Hubungan Seksual Trimester Tiga: Aman atau Berisiko?
:strip_icc():format(webp)/hb-article/8HQK4CGjHhGUicrEgrBmQ/original/0berhubungan-intim-saat-hamil.jpg)
Memasuki trimester ketiga, banyak pasangan yang bertanya-tanya mengenai keamanan berhubungan seksual. Perut yang semakin membesar dan tanggal persalinan yang kian dekat seringkali menimbulkan kecemasan.
Sebenarnya, selama kehamilan Mama tetap sehat dan tidak ada komplikasi, berhubungan intim di trimester ketiga tergolong aman. Janin di dalam kandungan terlindungi dengan baik oleh cairan ketuban dan otot rahim yang kuat.
Namun, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk memastikan kondisi kehamilan Mama benar-benar sehat dan aman untuk melakukan hubungan seksual.
Artikel lainnya: Cara Mengurangi Nyeri Kontraksi Persalinan Secara Alami
Kondisi Kehamilan yang Perlu Menghindari Hubungan Seksual
Meskipun umumnya aman, ada beberapa kondisi medis yang membuat Mama perlu menunda atau menghindari hubungan seksual selama trimester ketiga, di antaranya:
1. Perdarahan dari Vagina
Jika Mama mengalami perdarahan tanpa penyebab yang jelas, sebaiknya hindari hubungan intim karena dapat meningkatkan risiko komplikasi.
2. Risiko Tinggi Kelahiran Prematur
Bagi Mama dengan riwayat atau risiko tinggi melahirkan prematur, hubungan seksual sebaiknya dihindari.
3. Ketuban Pecah Dini
Jika selaput ketuban sudah pecah, berhubungan seksual dapat meningkatkan risiko infeksi pada janin.
4. Plasenta Previa
Plasenta previa adalah kondisi di mana letak plasenta menutupi jalan lahir. Hubungan intim pada kondisi ini berisiko menyebabkan perdarahan hebat.
5. Serviks Inkompeten
Leher rahim yang lemah dan terbuka sebelum waktunya dapat meningkatkan risiko keguguran atau kelahiran prematur jika ada tekanan tambahan dari hubungan seksual.
6. Kehamilan Kembar
Pada beberapa kasus kehamilan kembar, dokter mungkin menyarankan untuk lebih berhati-hati atau menghindari hubungan intim untuk mencegah kontraksi dini.
Manfaat Hubungan Seksual di Trimester Ketiga
Jika kondisi Mama dan janin sehat, berhubungan seksual di trimester ketiga justru dapat memberikan beragam manfaat, antara lain:
1. Mempersiapkan Serviks untuk Persalinan
Orgasme dapat merangsang pelepasan hormon prostaglandin yang membantu mematangkan dan melunakkan leher rahim (serviks). Selain itu, sperma juga mengandung prostaglandin yang memiliki efek serupa, membuat tubuh Mama lebih siap menghadapi persalinan.
2. Menguatkan Otot Panggul
Aktivitas seksual dapat membantu memperkuat otot-otot dasar panggul, yang sangat penting untuk proses persalinan.25
3. Meningkatkan Kualitas Tidur
Efek relaksasi setelah orgasme dapat memicu rasa kantuk dan membuat tidur lebih nyenyak, yang seringkali menjadi masalah di trimester akhir.
Artikel lainnya: 10 Tips Agar Bisa Tidur Nyenyak di Trimester Ketiga
4. Menjaga Perkembangan Otak Janin
Hubungan intim yang menyenangkan dapat melepaskan hormon oksitosin dan endorfin yang memberikan rasa tenang dan bahagia pada Mama. Kondisi mental Mama yang baik turut mendukung perkembangan otak janin yang optimal.
5. Meningkatkan Keintiman dengan Pasangan
Menjaga keintiman fisik dan emosional dengan pasangan dapat memperkuat ikatan dan memberikan dukungan moril menjelang hari besar.
Tips Posisi Seks yang Aman dan Nyaman di Trimester Ketiga
Dengan perut yang membesar, kenyamanan menjadi kunci ya, Ma. Berikut beberapa posisi yang direkomendasikan dan aman untuk dilakukan saat hamil tua:
- Woman on Top (Wanita di Atas): Posisi ini memberikan Mama kendali penuh atas ritme dan kedalaman penetrasi, serta tidak memberikan tekanan pada perut.90
- Spooning (Menyamping seperti Sendok): Berbaring miring saling membelakangi atau berhadapan memberikan kenyamanan ekstra dan mengurangi tekanan pada perut.12
- Side by Side (Saling Berhadapan): Posisi berbaring miring saling berhadapan memungkinkan keintiman tanpa menekan perut.
- Edge of the Bed (Di Tepi Ranjang): Mama berbaring di tepi tempat tidur dengan kaki di lantai, sementara pasangan melakukan penetrasi dari depan.
- Duduk: Mama bisa duduk di pangkuan pasangan yang sedang duduk di kursi, sehingga tidak ada tekanan pada area perut.
- Seks Oral: Merupakan alternatif yang aman karena tidak melibatkan penetrasi dan tidak memberikan tekanan pada perut sama sekali.
Artikel lainnya: Posisi Berhubungan agar Cepat Melahirkan dan Kontraksi
Penting untuk menghindari posisi yang memberikan tekanan langsung pada perut, seperti posisi misionaris tanpa penyesuaian. Jika menggunakan posisi misionaris, pastikan pasangan menopang berat badannya dengan lengan dan kaki agar perut Mama tidak tertekan.
Kesimpulan
Berhubungan seksual di trimester ketiga bisa menjadi aktivitas yang aman dan bermanfaat bagi Mama dengan catatan kondisi kehamilan yang sehat dan tidak berisiko.
Aktivitas ini tidak hanya menjaga keintiman dengan pasangan, tetapi juga dapat membantu mempersiapkan tubuh untuk persalinan. Namun yang paling penting, selalu komunikasikan apa yang Mama rasakan dengan pasangan dan jangan ragu untuk mencoba berbagai posisi untuk menemukan yang paling nyaman.
Tentu fase perjalanan menjadi seorang Mama atau calon ibu adalah momen yang luar biasa dan diperlukan dukungan penuh dari sekitar. Untuk itu, Mama bisa bergabung dengan Komunitas Hallobumil, sebuah wadah dukungan untuk berbagi cerita, dan informasi tepercaya seputar program kehamilan, masa kehamilan, hingga 1000 Hari Pertama Kehidupan si Kecil.
Selain itu, Mama juga bisa mengikuti Event Seru Hallobumil, mulai dari kelas online, webinar informatif, hingga kegiatan offline yang menyenangkan untuk menambah wawasan dan teman baru.
Ingin lebih praktis? Dapatkan semua informasi dan dukungan dalam genggaman Mama. Unduh aplikasi Hallobumil sekarang untuk tips terkini seputar perencanaan kehamilan, kehamilan, dan tumbuh kembang anak.
Apakah keputihan seperti susu agak sedikit amis contoh keput tampilkan selengkapnya
- 0
bukanya tm3 dianjurkan rutin hb ya
Hai Mama, idealnya berhubungan 3 kali dalam seminggu. Karena jika terlalu sering bisa memicu terjadinya infeksi saluran kencing (ISK). :) ^sr