Penyebab Nyeri Setelah Operasi Caesar dan Cara Mengatasinya
:strip_icc():format(webp)/hb-article/dBjw93trP3ooYTX_qbApZ/original/0sembuh-operasi-caesar-sesar-habis-luka-cepat-obat.jpg)
Operasi caesar (C-section) adalah prosedur bedah yang cukup umum digunakan ketika persalinan normal tidak memungkinkan atau ada risiko tinggi pada Mama atau bayi.
Namun setelah operasi, banyak Mama mengalami nyeri setelah operasi caesar, terutama di area bekas luka, di sekitar otot perut, dan terkadang disertai rasa tidak nyaman ketika bergerak atau duduk. Nyeri ini bisa menjadi bagian normal dari pemulihan, tetapi jika dibiarkan tanpa manajemen yang baik, bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, menyusu bayi, hingga psikologis Mama.
Artikel Lainnya: Cara Merawat Luka Operasi Caesar agar Cepat Sembuh
Mengapa Nyeri Terjadi Setelah Operasi Caesar?
Rasa nyeri pasca operasi caesar sering membuat Mama merasa tidak nyaman, terutama saat bergerak atau menyusui. Ada beberapa faktor penyebab nyeri setelah operasi caesar, yaitu:
1. Luka sayatan dan trauma jaringan
Operasi caesar melibatkan sayatan di beberapa lapisan, mulai dari kulit, lemak, otot, dan rahim. Semua jaringan ini harus dipotong, dijahit, dan butuh waktu untuk penyembuhan. Rasa nyeri muncul sebagai respon tubuh terhadap luka dan proses penyembuhan.
2. Kontraksi rahim
Setelah kelahiran, rahim mengalami kontraksi untuk kembali ke ukuran semula dan untuk menghentikan perdarahan. Kontraksi ini bisa terasa seperti kram dan memperparah nyeri di area sekitar perut.
3. Efek obat bius dan anestesi
Anestesi bisa menyebabkan mati rasa sementara, kemudian rasa kebal di beberapa area. Begitu efeknya hilang, ini bisa menimbulkan rasa nyeri karena reaksi saraf.
4. Sembelit dan tekanan pada area luka
Setelah operasi, buang air besar bisa menjadi sulit atau ditunda karena efek anestesi, kurangnya aktivitas, atau konsumsi obat nyeri yang menimbulkan sembelit. Mengejan ketika buang air besar memberi tekanan pada area bekas luka, membuat nyeri meningkat.
5. Peradangan dan infeksi
Luka bekas operasi caesar bisa meradang, dan dalam beberapa kasus terjadi infeksi, baik di permukaan luka maupun lebih dalam. Infeksi ini meningkatkan rasa sakit, bisa disertai kemerahan, bengkak, keluar cairan atau nanah.
6. Tegangan otot dan aktivitas terlalu cepat
Aktivitas fisik yang terlalu berat atau gerakan yang melibatkan otot perut sebelum waktunya bisa membuat nyeri lebih parah. Otot yang terpotong atau terpisah selama operasi memerlukan waktu untuk kembali normal.
Artikel Lainnya: Cara Aman Pakai Bengkung Setelah Melahirkan dan Manfaatnya
Cara Mengatasi Nyeri Pasca Operasi Caesar
Berikut beberapa cara yang bisa membantu mengurangi nyeri setelah operasi caesar dan mempercepat pemulihan setelah operasi caesar dengan aman:
1. Konsumsi obat pereda nyeri sesuai resep dokter
Dokter biasanya akan meresepkan obat pereda nyeri, seperti paracetamol, ibuprofen, atau kadang opioid bila nyeri tergolong berat. Obat harus dipakai sesuai dosis dan instruksi dokter, termasuk frekuensi dan lama pemakaian. Pastikan juga Mama mempertimbangkan keamanan obat untuk menyusui. Banyak obat umum seperti paracetamol dan ibuprofen dinilai cukup aman selama masa menyusui jika digunakan dengan benar.
2. Kompres dingin atau hangat
Cara mengatasi nyeri pasca-caesar juga bisa dengan mengompres dingin. Langkah ini dapat mengurangi bengkak dan rasa panas di sekitar luka setelah operasi. Setelah beberapa hari, kompres hangat atau mandi hangat (suam-suam kuku) juga bisa membantu meredakan rasa tegang otot dan meningkatkan relaksasi.
