyaan-pertanyaan ini pernah terlintas dalam pikiran Mama dan pasangan selama masa kehamilan.
Sebenarnya berhubungan intim saat kehamilan boleh saja dilakukan. Frekuensi hubungan intim juga beragam tergantung pasangan, tetapi biasanya akan berkurang seiring dengan pertambahan umur kandungan.
Beberapa hal juga dapat memengaruhi keinginan untuk berhubungan intim, seperti rasa mual, perasaan khawatir terhadap kandungan, maupun perubahan bentuk tubuh. Namun, tidak sedikit perempuan yang merasakan lebih bergairah untuk berhubungan seksual saat hamil.
Artikel lainnya: Posisi Berhubungan yang Tepat agar Cepat Melahirkan dan Kontraksi
Manfaat Berhubungan Intim Saat Hamil
Berhubungan intim saat hamil ternyata dapat memberikan beberapa manfaat untuk Mama. Berikut di antaranya:
- Meningkatkan sirkulasi darah ke daerah panggul, sehingga kebutuhan oksigen dan nutrisi untuk Si Kecil tidak terhambat serta tumbuh kembang Si Kecil lebih optimal.
- Menurunkan risiko keracunan kehamilan (preeklamsia) yang berbahaya untuk Mama dan Si Kecil.
- Terakhir, pasangan juga tidak akan merasa terabaikan.
Mama tidak perlu khawatir kalau berhubungan intim dapat membahayakan kandungan karena Si Kecil dilindungi oleh cairan ketuban, dan juga oleh otot rahim, panggul, serta perut. Selain itu, lendir pada leher rahim juga membantu mencegah infeksi pada Si Kecil.
Artikel lainnya: Bolehkah Menyusui Suami Saat Hamil? Begini Faktanya
Hal yang Harus Mama Perhatikan saat Ingin Berhubungan Intim
Walaupun berhubungan intim boleh saja dilakukan saat hamil, bukan berarti tidak memiliki risiko. Tentu saja ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika pasangan ingin berhubungan intim saat kehamilan.
1. Pastikan Mama dan Si Kecil dalam Keadaan Sehat
Untuk melakukan hubungan intim saat hamil, pastikan Si Kecil dalam keadaan sehat, dan tidak ada gangguan atau penyakit pada Mama. Gangguan ini dapat berupa mulut rahim terbuka, ketuban pecah, infeksi pada kelamin, dan sebagainya.
Selain itu, jika Mama memiliki riwayat pendarahan selama hamil serta jalan lahir tertutup plasenta, disarankan untuk menunda hubungan intim. Pasalnya, keadaan ini berisiko menimbulkan pendarahan saat hamil, terutama ketika mendekati waktu persalinan.
2. Sebaiknya Tidak Berhubungan Intim Saat Hamil Muda
Sperma mengandung senyawa prostaglandin yang dapat menyebabkan kontraksi pada rahim.
Walaupun beberapa penelitian menyatakan bahwa kontraksi pada rahim tersebut tidak akan memicu keguguran, dianjurkan bagi ibu hamil yang usia kandungannya masih sangat muda untuk tidak berhubungan intim saat hamil muda terlebih dahulu. Hal ini agar Mama terhindar dari risiko-risiko yang tidak diinginkan.
3. Atur Posisi yang Nyaman
Memasuki trimester kedua, perut Mama akan mulai membesar. Agar Mama merasa nyaman selama berhubungan intim, aturlah posisi dalam berhubungan intim.
Hindari posisi telentang karena posisi ini dapat menyebabkan penekanan pada pembuluh darah di daerah perut. Adapun posisi berhubungan intim saat hamil besar yang disarankan adalah posisi miring (spoon position), duduk, atau wanita di atas (woman on top).
4. Hindari Berhubungan Intim Jelang Persalinan
Seperti pada trimester pertama, berhubungan intim pada trimester 3 atau dalam empat minggu terakhir sebelum kelahiran juga sebaiknya dihindari. Karena hal tersebut dapat menyebabkan kontraksi sehingga berisiko terjadi persalinan prematur.
Berhubungan intim harus didasari dengan kenyamanan. Jika Mama merasa tidak nyaman, bicarakanlah kepada pasangan secara terbuka dengan cara yang baik.
Masih banyak cara yang dapat dilakukan untuk menjaga keintiman dengan pasangan selain dengan berhubungan intim. Karenanya, selalu komunikasikan dengan pasangan mengenai apa yang Mama rasakan.
Tentu fase perjalanan menjadi seorang Mama atau calon ibu adalah momen yang luar biasa dan diperlukan dukungan penuh dari sekitar. Untuk itu, Mama bisa bergabung dengan Komunitas Hallobumil, sebuah wadah dukungan untuk berbagi cerita, dan informasi tepercaya seputar program kehamilan, masa kehamilan, hingga 1000 Hari Pertama Kehidupan si Kecil.
Selain itu, Mama juga bisa mengikuti Event Seru Hallobumil, mulai dari kelas online, webinar informatif, hingga kegiatan offline yang menyenangkan untuk menambah wawasan dan teman baru.
Ingin lebih praktis? Dapatkan semua informasi dan dukungan dalam genggaman Mama. Unduh aplikasi Hallobumil sekarang untuk tips terkini seputar perencanaan kehamilan, kehamilan, dan tumbuh kembang anak.




Hai Mama, Mama bisa berhubungan sesering mungkin saat hamil, namun idealnya berhubungan 3 kali dalam seminggu. Karena jika terlalu sering bisa memicu terjadinya infeksi saluran kencing (ISK) ya Ma. :) ^sr
- 1
kemaren bru selesai usg tangan kaki ade udh keliatan,ade jug tampilkan selengkapnya
- 3

tm1 hb tp ga masuk, tm2 mulai brani krn udh konsul dokter am tampilkan selengkapnya
- 3
aku slalu hubungan dri tm1 ,malah makin napsu ya dok🤭 Alham tampilkan selengkapnya
- 2
Hai Mama, Mama bisa berhubungan sesering mungkin saat hamil, namun idealnya berhubungan 3 kali dalam seminggu. Karena jika terlalu sering bisa memicu terjadinya infeksi saluran kencing (ISK) ya Ma. :) ^sr
- 0
saya hamil 7 Minggu berhubungan badan sperma di dalam tapi g tampilkan selengkapnya
- 2
Hai Mama, untuk kehamilan di bawah 37 minggu sebaiknya sperma dikeluarkan di luar untuk mencegah terjadinya kontraksi yang dapat menimbulkan keguguran. :) ^sr
- 0

:strip_icc():format(webp)/hb-article/TmBwmXyvvc5fBmDgsYa09/original/0kram-saat-hamil-ini-solusinya.jpg)
:strip_icc():format(webp)/hb-article/e9NZTASpd1tc42Z4Gx9iu/original/0makanan-pantangan-ibu-hamil.jpg)
:strip_icc():format(webp)/hb-article/43Mtw78Lk1CKWAEEeYQRf/original/0kenaikan-berat-badan-selama-hamil-yang-normal.jpg)