3. Bernapas dalam dan relaksasi
Teknik pernapasan secara dalam bisa membantu mengurangi ketegangan tubuh dan stres, yang bisa memperparah persepsi nyeri. Relaksasi juga bisa dilakukan melalui meditasi ringan, mendengarkan musik yang menenangkan, atau menggunakan aromaterapi (misalnya lavender) bila diperbolehkan.
4. Bergerak perlahan dan bertahap
Meski merasa nyeri, aktivitas ringan seperti bangun dari tempat tidur secara perlahan dan mulai berjalan di sekitar kamar sangat dianjurkan, biasanya dalam 12-24 jam pertama jika kondisi memungkinkan. Ini membantu sirkulasi darah dan mencegah komplikasi lain seperti pembekuan darah. Pergerakan ringan juga membantu sistem pencernaan agar cepat kembali normal.
5. Ketahui posisi nyaman untuk istirahat dan menyusui
Posisi tidur yang nyaman penting supaya tidak memberi tekanan pada luka bekas operasi caesar. Banyak dokter menyarankan posisi tidur setelah caesar adalah menyamping dengan bantal yang menyangga perut dan bagian punggung.
Saat menyusui, Mayo Clinic menyarankan untuk mencoba posisi seperti football hold atau menyusui menyamping untuk mengurangi tekanan langsung ke luka caesar. Gunakan bantal untuk menyangga bayi sehingga Mama tidak membungkuk atau menekan perut.
Berapa Lama Nyeri Pasca Operasi Caesar Bisa Hilang?
Pada dasarnya, pemulihan setelah operasi caesar akan berbeda-beda bagi setiap orang, tergantung kondisi kesehatan, jenis jahitan, ada atau tidaknya komplikasi, dukungan lingkungan, dan nutrisi. Secara umum, nyeri paling terasa pada beberapa hari pertama setelah operasi. Biasanya mulai berkurang setelah 2-3 hari, namun tetap bisa terasa nyeri ringan selama beberapa minggu.
Bekas luka mungkin masih terasa agak sakit atau ngilu selama 2-6 minggu ke depan. Mama tak perlu khawatir karena ini merupakan bagian dari proses penyembuhan. Pada beberapa kasus, rasa tidak nyaman di bekas operasi caesar bisa bertahan beberapa bulan, terutama jika ada peregangan, tekanan, adhesi jaringan (perlekatan antar jaringan), atau penyembuhan yang lambat.
Artikel Lainnya: Buah yang Baik Dikonsumsi Pasca-operasi Caesar
Tanda-Tanda Komplikasi yang Perlu Diwaspadai
Meskipun nyeri adalah hal yang wajar, beberapa tanda berikut menunjukkan bahwa mungkin ada komplikasi operasi caesar dan perlu segera dilakukan pemeriksaan medis. Berikut taa komplikasi yang perlu diperhatikan:
- Luka bekas operasi menjadi sangat merah, bengkak, panas saat disentuh, atau keluar cairan yang berbau dan bernanah.
- Demam tinggi yang tidak turun.
- Rasa nyeri sangat hebat yang makin memburuk, bukannya semakin membaik.
- Perdarahan vagina yang lebih banyak dari yang diharapkan atau perdarahan berlangsung lama.
- Kesulitan buang air kecil atau besar (sembelit berat), terutama jika disertai pembengkakan atau nyeri hebat.
- Adanya bau tidak sedap dari luka atau cairan dari luka.
- Jika jahitan terbuka atau ada benjolan di sekitar luka, perubahan warna pada area kulit di sekitarnya.
Selain menjaga kebersihan luka dan mengelola nyeri, pemilihan makanan mempercepat pemulihan caesar juga sangat berperan dalam mempercepat penyembuhan dan mengembalikan energi Mama. Coba konsumsi protein, buah, sayur, serta cukupi kebutuhan cairan.
Untuk membantu proses pemulihan setelah caesar, mulailah dengan download aplikasi HalloBumil agar Mama bisa membaca artikel seputar nyeri setelah operasi caesar hingga perawatan luka.
Setelah itu, jangan ragu untuk gabung ke komunitas HalloBumil di WhatsApp, Mama bisa saling berbagi pengalaman, menemukan dukungan, dan belajar dari sesama Mama yang juga sedang menjalani pemulihan. Supaya lebih lengkap, Mama bisa mengikuti kelas online HalloBumil yang dipandu oleh pada Ahli.